5 Tips Menyimpan Daging Ayam agar Aman dan Tidak Berlendir

- Membersihkan ayam sebelum disimpan membantu mengurangi risiko kontaminasi bakteri
- Gunakan wadah kedap udara untuk menjaga kesegaran ayam dan hindari paparan udara yang dapat mempercepat oksidasi dan pertumbuhan bakteri
- Ayam mentah harus disimpan pada suhu kulkas maksimal 4°C agar tetap aman dikonsumsi, serta pisahkan dari bahan makanan lainnya
Menyimpan daging ayam bukan hanya soal memasukkannya ke kulkas, tetapi juga bagaimana kamu menjaga kualitasnya sejak pertama kali dibeli. Kesalahan kecil seperti suhu yang tidak tepat atau wadah yang kurang higienis bisa membuat ayam cepat berlendir. Selain menurunkan kualitas, kondisi ini tentu dapat membahayakan kesehatan jika tetap dikonsumsi.
Agar lebih aman, kamu perlu memahami teknik penyimpanan yang benar agar daging ayam tetap segar lebih lama. Dengan cara yang tepat, tekstur dan aromanya bisa terjaga tanpa perubahan yang mencurigakan. Yuk, simak lima tips sederhana berikut untuk memastikan daging ayam yang kamu simpan tetap aman dan tidak mudah rusak!
1. Bersihkan ayam dengan cara yang tepat sebelum disimpan

Membersihkan ayam sebelum disimpan membantu mengurangi risiko kontaminasi bakteri. Namun, prosesnya harus dilakukan hati-hati agar air tidak memercik ke permukaan dapur. Pastikan tangan dan peralatan juga dicuci bersih setelah memegang ayam mentah.
Setelah dibersihkan, keringkan ayam menggunakan tisu dapur sebelum disimpan. Kelembapan berlebih dapat mempercepat lendir dan bau tidak sedap. Dengan kondisi ayam yang lebih kering, proses penyimpanan menjadi lebih aman dan tahan lama.
2. Gunakan wadah kedap udara agar tidak terpapar kontaminasi

Wadah kedap udara membantu menjaga kesegaran ayam dengan meminimalkan paparan udara. Paparan udara dapat mempercepat oksidasi dan pertumbuhan bakteri. Pilih wadah berkualitas yang benar-benar tertutup rapat.
Selain itu, wadah yang tertutup menghindarkan ayam dari bau makanan lain di dalam kulkas. Ini juga menjaga struktur dan warna ayam tetap stabil. Cara ini efektif untuk mempertahankan kualitas ayam hingga beberapa hari.
3. Atur suhu kulkas dan freezer sesuai standar keamanan pangan

Ayam mentah harus disimpan pada suhu kulkas maksimal 4°C agar tetap aman dikonsumsi. Bila ingin disimpan lebih lama, simpan di freezer dengan suhu minimal –18°C. Pengaturan suhu yang tepat memperlambat pertumbuhan bakteri penyebab lendir dan bau.
Pastikan kulkas tidak terlalu penuh agar udara dingin bisa beredar optimal. Sirkulasi udara yang baik membantu menjaga suhu tetap stabil. Dengan begitu, ayam bisa bertahan lebih lama tanpa mengalami perubahan tekstur.
4. Pisahkan ayam mentah dari bahan makanan lainnya

Ayam mentah berpotensi mengandung bakteri seperti Salmonella dan Campylobacter. Menyimpannya bersama bahan makanan siap santap dapat meningkatkan risiko kontaminasi silang. Gunakan rak bawah kulkas khusus untuk ayam mentah.
Pemilahan ini juga membantu mencegah air tetesan ayam mengenai bahan makanan lain. Selain itu, kebiasaan ini membuat kulkas lebih rapi dan higienis. Dengan penataan yang tepat, keamanan pangan lebih terjaga.
5. Terapkan sistem FIFO agar ayam tidak tersimpan terlalu lama

Metode First In, First Out membantu memastikan ayam yang lebih dulu disimpan digunakan terlebih dahulu. Cara ini mencegah ayam tersimpan terlalu lama hingga berubah tekstur atau berbau. Catat tanggal penyimpanan pada wadah untuk memudahkan pengecekan.
Dengan sistem ini, kamu bisa meminimalkan pemborosan bahan makanan. Selain itu, kualitas ayam yang digunakan akan selalu terkontrol. Kebiasaan sederhana ini memberikan dampak besar pada keamanan konsumsi sehari-hari.
Menjaga kualitas daging ayam sebenarnya tidak sulit selama langkah penyimpanannya dilakukan dengan benar. Dengan beberapa kebiasaan sederhana, kamu bisa terhindar dari ayam yang berlendir atau berbau tidak sedap. Mulai terapkan tips ini agar proses memasak jadi lebih aman, higienis, dan pastinya lebih nyaman.



















