Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Cara Menyimpan Santan Segar agar Tidak Pecah dan Asam Rasanya

ilustrasi santan kelapa
ilustrasi santan kelapa (vecteezy.com/Olena Rudo)

Santan segar menjadi bahan penting dalam banyak masakan Nusantara, mulai dari rendang hingga sayur lodeh. Namun, santan juga sangat mudah rusak jika disimpan dengan cara yang kurang tepat. Salah langkah saja bisa membuatnya cepat pecah, asam, atau bahkan berbau tidak sedap.

Untuk menjaga kualitas santan, dibutuhkan cara penyimpanan yang benar agar tekstur dan rasanya tetap sempurna. Dengan memperhatikan suhu, wadah, dan cara pemanasan, santan bisa bertahan lebih lama tanpa kehilangan aroma khasnya. Berikut enam cara praktis yang bisa kamu lakukan agar santan segar tidak cepat rusak.


1. Rebus dulu sebelum disimpan

ilustrasi merebus santan kelapa
ilustrasi merebus santan kelapa (commons.wikimedia.org/Judgefloro)

Langkah pertama yang penting dilakukan adalah merebus santan sebelum disimpan. Panaskan santan di atas api kecil hingga hampir mendidih sambil terus diaduk agar minyaknya tidak terpisah. Cara ini membantu membunuh bakteri alami yang bisa membuat santan cepat basi.

Hindari mendidihkan terlalu lama karena bisa mengubah rasa dan aroma santan. Setelah direbus, biarkan santan tetap lembut tanpa pecah dan mudah digunakan kembali. Proses pemanasan singkat ini juga memperpanjang umur simpan secara alami tanpa bahan pengawet.


2. Dinginkan sebelum dimasukkan ke kulkas

ilustrasi santan kelapa
ilustrasi santan kelapa (commons.wikimedia.org/S Sepp)

Setelah direbus, jangan langsung memasukkan santan panas ke kulkas. Perubahan suhu mendadak bisa menyebabkan uap air menempel di tutup wadah sehingga mempercepat pertumbuhan jamur dan bakteri. Biarkan santan benar-benar dingin terlebih dahulu sebelum disimpan.

Santan yang sudah mencapai suhu ruang lebih stabil dan aman untuk dimasukkan ke kulkas. Langkah sederhana ini membantu menjaga kesegaran serta mencegah tekstur santan menjadi pecah. Dengan pendinginan alami, santan tetap lembut dan tidak cepat asam.


3. Gunakan wadah bersih dan tertutup rapat

ilustrasi wadah kedap udara
ilustrasi wadah kedap udara (freepik.com/KamranAydinov)

Pastikan wadah penyimpanan dalam keadaan bersih dan kering sebelum menaruh santan di dalamnya. Pilih wadah berbahan kaca atau plastik food grade yang tidak mudah menyerap aroma makanan lain. Tutup rapat wadah agar santan tidak terkontaminasi udara atau mikroorganisme dari luar.

Wadah tertutup rapat juga menjaga santan tetap putih dan segar lebih lama. Hindari menggunakan wadah logam karena bisa bereaksi dengan kandungan lemak santan dan mengubah rasanya. Dengan penyimpanan yang higienis, kualitas santan bisa bertahan hingga beberapa hari.


4. Simpan di chiller jika untuk 1–2 hari

ilustrasi membuka kulkas
ilustrasi membuka kulkas (pexels.com/Kevin Malik)

Untuk penggunaan jangka pendek, letakkan santan di chiller dengan suhu 3–5°C. Hindari menaruhnya di pintu kulkas karena suhu di bagian itu sering berubah saat pintu dibuka tutup. Suhu yang stabil di bagian dalam kulkas membantu menjaga tekstur santan tetap halus dan tidak pecah.

Kamu juga bisa menyimpan santan di wadah kecil agar mudah diambil sesuai kebutuhan. Pastikan selalu menggunakan sendok bersih saat mengambilnya untuk mencegah kontaminasi. Dengan cara ini, santan bisa tetap segar selama satu hingga dua hari tanpa perubahan rasa.


5. Bekukan untuk penyimpanan lebih lama

ilustrasi freezer
ilustrasi freezer (unsplash.com/S. Laiba Ali)

Jika kamu ingin menyimpan santan lebih dari dua hari, bekukan di freezer. Tuang santan ke dalam wadah kecil atau cetakan es batu agar mudah diambil sesuai kebutuhan. Saat ingin digunakan, cairkan perlahan di suhu kulkas, bukan di suhu ruang.

Pembekuan membantu menjaga kandungan lemak dan rasa alami santan tanpa membuatnya pecah. Hindari mencairkan langsung dengan air panas karena bisa memisahkan minyak dari cairannya. Dengan penyimpanan ini, santan bisa bertahan hingga beberapa minggu tetap segar.


6. Jangan aduk atau panaskan berulang kali

ilustrasi santan kelapa
ilustrasi santan kelapa (vecteezy.com/Olena Rudo)

Santan yang dipanaskan atau diaduk berulang kali akan mudah pecah dan rasanya cepat berubah asam. Ambil secukupnya saja setiap kali ingin memasak agar sisanya tetap dalam kondisi baik. Cara ini juga mencegah kontaminasi bakteri dari alat masak yang sudah digunakan.

Jika perlu memanaskan ulang, lakukan hanya satu kali dengan api kecil sambil diaduk perlahan. Hindari mendidihkan terlalu lama agar teksturnya tetap lembut. Dengan kebiasaan ini, santanmu akan tetap harum, kental, dan tahan lama.

Menyimpan santan segar membutuhkan perhatian pada suhu, kebersihan, dan cara pemanasan. Dengan langkah sederhana ini, santan buatanmu bisa tetap kental, tidak pecah, dan bebas rasa asam. Hasilnya, setiap masakanmu akan selalu terasa gurih dan segar seperti baru dibuat.



This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us

Latest in Food

See More

Resep Oat Banana Bread Kopi yang Cocok untuk Teman Ngopi

08 Nov 2025, 06:20 WIBFood