Kuliner dari berbagai daerah di Jawa Timur memang nggak ada matinya. Nama kulinernya terkadang juga ada yang nyeleneh, namun sangat enak, nikmat dan mantap. Dari sekian banyaknya kuliner dari Jawa Timur, ada beberapa di antaranya yang sudah ada sejak dulu namun sekarang mulai langka.
Nah, maka dari itu kamu harus segera mencoba kuliner dari Jawa Timuran. Berikut beberapa di antaranya.
Brem di sini maksudnya bukan senjata api, melainkan sebuah makanan yang terbuat dari ketan hitam yang dimasak, kemudian dikeringkan dan difermentasi lalu diambil sarinya. Sensasi nikmat akan terasa ketika sudah masuk ke dalam mulut, karena akan langsung meleleh dan terasa menyejukkan / semriwing.
Sebenarnya, minuman tradisional yang aslinya diambil dan terbuat dari bagian pohon siwalan, yaitu pohon sejenis palma, tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa, khususnya Jawa Tengah dan Jawa Timur. Namun, karena pohon siwalan sudah mulai langka, banyak digantikan menggunakan cairan yang dihasilkan dari bagian pohon kelapa, yaitu manggar.
Bagaimana rasanya? Rasa dari minuman ini tentu saja manis, itu sesuai arti kata legen yang memiliki kata dasar legi yang berarti manis. Sekali minum ini, kamu bakal ketagihan!
Namanya berasal dari istilah krawuk, yang artinya mengambil sembarang menggunakan tangan. Nasinya yang pulen disajikan secara khas menggunakan daun pisang dan dibarengi lauk yang biasanya berupa jeroan sapi, sambal terasi, sayatan daging sapi, semur daging dan serundeng.
Oh iya, meskipun menjadi kuliner khas Gresik, menurut sejarahnya, kuliner ini berasal dari Madura dan ada yang membawanya ke Gresik untuk dijual. Hingga sekarang, banyak yang belum tahu tentang hal tersebut, lho.
Pecel biasanya terbuat dari berbagai macam sayur, namun di Banyuwangi terbuat dari pitik (Bahasa Indonesia: ayam). Pecel pitik adalah makanan tradisional suku Osing Kemiren Banyuwangi. Dulu, makanan ini dianggap sakral, karena hanya disajikan pada acara-acara tertentu, seperti slametan dan membersihkan desa.
Namun, sekarang bisa dijumpai di warung makan yang tersebar di daerah yang terkenal dengan julukan "The Sunrise of Java".
Dalam pembuatannya juga unik. Dulu, si pembuat lebih banyak berdoa atau memilih nggak berbicara. Daging ayamnya juga nggak boleh disuwir menggunakan pisau, melainkan harus menggunakan tangan kosong.
Pudak adalah makanan atau kue dari Kabupaten Gresik yang sudah ada sebelum Gresik mendapat julukan Kota Perdagangan dan Kota Wali. Makanan ini terbuat dari tepung beras, gula jawa / pasir dan santan yang dibungkus menggunakan pelepah daun pinang yang biasa disebut "Ope". Ternyata, ada juga yang terbuat dari sagu, sehingga disebut Pudak Sagu.
Sekarang ini, varian Pudak nggak cuman Pudak Merah, Putih dan Sagu saja. Karena pelaku usaha dituntut berinovasi dan berkreativitas, muncullah Sagu Pandan yang terbuat dari sari daun pandan berwarna hijau yang wanginya sangat harum.
Nyeleneh, dua makanan yang berbeda ini dipadukan jadi satu. Namanya rujak soto, masakan khas dari daerah Banyuwangi. Masakan ini paduan antara rujak sayur dengan soto, bisa soto babat atau soto daging (daging sapi).
Selain itu, ada yang mencampurnya dengan soto ayam atau soto kaki ayam (ceker). Hal itu biasa dilakukan sebagai alternatif ketika ingin makan rujak soto tapi harga daging sedang tinggi-tingginya.
Cara menyantapnya, umumnya rujak disajikan dahulu kemudian disiram kuah soto bersamaan dagingnya. Rasanya juga begitu khas, ada unsur rasa rujak beraroma terasi dan sotonya. Biar lebih maknyus, terkadang rujak soto disajikan bersama es temulawak sebagai minumannya.
Nikmat-nikmat ya kuliner Jawa Timur ini, mau coba yang mana nih?k