Dunia kuliner tradisional Korea Selatan memiliki ragam masakan dari aneka bahan baku. Misalnya, ada berbagai varian masakan yang diolah dari bagian-bagian sapi.
Salah satu yang paling terkenal adalah galbi. Galbi tersebut pun diolah dalam variasi menarik. Nah, di bawah ini adalah fakta seputar galbitang yang jadi salah satu makanan favorit di Korea Selatan.
Dalam etimologi bahasa Korea, galbitang terdiri dari kata "galbi" (beef short ribs) dan "tang" (merujuk ke hidangan sup). Hidangan sup iga sapi rebus ala Korea ini terbilang eksklusif.
Pasalnya, galbi memang relatif mahal dan tergolong mewah bagi masyarakat Korea. Dengan kata lain, makanan ini tak umum disantap dalam menu harian.
Secara umum, proses memasak galbitang mirip dengan olahan sup khas Korea lainnya. Galbi dipotong menjadi beberapa bagian kecil, lalu direbus dalam air dan bumbunya.
Pasca daging iga sapi itu empuk dan menghasilkan kaldu, cincangan bawang daun akan ditaburkan untuk meningkatkan aroma masakan. Kuahnya relatif bening.
Galbitang disantap selagi hangat. Tujuannya adalah supaya cita rasa, aroma, dan teksturnya dapat dinikmati dengan optimal.
Selain itu, hidangan ini juga kerap dimakan untuk menghangatkan badan ketika cuaca dingin. Tak hanya bergizi, galbitang juga dikenal akan kelezatannya.
Usut punya usut, galbitang ternyata telah disajikan sejak zaman dahulu. Kala itu, sajian sup iga sapi rebus ini disuguhkan untuk menjamu tamu.
Akan tetapi, sekarang galbitang sudah umum dihidangkan di restoran Korea. Cita rasa galbitang cenderung gurih dengan aroma wangi.
Galbitang tergolong ke dalam kategori makanan utama. Hidangan ini dapat disantap tunggal maupun dipadukan bersama nasi.
Tak hanya itu, ragam banchan (hidangan pendamping untuk menu utama) juga kerap disajikan seperti kimchi. Alhasil, cira rasa galbitang pun menjadi lebih kaya.
Bagian-bagian sapi memang kadung dikenal dapat diolah ke dalam ragam masakan. Galbitang adalah contohnya. Apa lagi masakan Korea yang menggunakan galbi?