4 Tips Menyimpan Beras yang Benar agar Tetap Higienis dan Bebas Kutu

- Simpan beras di wadah kedap udara dan kering
- Gunakan daun salam, bawang putih, atau cabai kering sebagai pengusir alami
- Hindari menyimpan beras baru dan lama dalam satu wadah
Beras merupakan bahan makanan pokok yang hampir selalu ada di setiap rumah. Karena sering digunakan setiap hari, banyak orang gak menyadari bahwa cara menyimpan beras yang salah bisa menyebabkan kutu, jamur, dan bau apek. Padahal, menjaga beras tetap higienis dan awet sebenarnya bisa dilakukan dengan langkah-langkah sederhana di rumah.
Agar beras tetap bersih, tahan lama, dan aman dikonsumsi, kamu perlu tahu cara penyimpanan yang benar. Mulai dari wadah penyimpanan hingga penggunaan bahan alami sebagai pengusir kutu, semuanya berperan penting menjaga kualitas beras. Yuk, simak empat tips mudah berikut ini agar beras di rumahmu tetap higienis dan bebas kutu!
1. Simpan di wadah kedap udara dan kering

Langkah pertama yang wajib dilakukan adalah menyimpan beras di wadah yang benar-benar tertutup rapat. Gunakan wadah kedap udara dari bahan plastik tebal, kaca, atau stainless steel agar kelembapan tidak mudah masuk. Hindari penggunaan kantong plastik tipis atau karung terbuka karena bisa membuat beras cepat lembap dan mengundang kutu.
Pastikan wadah dan tempat penyimpanan beras dalam kondisi bersih serta kering sebelum digunakan. Letakkan di tempat yang sejuk dan jauh dari sumber panas atau air. Kelembapan adalah musuh utama beras, karena lingkungan yang lembap membuat jamur dan kutu lebih cepat berkembang biak.
2. Gunakan daun salam, bawang putih, atau cabai kering sebagai pengusir alami

Kamu gak perlu menggunakan bahan kimia untuk mencegah kutu pada beras. Ada cara alami yang terbukti efektif, yaitu dengan menambahkan daun salam, bawang putih, atau cabai kering ke dalam wadah penyimpanan. Ketiga bahan ini memiliki aroma khas yang gak disukai kutu sehingga mampu mengusirnya secara alami.
Cukup masukkan beberapa lembar daun salam atau beberapa siung bawang putih utuh ke dalam wadah beras. Kamu juga bisa menaruh cabai kering sebagai alternatif lain. Selain membantu mencegah kutu, bahan-bahan alami ini juga menjaga kesegaran beras agar tetap wangi dan gak berbau apek.
3. Hindari menyimpan beras baru dan lama dalam satu wadah

Kesalahan yang sering dilakukan banyak orang adalah mencampur beras baru dengan yang lama. Padahal, kebiasaan ini bisa memicu munculnya kutu karena beras lama mungkin sudah terkontaminasi telur kutu yang belum terlihat. Akibatnya, beras baru pun ikut terinfeksi dan cepat rusak.
Sebelum menambah beras baru, pastikan sisa beras lama sudah habis terlebih dahulu. Bersihkan wadahnya sampai benar-benar kering agar tidak ada sisa kotoran atau telur kutu yang tertinggal. Dengan begitu, beras baru bisa disimpan lebih aman dan kualitasnya tetap terjaga.
4. Simpan di tempat sejuk dan tambahkan silica gel atau garam kering

Beras paling baik disimpan di tempat yang sejuk, kering, dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Jika kamu tinggal di daerah yang lembap, tambahkan beberapa kantong kecil silica gel atau garam kering yang dibungkus kain tipis ke dalam wadah beras. Keduanya berfungsi menyerap kelembapan berlebih yang bisa menyebabkan jamur dan kutu.
Namun, pastikan bahan penyerap tersebut tidak bersentuhan langsung dengan beras agar tidak mencemari makanan. Kamu bisa membungkusnya rapat dalam kain bersih atau kertas tisu tebal. Dengan cara ini, beras akan tetap kering, bersih, dan tahan lama tanpa harus sering dibersihkan.
Dengan menerapkan empat tips di atas, kamu bisa menjaga kualitas beras tetap higienis, bebas kutu, dan awet disimpan lebih lama. Selain itu, beras yang tersimpan dengan benar juga menghasilkan nasi yang lebih pulen dan wangi saat dimasak. Yuk, mulai terapkan cara penyimpanan yang tepat agar kebutuhan pokok ini selalu siap sedia dengan kualitas terbaik di rumahmu!



















