Sosis merujuk pada jenis makanan yang dibuat dari daging cincang (ataupun bagian lemak hewan), dibumbui dengan ragam rempah serta bahan-bahan pelengkap lainnya, dan dibungkus (dibentuk) memanjang. Mulanya, sosis dibungkus menggunakan usus hewan namun sekarang telah banyak beralih ke bahan sintetis.
Nah, di Thailand, ada sosis yang khas, lho. Namanya adalah Sai Oua. Berikut ini adalah keunikannya yang menarik untuk diketahui.
Dibaca "sii–ooh–ah", sosis ala Thailand ini identik dengan warna cokelat tua, bentuk yang lebih panjang dibandingkan sosis pada umumnya, dan isian berupa daging cincang yang difermentasi. Selain itu, Sai Oua disajikan dengan cara dipotong menyerong.
Saat disajikan, Sai Oua dapat dimakan begitu saja ataupun turut didampingi oleh makanan lain seperti ketan. Selain itu, ada pula tambahan berupa mentimun, kacang, selada mentah, daun bawang, serta kecap yang dicampurkan irisan cabai rawit.
Usut punya usut, Sai Oua rupanya khas dengan daging cincang yang berasal dari daging babi. Dengan kata lain, bagi wisatawan Muslim, sosis yang satu ini tak direkomendasikan sebagai pilihan untuk wisata kuliner saat berpelesir ke Thailand.
Keunikan lain dari Sai Oua adalah penggunaan bumbu yang diracik dari rempah khas Thailand. Alhasil, cita rasa lokalnya pun kentara terasa. Sosis yang satu ini dapat disantap sebagai kudapan, ataupun hidangan pembuka.
Sai Oua rupanya lebih umum dijumpai di kawasan Thailand bagian utara. Selain itu, Sai Oua pun dikenal di negara Laos. Oleh sebab wilayah yang berdekatan secara geografis tersebut, beberapa kuliner khas Thailand utara dan Laos pun memang saling mirip satu sama lain.
Sosis merupakan hidangan yang sudah tak asing. Bahan isiannya pun beragam mulai dari daging bahkan makanan laut. Eits, kalau untuk Sai Oua, para pelancong Muslim harus banget tahu nih agar tak termakan. Semoga informasi di atas dapat memperkaya wawasanmu, ya!