Ada 2 negara di dunia ini yang terkenal dengan upacara minum teh, dua negara tersebut adalah Inggris dan Jepang. Tak hanya menjadi suatu acara untuk mengobrol dengan teman atau kolega, upacara minum teh telah menjadi budaya tersendiri. Bahkan kedua negara memiliki aturan-aturan yang berlaku atau etika untuk minum teh.
Namun, apa sih perbedaan upacara minum teh dari kedua negara tersebut? Berikut adalah 6 perbedaan yang antara minum teh di Jepang dan Inggris.
Di Jepang, upacara minum teh biasanya di tempat yang bernama ruang teh atau tea room. Sedangkan secara tradisional dilakukan di ruang tatami. Ruangan ini biasanya dikelilingi oleh taman sehingga ada unsur ketenangan saat minum teh.
Berbeda dengan di Inggris, dulu acara minum teh dilakukan di rumah saat pukul 3-5 sore. Karena banyak kesibukan dari warga Inggris, kini acara ini hanya dilakukan ketika ada acara penting seperti pernikahan. Tapi jika ingin menikmatinya, kamu bisa datang ke hotel yang menyajikan acara minum teh atau afternoon tea.
Penyajian teh di Jepang sudah disiapkan oleh tuan rumah. Pengocok teh (chasen), wadah teh untuk teh hijau bubuk (natsume), sendok teh (chashaku), mangkuk teh, wadah atau piring permen, dan ketel dan anglo biasanya sudah disediakan di depan para tamu.
Kalau di Inggris yang harus dipersiapkan di antaranya serbet, teko teh, cangkir, piring untuk cangkir, dan nampan saji yang minimal dua tingkat untuk menaruh camilan pendamping. Biasanya terdapat 2 teko yang disajikan, yakni teko satu berisi teh hitam dan satu lagi berisi teh hijau. Gula disajikan dalam bentuk kubus dan pemanis bisa disediakan madu.
Di Jepang, sebelum masuk ke ruangan teh ada baskom yang disediakan di pintu masuk. Baskom ini berguna untuk cuci tangan dulu sebelum masuk ke ruangan. Tata cara meminum adalah angkat mangkuk dengan tangan kanan lalu letakkan telapak tangan kiri.
Putar searah jarum jam sebanyak 90 derajat sehingga bagian depan tidak menghadap kamu lagi. Minum dan setelah selesai letakkan di tatami, membungkuk dan ucapkan terima kasih. Di akhir acara, kamu akan ditawari minum lagi jika tidak maka sesi upacara minum teh berakhir ketika tuan rumah selesai mencuci peralatan teh dan mengembalikan ke tempat semula.
Saat minum teh di Inggris, biasanya tuan rumah akan menuangkan untuk tamu. Setelah itu tamu boleh minum dengan cara menaikkan piring untuk cangkir dengan tangan kiri dan tangan kanan memgang cangkir. Pastikan kelingking sejajar dengan jari lainnya.
Di Jepang sebelum acara minum teh biasanya menyiapkan hidangan yang disebut dengan Cha-kaiseki. Hidangan tersebut berupa nasi, sup dan hidangan rebus serta sake. Hidangan pembuka disebut Hassun yang terdiri dari makanan laut, makanan dari pegunungan, hewan dan tanaman. Untuk cawan sake akan disajikan berkeliling dari tamu kehormatan ke tuan rumah lalu tamu berikutnya dan berikutnya.
Teh yang disajikan di Inggris biasanya adalah teh hitam dengan gula dan susu. Sedangkan untuk camilan, di Inggris ada 3 tingkat yang disajikan daat minum teh. Tingkat pertama ada scone, tingkat kedua ada sandwich kedua dan yang ketiga permen.
Biasanya pengunjung memakan makanan pendamping ini dari atas lalu ke bawah. Namun ada juga yang menyiapkan sandwiches, scones, pastries dan cakes. Hal yang harus diperhatikan dalam menyajikan makanan pendamping adalah porsinya harus dalam sekali gigit.
Baik di Jepang maupun di Inggris, keduanya memperlakukan upacara minum teh sebagai acara resmi. Sehingga biasanya pada acara upacara minum teh akan memakai baju yang formal. Kalau di Jepang akan memakai baju tradisional Jepang yaitu kimono untuk wanita dan hakama untuk pria. Atau bisa juga memakai pakaian barat yang pasti harus memakai kaus kaki split-toe putih. Namun yang perlu diperhatian sebaiknya tidak memakai baju dan parfum yang mencolok. Apalagi perhiasan yang dapat merusak peralatan teh.
Sedangkan di Inggris biasanya memakai baju dengan tema smart casual setidaknya untuk lelaki celana panjang, kemeja berkerah dan sepatu. Kalau untuk perempuan pastikan untuk tampil elegan dengan smart casual.
Pada abad ke-8 teh sudah di perkenalkan di Jepang namun hanya sebagai obat. Teh semakin berkembang dan menjadi sebuah minuman pada masa Periode Muromachi untuk semua kalangan. Sedangkan untuk kalangan menengah ke atas biasanya membuat suatu upacara minum teh yang bergengsi seraya memamerkan mangkuk teh yang indah dan pengetahuan tentang teh.
Di Inggris, Ratu Anne adalah orang yang membawa tradisi minum teh dari tahun 1665. Teh yang dipergunakan impor dari Asia dan setelah itu teh menjadi populer di toko-toko teh sepanjang jalan. Sedangkan pada tahun 1800, Duchess of Bedford tidak mentolerir tanpa makan malam pukul 9 malam. Sehingga Duchess of Bedford mulai minum teh ditemani dengan roti dan olesan mentega.
Ternyata banyak hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan upacara minum teh baik di Jepang maupun di Inggris. Sedikit ribet tapi tentu akan menyenangkan bisa ngobrol dengan orang terdekat bersama kudapan teh.