Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Street Food di Myeongdong yang Harganya Kurang dari 5.000 Won

street food di Myeongdong
street food di Myeongdong (commons.wikimedia.org/by thelearnr)

Di jantung Seoul, terdapat kawasan Myeongdong yang menjadi surga bagi para pencinta street food. Kawasan ini bukan hanya terkenal dengan deretan toko kosmetik dan fesyen, tetapi juga dengan aroma menggoda dari deretan gerobak makanan yang memenuhi setiap sudut jalannya.

Street food Myeongdong menawarkan pengalaman kuliner yang bukan sekadar soal rasa, tetapi juga tentang budaya, kehangatan, dan kebersamaan di tengah hiruk pikuk kota Seoul. Menariknya, banyak dari makanan itu bisa kamu nikmati dengan harga di bawah 5.000 won, tanpa harus khawatir menguras kantong. Berikut lima street food di Myeongdong yang layak kamu coba untuk merasakan cita rasa Korea yang autentik dengan harga bersahabat.

1. Bungeoppang menghadirkan kehangatan di tengah udara dingin Seoul

bungeoppang
bungeoppang (commons.wikimedia.org/Ocdp)

Bungeoppang adalah jajanan berbentuk ikan yang terbuat dari adonan tepung gandum, lalu diisi dengan pasta kacang merah atau krim custard. Ketika dipanggang dalam cetakan logam berbentuk ikan, bagian luarnya menjadi renyah sementara isinya tetap lembut dan hangat. Aroma wangi adonan yang sedang matang berpadu dengan uap panas dari isiannya sering kali membuat siapa pun berhenti sejenak hanya untuk menikmati sensasi sederhana tapi memuaskan.

Kelezatan bungeoppang bukan hanya pada rasa manisnya, tetapi juga pada momen kecil saat kamu menggigitnya di tengah cuaca dingin Seoul. Harganya yang berkisar antara 1.500 hingga 2.500 won membuat jajanan ini populer di kalangan pelajar dan wisatawan. Setiap gigitannya membawa nuansa nostalgia, seperti kenangan masa kecil yang sederhana namun berkesan. Tak heran jika banyak orang menganggap bungeoppang bukan sekadar camilan, tapi juga penghangat hati di malam musim dingin.

2. Eomuk menjadi penghangat tubuh di jalanan Myeongdong

odeng
odeng (commons.wikimedia.org/travel oriented)

Eomuk atau odeng adalah sate ikan olahan yang disajikan dalam kuah hangat dan gurih. Irisan eomuk dimasukkan ke tusukan bambu lalu direbus dalam kaldu yang dibuat dari lobak, rumput laut, dan kecap asin ringan. Kuahnya memiliki aroma lembut yang menenangkan, membuat siapa pun yang lewat langsung tertarik untuk mencicipinya, terutama saat angin musim dingin berembus kencang.

Menikmati eomuk di pinggir jalan terasa seperti pelukan kecil di tengah udara dingin. Penjual biasanya menyajikannya bersama segelas kecil kuah panas yang boleh diisi ulang, menambah kenyamanan setiap suapan. Dengan harga sekitar 1,5 ribu hingga 3 ribu won, eomuk bukan hanya makanan, tapi pengalaman yang menenangkan bagi siapa pun yang membutuhkan kehangatan setelah berjalan di sepanjang jalan Myeongdong yang ramai.

3. Dalgona menghidupkan kembali kenangan manis masa kecil

dalgona
dalgona (commons.wikimedia.org/Sharon Hahn Darlin)

Dalgona, permen gula tradisional Korea dibuat dengan cara mencairkan gula pasir lalu diaduk hingga berbuih sebelum ditekan dengan cetakan bergambar hati, bintang, atau payung. Tantangan yang melekat pada jajanan ini adalah memakan permen tanpa merusak bentuk di tengahnya, sebuah permainan sederhana yang justru menambah nilai nostalgia dari jajanan ini. Aroma karamel yang muncul saat gula meleleh membuat suasana sekitar terasa hangat dan akrab.

Dengan harga hanya 1.000 hingga 2.000 won, dalgona menjadi salah satu camilan paling murah sekaligus menyenangkan untuk dinikmati di Myeongdong. Banyak orang dewasa yang membelinya bukan karena lapar, melainkan karena ingin mengenang masa kecil mereka. Permen ini juga sempat kembali populer berkat budaya pop Korea, tetapi daya tarik utamanya tetap sama rasa manis yang membangkitkan kenangan sederhana di tengah modernitas kota Seoul.

4. Hotteok menawarkan kelezatan yang menggoda

ilustrasi hotteok
ilustrasi hotteok (commons.wikimedia.org/최광모)

Hotteok adalah pancake khas Korea yang diisi dengan campuran gula merah, kayu manis, dan kacang cincang. Saat digoreng di atas wajan panas, isiannya meleleh dan membentuk sirup manis yang lengket di bagian tengah. Teksturnya yang lembut di luar dan meleleh di dalam membuat camilan ini terasa istimewa meski dijual di pinggir jalan.

Kelezatan hotteok terasa maksimal ketika disantap hangat-hangat. Setiap gigitan menghadirkan perpaduan manis dan wangi rempah yang menenangkan, cocok untuk mengisi energi setelah berjalan berkeliling Myeongdong. Dengan harga 2.000 hingga 3.000 won, hotteok menjadi simbol sederhana dari kenikmatan khas musim dingin Korea hangat, manis, dan menenangkan di saat bersamaan.

5. Korean hot dog menawarkan paduan rasa gurih dan manis yang unik

hot dog kentang
hot dog kentang (instagram.com/themandyconnell)

Berbeda dari hot dog pada umumnya, Korean hot dog dilapisi adonan tebal sebelum digoreng hingga keemasan. Ada yang ditaburi potongan kentang, ada pula yang dibalut remah roti untuk menambah kerenyahan. Di dalamnya, isian bisa berupa sosis biasa atau keju mozzarella yang lumer ketika digigit. Setelah matang, hot dog ini disajikan dengan taburan gula pasir dan saus pilihan seperti mustard atau saus pedas.

Kombinasi rasa manis, gurih, dan asin membuat jajanan ini terasa unik dan mengenyangkan. Harganya pun masih terjangkau, berkisar 3.000 hingga 4.500 won per tusuk. Korean hot dog menjadi salah satu ikon street food Myeongdong karena tampilannya menarik dan rasanya lezat. Tak heran jika antrean di depan gerobak hot dog hampir selalu panjang, terutama pada malam hari.

Myeongdong bukan sekadar pusat belanja, tetapi juga ruang di mana makanan sederhana menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Lima street food ini membuktikan bahwa kelezatan tidak harus mahal untuk memberikan pengalaman kuliner yang berkesan. Jadi, sudah tahu jajanan mana yang ingin kamu coba pertama kali saat berjalan di antara keramaian jalan Myeongdong?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us

Latest in Food

See More

5 Street Food di Myeongdong yang Harganya Kurang dari 5.000 Won

25 Okt 2025, 21:15 WIBFood