Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Membuat Roti Prata yang Tipis, Renyah, dan Gak Alot!

ilustrasi roti prata (vecteezy.com/Faiz Dila)
ilustrasi roti prata (vecteezy.com/Faiz Dila)

Roti prata adalah roti pipih khas India Selatan yang sudah sangat dikenal dan digemari di berbagai negara Asia Tenggara, terutama di Malaysia dan Singapura. Camilan ini biasanya disajikan bersama kari ayam, kambing, atau bahkan disajikan manis dengan gula dan susu kental manis. Ciri khas roti prata terletak pada lapisan kulitnya yang garing di luar, tapi tetap lembut dan sedikit kenyal di bagian dalam. Tekstur ini bikin roti prata terasa istimewa dan cocok disantap kapan saja, baik sebagai menu sarapan, camilan sore, atau bahkan makan malam ringan.

Meskipun sekilas terlihat sederhana, membuat roti prata yang tipis dan berlapis sebenarnya membutuhkan teknik khusus. Banyak yang mengira cukup dengan mencampurkan tepung dan digoreng seperti roti biasa, padahal ada proses penting mulai dari memilih tepung yang tepat, menguleni hingga elastis, sampai teknik melipat dan menipiskan adonan agar hasilnya renyah dan gak keras. Gak heran kalau banyak yang mencoba bikin roti prata di rumah, tapi hasilnya justru terlalu tebal, kaku, atau mudah robek saat dibentuk.

Kalau kamu penasaran dan pengin coba bikin sendiri, ada beberapa hal penting yang wajib kamu perhatikan. Proses pembuatan roti prata memang menantang, tapi kalau sudah tahu triknya, hasilnya bisa seenak buatan restoran India atau kedai mamak. Yuk, simak lima tips penting di bawah ini yang bisa bantu kamu bikin roti prata yang tipis, renyah, dan pastinya gak alot saat disantap!

1. Gunakan tepung terigu protein tinggi untuk hasil yang elastis

ilustrasi tepung terigu (freepik.com/freepik)
ilustrasi tepung terigu (freepik.com/freepik)

Tepung terigu protein tinggi sangat berpengaruh dalam membuat roti prata yang elastis dan gak mudah sobek saat ditipiskan. Kandungan gluten yang tinggi membantu adonan menjadi lebih kuat dan lentur, sehingga bisa dibentuk sangat tipis tanpa mudah robek. Jenis tepung ini juga memberi hasil akhir yang lebih kenyal dan berserat.

Kalau kamu menggunakan tepung protein sedang atau rendah, adonan roti bisa jadi terlalu rapuh atau mudah patah saat digiling dan dilipat. Selain itu, teksturnya pun cenderung lebih kaku dan sulit mengembang sempurna saat dipanggang. Jadi, pastikan kamu menggunakan tepung yang sesuai supaya hasilnya maksimal.

Untuk hasil terbaik, kamu bisa mencampurkan tepung dengan sedikit minyak, air hangat, dan garam. Uleni adonan hingga kalis elastis dan gak lengket di tangan. Jangan buru-buru digunakan, karena adonan yang terlalu cepat diproses akan sulit dibentuk tipis nantinya.

2. Diamkan adonan minimal satu jam agar mudah dibentuk

ilustrasi diamkan adonan (commons.wikimedia.org/Nicolo)
ilustrasi diamkan adonan (commons.wikimedia.org/Nicolo)

Setelah adonan kalis, diamkan minimal satu jam dalam wadah tertutup dan olesi permukaannya dengan minyak. Proses ini bertujuan agar gluten dalam adonan mengendur sehingga teksturnya jadi lebih lentur dan mudah dibentuk. Semakin lama didiamkan, semakin elastis pula adonannya.

Mengistirahatkan adonan juga membantu menyerap air dan minyak secara merata ke dalam tepung, sehingga adonan terasa lebih halus saat disentuh. Ini sangat penting agar saat kamu menipiskan adonan, bagian tengahnya gak mudah bolong atau robek. Kamu bahkan bisa mendiamkannya semalaman di suhu ruang untuk hasil yang lebih maksimal.

Kalau kamu terburu-buru dan langsung membentuk adonan tanpa proses istirahat, biasanya adonan akan sulit dibuka tipis dan cenderung melar balik. Jadi, jangan lewatkan tahap ini ya, karena sangat berpengaruh terhadap keberhasilan roti prata kamu.

3. Gunakan teknik melebarkan adonan di atas permukaan licin

ilustrasi tipiskan adonan (vecteezy.com/Seksan Wangjaisuk)
ilustrasi tipiskan adonan (vecteezy.com/Seksan Wangjaisuk)

Salah satu kunci utama dari roti prata yang renyah dan tipis adalah teknik menipiskan adonan hingga selebar mungkin, bahkan setipis kertas. Untuk itu, kamu butuh permukaan datar yang licin dan lebar seperti meja stainless steel atau talenan besar yang sudah diolesi minyak. Jangan pakai tepung tabur, karena bisa bikin adonan jadi kering.

Cara terbaik untuk menipiskan adalah dengan mengangkat sebagian adonan dan memutar dari sisi ke sisi, seperti membentangkan kain. Gerakan ini bikin adonan melar secara alami tanpa robek, asal kamu gak terlalu memaksakan tarikannya. Kalau kamu masih belajar, bisa juga gunakan rolling pin lalu angkat sedikit demi sedikit dengan tangan.

Setelah adonan sudah cukup tipis dan lebar, kamu bisa melipatnya menjadi bentuk spiral atau amplop. Lipatan inilah yang nanti akan menghasilkan lapisan-lapisan renyah di permukaan roti saat digoreng. Pastikan kamu melipat dengan rapi supaya hasil akhirnya juga terlihat cantik dan berserat.

4. Panggang di wajan datar panas tanpa minyak berlebihan

ilustrasi panggang roti prata (vecteezy.com/Somsak Suwanpat)
ilustrasi panggang roti prata (vecteezy.com/Somsak Suwanpat)

Roti prata paling enak dimasak di atas wajan datar atau teflon anti lengket dengan suhu yang cukup panas. Sebelum memanggang, cukup olesi sedikit minyak atau mentega di permukaan wajan supaya gak lengket. Jangan terlalu banyak minyak karena bisa bikin roti malah jadi lembek dan berminyak berlebihan.

Masukkan roti saat wajan sudah panas supaya langsung mengembang dan membentuk lapisan renyah. Tekan-tekan perlahan dengan spatula supaya bagian dalam matang merata. Masak tiap sisi sekitar 2–3 menit hingga kecokelatan dan ada bagian yang sedikit menggelembung. Itulah tanda kalau rotimu berhasil dibuat dengan teknik yang benar.

Kalau kamu memasaknya dengan api kecil atau terlalu lama dibalik, tekstur roti bisa jadi keras dan gak crispy. Pastikan kamu perhatikan panas dan waktu memanggang supaya hasilnya renyah di luar tapi tetap lembut saat dikunyah.

5. Sajikan segera setelah matang agar teksturnya tetap optimal

ilustrasi roti prata  (commons.wikimedia.org/Geoff Peters)
ilustrasi roti prata (commons.wikimedia.org/Geoff Peters)

Roti prata paling enak disajikan hangat-hangat langsung setelah matang dari wajan. Saat masih panas, tekstur luarnya renyah, bagian dalamnya lembut, dan aromanya pun masih wangi banget. Kalau terlalu lama dibiarkan, roti bisa mengempis dan kehilangan kerenyahannya.

Kalau kamu ingin menyajikannya sebagai camilan gurih, bisa ditambahkan dengan kuah kari ayam atau kambing. Tapi kalau pengin versi manis, cukup tambahkan susu kental manis atau taburan gula halus, dan rasanya pun langsung berubah jadi dessert yang nagih.

Untuk kamu yang ingin menyimpannya, pastikan roti didinginkan dulu lalu disimpan dalam plastik atau kotak kedap udara. Hangatkan kembali di atas wajan tanpa minyak saat akan disantap, supaya teksturnya kembali seperti semula. Tapi tetap saja, roti prata paling mantap dimakan fresh dari wajan!

Kalau kamu tertarik bikin roti prata sendiri, lima tips di atas bisa jadi panduan biar hasilnya maksimal. Gak perlu ragu coba di rumah, karena makin sering latihan, makin mahir juga kamu dalam menipiskan dan melipat adonannya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kirana Mulya
EditorKirana Mulya
Follow Us