5 Fakta Bubble Tea, Ternyata Gak Boleh Terlalu Sering Dikonsumsi Lho 

Minum bubble tea di siang hari yang terik emang jadi pelipur haus yang bikin suasana hati jadi membaik. Meskipun enak dan bisa jadi moodbooster kamu sebaiknya gak terlalu sering mengonsumsi minuman yang satu ini.

Karena dalam boba atau tapioca pearl yang terkandung di dalamnya hanya karbohidrat kosong yang tidak mengandung nutrisi bergizi untuk tubuh. Yang akhirnya bila rutin dikonsumsi terlalu sering bisa menimbulkan sembelit.

Rasanya para pecinta bubble tea harus berterimakasih kepada Lin Hsui Hui yang notabene merupakan sang penemu boba. Beliau merupakan karyawan di sebuah gerai teh Taiwan, Chun Shui Tang Teahouse.

Pada awalnya Lin Hsui Hui hanya berniat mencampurkan sisa tapioca pearls yang biasa disajikan sebagai makanan penutup di kedai tehnya. Namun tanpa disangka ternyata ini menjadi inovasi terbaru dalam dunia kuliner.

Kalau di Indonesia minuman ini biasa disebut es bubble atau bubble tea di luar negeri ada sebutan lain seperti boba nai cha, tapioca tea, zhen zhou nai cha, pearl shake, pearl tea, momi milk tea dan masih banyak lagi.

Dengan eksisnya es bubble otomatis harga jualnya juga bisa dibilang gak murah. Maka dari itu kamu bisa banget mencoba membuatnya sendiri di rumah. Bahan dasarnya cuma terdiri dari tepung tapioka, gula merah dan air panas. Cara mengolahnya adalah dengan cara memanaskan air panas dan gula lalu mencampurkan tepung tapioka. Uleni hingga berubah menjadi adonan lalu rebus hingga konsistensinya kenyal dan berwarna transparan.

Poin ini mungkin sedikit aneh tapi pada kenyataannya nama bubble tea itu bukan terinspirasi dari boba atau bola-bola tapioka yang ada di dalam tehnya loh, melainkan berasal dari busa-busa yang muncul ketika teh diaduk/dikocok sebelum disajikan.

Nah, kalau menurut kalian sendiri kira-kira apa penyebab bubble tea jadi salah satu minuman yang paling disukai? Kenyalnya boba atau kesegaran teh yang punya beraneka rasa menarik untuk dicoba?