Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Trivia Lenjongan, Jajanan Pasar khas Solo yang Beraneka Ragam

lenjongan (vecteezy.com/En Ndho)

Jajanan pasar memiliki banyak jenisnya, utamanya yang berbahan dasar singkong seperti tiwul, sawut, getuk, dan lainnya. Jajanan pasar tersebut biasanya punya cita rasa manis karena ada gula merah serta bertekstur lembut dan kenyal. Nah, apa jadinya kalau jajanan pasar tersebut dijadikan satu?

Kota Solo punya kudapan manis dari aneka ragam jajanan pasar bernama lenjongan. Beberapa jajanan pasar berbahan dasar singkong, tepung beras, hingga jagung dijadikan satu wadah lalu disiram dengan gula merah dan diberi taburan parutan gula. Lenjongan ini juga masuk warisan budaya tak benda, lho!

Nah, bagi kalian yang hendak berlibur ke Solo jangan lewatkan untuk mencicipi lenjongan. Sebelumnya, kalian harus tau informasi menarik mengenai lenjongan. Cari tahu lebih lanjut tentang lenjongan lewat artikel ini, yuk!

1. Terdiri dari aneka ragam jajanan tradisional yang legit

lenjongan (vecteezy.com/Muhammad Yasier)

Lenjongan adalah jajanan khas Solo yang merujuk pada sekumpulan jajanan tradisioanl yang disatukan. Jajanan pada lenjongan ini mayoritas terbuat dari singkong.

Beberapa jajanan lenjongan yang terbuat dari singkong adalah sawut, jongkong, gatot, getuk dan tiwul. Ada juga jajanan yang terbuat dari tepung beras seperti cenil dan klepon. Ketan hitam dan ketan putih pun juga turut memeriahkan lenjongan. Pada lenjongan juga ada grontol yang terbuat dari jagung.

Pembeli dapat memesan komplit atau memilih jajanan mana yang mau masuk ke lenjongan.

2. Jajanannya bisa dipilih sesuai selera

lenjongan (vecteezy.com/Coco Ratta)

Jajanan tersebut kemudian disiram dengan gula merah cair dan diberi parutan kelapa. Rasanya dominan manis karena ada gula merahnya juga tapi ada rasa gurih dari taburan kelapa. Jajanan pasar pada lenjongan ini mempunyai kesamaan tekstur yaitu lunak dan kenyal. Namun tetap ada tekstur crunchy yang didapat dari grontol dan parutan kelapa.

Lenjongan biasanya disajikan di atas pincuk (daun pisang yang dibentuk mengerucut) dan disendok dengan sendok dari lipatan daun pisang. Bersama dengan timlo, getuk goreng, dan lunpia, lenjongan ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak benda oleh Kemdikbud RI pada tahun 2020, lho!

3. Jajanan tersebut sudah ada sejak zaman kolonialisme Belanda

lenjongan (vecteezy.com/En Ndho)

Konon katanya lenjongan ini sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Ketika krisis pangan melanda, beras susah didapat, tetapi singkong tumbuh subur. Masyarakat di Jawa Tengah pun mencoba mengolah singkong dengan berbagai cara. Lalu terlahirlah aneka jajanan ini yang dulunya dimakan sebagai makanan utama.

Sekarang, lenjongan bisa dinikmati siapapun dan lebih mengarah ke  kudapan. Lenjongan biasanya bisa ditemui di pasar tradisional dan sudah dijajakan oleh penjual sejak pagi hari. Harganya pun murah meriah, seporsi dibanderol dengan harga lima ribu. Sensasi manis, gurih, kenyal dari lenjongan siap memaniskan lidah dari harimu!

Solo memang menjadi kota yang ngangeni dan bikin ingin balik lagi dan lagi. Tidak hanya wisatanya tetapi juga kulinernya. Untuk kalian yang ke Solo, jangan lupa beli lenjongan di pagi hari ya untuk memaniskan harimu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us