Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa yang Membuat Martabak Manis Tidak Mengembang dan Bersarang?

Ilustrasi martabak manis dari menu Martabak Bandung Raya (instagram.com/martabakbandungraya)

Martabak manis menjadi salah satu camilan favorit banyak orang di Indonesia. Teksturnya yang lembut, bersarang, dan mengembang sempurna menjadi kunci kelezatannya, terlepas dari varian rasa serta topping yang melengkapinya. 

Sayangnya, saat mencoba membuat martabak manis sendiri di rumah, seringkali malah gagal mengembang atau tidak bersarang. Lantas, apa sebenarnya penyebab martabak manis tidak mengembang dan tidak bersarang? Yuk, ketahui beberapa faktor penyebabnya di bawah ini!

1. Komposisi dan takaran bahan yang tidak tepat

Ilustrasi menyaring tepung terigu (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Salah satu faktor utama yang menentukan keberhasilan martabak manis adalah komposisi bahan yang digunakan. Takaran tepung, air, gula, dan bahan pengembang seperti ragi instan atau baking powder harus sesuai.

Jika terlalu sedikit, adonan tidak akan mengembang. Jika terlalu banyak, tekstur pun bisa menjadi keras atau bantat. Jadi, takarannya harus pas, ya.

2. Penggunaan baking powder atau ragi yang tidak aktif

Ilustrasi ragi (pixabay.com/tombock1)

Baking powder dan ragi berperan penting dalam membuat martabak mengembang dan bersarang. Jika bahan pengembang yang digunakan sudah kedaluwarsa atau tidak aktif, hasilnya pun tidak akan maksimal.

Pastikan untuk menggunakan bahan yang masih segar dan aktif untuk mendapatkan hasil terbaik. Dijamin teksturnya bersarang indah, deh!

3. Proses fermentasi yang kurang optimal

Potret membuat adonan (pexels.com/@ronlach)

Setelah adonan dibuat, proses fermentasi menjadi langkah yang sangat penting dalam pembuatan martabak manis. Adonan martabak manis idealnya didiamkan selama minimal satu jam, agar bisa mengembang sempurna. Jika waktu fermentasi terlalu singkat, gelembung udara yang dibutuhkan untuk membentuk sarang tidak terbentuk dengan baik.

4. Teknik memasak yang salah

Ilustrasi api pada kompor gas (pexels.com/TorstenDettlaff)

Teknik memasak juga sangat berpengaruh pada hasil akhir martabak manis. Wajan atau teflon harus dipanaskan terlebih dahulu dengan api kecil hingga sedang.

Jika api terlalu besar, bagian bawah martabak bisa gosong sebelum bagian atasnya matang sempurna. Selain itu, jangan lupa menutup wajan saat memasak, agar panasnya merata dan membantu proses pembentukan sarang.

5. Tidak menggunakan air soda atau baking soda

Ilustrasi baking soda (pexels.com/Karolina Grabowska)

Beberapa resep martabak manis menggunakan air soda atau baking soda sebagai tambahan, agar adonannya lebih bergelembung. Air soda membantu menciptakan gelembung udara dalam adonan yang akan membentuk sarang saat dimasak. Jika ingin hasil yang lebih empuk dan bersarang, pertimbangkan untuk menambahkan bahan ini ke dalam resep.

6. Pengadukan adonan yang kurang merata

Ilustrasi mengaduk adonan (freeik.com/karlyukav)

Pengadukan adonan juga tidak boleh dilakukan sembarangan. Pastikan semua bahan tercampur dengan baik, agar tidak ada bagian yang terlalu cair atau terlalu kental. Teknik pengadukan yang tepat akan memastikan distribusi bahan pengembang merata, sehingga martabak bisa mengembang sempurna saat dipanggang.

7. Menggunakan wajan yang tidak sesuai

Ilustrasi menuangkan adonan ke teflon (pixabay.com/cottonbro studio)

Jenis wajan yang digunakan juga bisa memengaruhi hasil akhir martabak manis. Wajan dengan dasar tebal dan memiliki penutup akan membantu memasak martabak secara merata. Wajan yang terlalu tipis bisa membuat panas tidak terdistribusi dengan baik, sehingga martabak tidak mengembang seperti yang diharapkan.

Itulah beberapa penyebab kenapa martabak manis tidak mengembang dan tidak bersarang. Dengan mengetahui penyebabnya, kamu bisa memperbaiki dan mencoba lagi hingga mendapatkan hasil martabak manis yang maksimal. Jangan menyerah kalau martabak buatanmu belum sempurna. Coba terus, ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dewi Suci Rahayu
Fina Wahibatun Nisa
Dewi Suci Rahayu
EditorDewi Suci Rahayu
Follow Us