Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Tips Menyimpan Tempe agar Tahan Lebih Lama, Jadi Gak Cepat Busuk

ilustrasi tempe (freepik.com/Edgunn)

Siapa, sih, yang gak tahu tempe? Bahan makanan satu ini mudah sekali ditemukan dan harganya juga sangat terjangkau. Berbagai resep dan cara mengolah tempe juga bisa kamu temukan dengan mudah. Gak heran, tempe begitu disukai oleh semua kalangan.

Sejatinya, tempe adalah salah satu makanan tradisional Indonesia yang kaya akan protein dan nutrisi. Namun, karena sifatnya yang mudah rusak, kamu perlu tahu cara menyimpan tempe dengan benar, agar tetap segar dan lebih tahan lama. Yuk, simak enam tips dalam menyimpan tempe berikut ini, agar bisa dinikmati dalam jangka waktu yang lebih lama.

1. Pilih tempe berkualitas

Ilustrasi tempe yang sudah dipotong (freepik.com/Dewi Ambarwati)

Langkah pertama dalam menjaga tempe tetap tahan lama dimulai dari memilih tempe yang berkualitas baik. Kamu harus bisa memilih tempe yang bagus. Pastikan tempe yang kamu beli memiliki warna yang cerah.

Selain itu, pilih juga tempe yang permukaannya lebih halus, dan gak memiliki bau yang gak sedap. Hindari membeli tempe yang sudah berbau atau terlihat rusak.

2. Simpan di tempat sejuk dan kering

ilustrasi tempe (freepik.com/Dewi Ambarwati)

Tempat penyimpanan punya peran penting dalam menjaga kualitas tempe, lho. Simpan tempe di tempat yang sejuk dan kering. Seperti misalnya di dalam lemari es atau kulkas.

Suhu rendah akan membantu menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur yang bisa merusak tempe. Pastikan tempe dibungkus dalam kemasan plastik atau wadah tertutup sebelum diletakkan di dalam lemari es, ya.

3. Potong sesuai kebutuhan

ilustrasi tempe (freepik.com/dhvisuality)

Supaya tempe tetap segar, potong hanya sebagian dari tempe yang akan kamu gunakan, dan sisanya biarkan tetap utuh. Tempe yang utuh cenderung lebih tahan lama daripada tempe yang sudah dipotong-potong.

Selain itu, membiarkan tempe tetap utuh juga membantu mengurangi permukaan yang terpapar udara. Jadi, bisa meminimalkan risiko kontaminasi.

4. Hindari kelembaban berlebih

ilustrasi tempe (freepik.com/tyasindayanti)

Kelembaban bisa memicu pertumbuhan jamur dan bakteri pada tempe, lho. Makanya, kamu perlu menjaga agar tempe tetap kering. Caranya adalah menggunakan kertas tisu atau kain bersih untuk mengelap permukaannya sebelum disimpan.

Selain itu, pastikan wadah atau kemasan yang digunakan benar-benar kering sebelum memasukkan tempe ke dalamnya. Tambahkan tisu atau kertas di bagian bawah tempe.

5. Jangan gunakan plastik sekali pakai

ilustrasi tempe (freepik.com/Edgunn)

Meskipun praktis, plastik sekali pakai bisa menyebabkan kondensasi di dalam kemasan. Ini bisa memicu pertumbuhan jamur serta bakteri. Gak mau, kan, tempe yang kamu beli jadi cepat busuk?

Lebih baik menggunakan wadah kedap udara yang bisa dipakai ulang untuk menyimpan tempe. Pastikan wadah tersebut bersih dan kering sebelum digunakan, ya.

6. Cek kondisi secara berkala

ilustrasi tempe (freepik.com/ikarahma)

Meskipun kamu sudah mengikuti semua langkah penyimpanan yang tepat, tetaplah memeriksa kondisi tempe secara berkala. Periksa apakah ada tanda-tanda pertumbuhan jamur, bau yang gak sedap, atau perubahan warna yang mencurigakan.

Jika ada tanda-tanda tersebut, segera buang tempe tersebut. Gunanya adalah untuk mencegah kontaminasi terhadap tempe lainnya.

Dengan mengikuti enam tips di atas, kamu pun jadi bisa memastikan tempe tetap segar dan tahan lama saat disimpan. Tempe yang terjaga kualitasnya saat disimpan, bisa tetap lezat dan bergizi ketika diolah menjadi hidangan yang enak. Jadi, apa kamu punya resep olahan tempe yang paling sering dibuat?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Desria
EditorDesria
Follow Us