Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Museum di China Ini Sajikan Menu Kopi Kecoak dan Ulat, Segini Harganya!

Potret tangkapan layar kopi kecoak
Potret tangkapan layar kopi kecoak (tiktok.com/@8world.news)
Intinya sih...
  • Kopi kecoak dijual seharga Rp100 ribuan
  • Minuman ini dipercaya bermanfaat untuk tubuh
  • Tren kopi antimainstream semakin populer di China
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sebuah museum serangga di Beijing bikin heboh publik setelah meluncurkan menu kopi yang tak biasa, bahkan terbilang ekstrem dan nyeleneh. Alih-alih topping manis atau foam cantik, kopi ini justru disajikan dengan taburan bubuk kecoa dan campuran ulat Hong Kong kering.

Tentu saja minuman unik ini langsung menarik perhatian warganet karena rasanya yang disebut “sedikit gosong dan asam,” serta konsepnya yang benar-benar di luar nalar para pencinta kopi pada umumnya. Menurut media China SCMP, Seorang staf museum menyebut minuman itu dibuat, agar selaras dengan tema museum yang menampilkan koleksi serangga.

1. Harganya sekitar Rp100 ribuan

Kopi kecoak ini pertama kali dirilis akhir Juni 2025 dan belakangan kembali viral di internet setelah ada pengunjung yang membagikannya di media sosial. Minuman ini dapat ditemukan di kedai kopi milik sebuah museum serangga di Beijing dengan harga 45 Yuan atau sekitar Rp100 ribuan.

Bubuk kecoa yang digunakan telah digiling halus sebelum ditaburkan di atas minuman, sedangkan ulat Hong Kong kering ditambahkan sebagai pelengkapnya. Menurut staf museum, peminat terbesar minuman ini adalah anak muda yang penasaran mencoba hal-hal baru. Dalam sehari, mereka dapat menjual sekitar 10 cangkir.

2. Dipercaya bermanfaat untuk tubuh

Tak berhenti pada bubuk kecoa, museum tersebut juga meluncurkan serangkaian minuman unik lainnya. Ada minuman berbahan cairan kantong semar, hingga edisi terbatas kopi berbahan semut yang hanya tersedia selama periode Halloween.

Namun, mereka menjelaskan seluruh serangga yang digunakan dibeli dari toko obat tradisional Tiongkok (TCM), sehingga sudah memenuhi standar keamanan pangan. Dalam teori TCM, bubuk kecoak dipercaya dapat membantu sirkulasi darah, sedangkan cacing tepung dianggap baik untuk kekebalan tubuh.

Dikutip City News Service Shanghai, sang direktur museum mengingatkan tidak semua kecoa adalah hama dan sebagian justru bermanfaat. Menurut dia, ada lebih dari 5.000 spesies kecoak di seluruh dunia, dan sebagian besar bukan hama.

Mereka berperan sebagai pengurai di alam liar dan bahkan memiliki manfaat dalam bidang pengobatan serta kosmetik. Jadi, para pengunjung tidak perlu khawatir karena semua minuman tersebut aman dikonsumsi. Berbeda dengan kopi kecoak yang rasanya cenderung seperti gosong, staf menyebut minuman berbahan semut terasa asam, sedangkan minuman kantong semar rasanya menyerupai kopi biasa.

Seorang blogger di Beijing bernama Chen Xi turut mencoba kopi kecoak atas permintaan pengikutnya dan mengatakan minuman itu tidak terlihat semenjijikkan yang dibayangkan. Namun, tak sedikit warganet yang langsung menolak mentah-mentah ide ini dan menegaskan bahwa mereka tak akan mencicipinya, meski dibayar sekalipun.

3. Tren kopi antimainstream semakin populer di China

China memang dikenal sebagai rumah bagi berbagai inovasi kuliner yang tak biasa, terutama di dunia kopi. Sebelumnya, sebuah kafe di Provinsi Yunnan sempat viral karena mencampurkan kopi dengan cacing goreng. Ada juga kedai di Jiangxi yang menawarkan latte dengan taburan cabai goreng dan bubuk lada pedas.

Meskipun tidak semua orang berani mencobanya, inovasi antimainstream seperti ini terbukti terus menarik perhatian warganet. Apakah kamu juga ingin mencicipinya secara langsung?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dewi Suci Rahayu
EditorDewi Suci Rahayu
Follow Us

Latest in Food

See More

Cara Menyimpan Keju Mascarpone, biar Tahan Lama

21 Nov 2025, 12:30 WIBFood