Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tanda Tempe Busuk dan Sudah Gak Layak Dikonsumsi

tempe (pixabay.com/Dian A. Yudianto)
tempe (pixabay.com/Dian A. Yudianto)

Tempe menjadi salah satu bahan makanan yang populer di Indonesia. Tempe terbuat dari fermentasi kedelai yang mengandung tinggi protein, serat, vitamin, dan kebaikan lainnya.

Karena makanan fermentasi, tempe tak bisa disimpan terlalu lama di suhu ruang. Kalau sudah busuk, tempe akan mengeluarkan bau tak sedap dengan warna yang cenderung kehitaman.

Supaya kamu gak bingung membedakan tempe yang masih bisa dimakan dan tidak, ketahui dulu ciri-ciri tempe busuk berikut ini. Tempe yang sudah gak layak dikonsumsi sangat bisa kamu kenali, lho!

1. Tempe mengeluarkan bau menyengat

ilustrasi tempe (pixabay.com/Mochamad Arief)
ilustrasi tempe (pixabay.com/Mochamad Arief)

Salah satu cara termudah mengidentifikasi tempe masih layak konsumsi atau tidak ialah melalui bau. Tempe bisa berubah aromanya jika telah mengalami proses pembusukan. Kamu harus segera membuang tempe tersebut agar tidak dikonsumsi.

Tempe yang sudah tidak layak konsumsi umumnya bakal mengeluarkan bau tidak sedap. Misalnya, bau busuk, amis, atau asam yang kuat. Jika mendapati adanya bau tidak umum pada tempe, sebaiknya hindari mengonsumsinya.

2. Tempe sudah ditumbuhi jamur

default-image.png
Default Image IDN

Tempe termasuk bahan yang dapat diidentifikasi kelayakannya melalui pertumbuhan jamur. Kamu patut waspada jika perubahan yang terjadi sangat tidak umum. Bisa jadi hal tersebut karena jamur sudah tumbuh dan menghinggapi tempe, sehingga sudah tidak layak dikonsumsi.

Ciri tempe berjamur bisa kamu jumpai dari penampilannya yang jelas berubah. Beberapa jamur biasanya tumbuh di permukaan tempe dengan tampilan sangat-sangat berbulu atau berbintik hitam. Kalau begitu, jangan mengonsumsi tempe agar tetap aman saat makan.

3. Perubahan warna yang mencolok

ilustrasi tempe (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi tempe (pexels.com/cottonbro)

Perubahan warna yang mencolok bisa mengindikasikan bahwa tempe sebaiknya jangan dikonsumsi lagi. Perubahan warna menandakan adanya proses yang terjadi pada tempe. Jika tidak hati-hati, khawatir reaksi tersebut timbul karena proses pembusukan dan sejenisnya.

Jika menjumpai penampilan tempe berubah warna menjadi hitam, hijau, dan sebagainya, baiknya tempe segera disingkirkan. Terlebih jika ada bercak aneh yang mengganggu, bisa jadi itu adalah jamur atau bakteri yang tumbuh di sana.

4. Rasanya berubah

ilustrasi tempe goreng (pixabay.com/Dyah Ahsina Fahriyati)
ilustrasi tempe goreng (pixabay.com/Dyah Ahsina Fahriyati)

Cara berikutnya untuk mengetahui tempe yang sudah tidak layak konsumsi adalah melalui rasa. Seperti diketahui, tempe yang masih bagus akan memiliki rasa gurih ketika selesai dimasak. Namun, jika kualitasnya menurun, maka tempe bisa berubah rasa menjadi aneh.

Identifikasi kelayakan makanan tersebut dengan cara mencicipi tempe sedikit saja. Jika terdapat rasa tidak enak atau berbeda, seperti asam yang pekat bahkan pahit, sebaiknya tempe tidak perlu dikonsumsi kembali.

5. Adanya perubahan tekstur

Potongan tempe (pixabay.com/Dian A. Yudianto)
Potongan tempe (pixabay.com/Dian A. Yudianto)

Bila tempe mengalami perubahan tekstur yang cukup drastis, maka kamu patut curiga. Hal tersebut karena perubahan yang terlalu jauh bisa mengindikasikan bahwa tempe dalam kondisi kurang bagus bahkan bisa jadi sudah tidak layak konsumsi.

Bila kamu mempunyai tempe yang berubah tekstur, seperti sangat lembek, berair, bahkan berlendir, maka hal tersebut bisa menandakan adanya kerusakan atau proses pembusukan pada tempe. Segera singkirkan dan jangan dikonsumsi, ya!

Tempe yang memiliki tanda-tanda kerusakan sebaiknya tidak dikonsumsi, karena rentan menimbulkan masalah kesehatan. Pastikan untuk selalu mengkonsumsi tempe segar dan bebas dari lima ciri makanan yang tidak layak konsumsi di atas!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Intan Pratiwi Buchr
EditorIntan Pratiwi Buchr
Follow Us