Fakta paling umum yang mesti kamu tahu tentang kue beras adalah hanya ada di kawasan Asia. Saking banyaknya, setiap negara di Asia memiliki jenis kue beras masing-masing.
Tak cuma dikemas dengan cita rasa yang menarik, beberapa di antaranya juga memiliki fakta unik yang perlu diketahui. Yuk, simak ulasan berikut ini.
Berbeda musim, berbeda pula jenis tteok yang disajikan. Bisa dibilang, orang Korea Selatan makan tteok berdasarkan musim.
Awal tahun, biasanya dibuka dengan menikmati garaetteok. Memasuki bulan Maret, harus ada hwajeon yang disimbolkan untuk menyambut musim semi. Saat thanksgiving Korea Selatan, masyarakat setempat akan menghadirkan legitnya songpyeon.
Mochi ternyata gak selalu dimakan, lho. Saat tahun baru tiba, masyarakat Jepang menyulapnya menjadi kagami mochi. Kagami mochi adalah sesajen yang dipersembahkan bagi para dewa menurut kepercayaan orang Jepang.
Nantinya, dua mochi dibentuk bulat dan disusun. Pada bagian atasnya diberi daidai atau jeruk Jepang. Terlihat unik dan memanjakan mata banget, lho.
Di China, nian gao berwarna cokelat jadi hidangan spesial saat perayaan Imlek, Makanan ini dijadikan sebagai lambang kebersamaan.
Kue ini juga terasa istimewa karena dikemas dengan harapan serta doa bagi yang belum menikah supaya segera menemukan pasangan hidup. Wah, kamu pengin mencicipinya gak, nih?
Karena dibuat menggunakan tepung beras serta tepung ketan hitam, puto bumbong menghasilkan warna ungu. Sekilas, makanan ini mirip kue putu, hanya saja warnanya berbeda.
Kue ini punya makna tersendiri bagi orang Filipina yang terkenal religius. Konon, ungu merupakan warna liturgi utama yang masih terkait dengan konsepsi Yesus Kristus.
Masyarakat India, khususnya yang berdomisili di wilayah selatan, menjadikan idli sebagai menu sarapan. Biasanya, kue beras ini disantap bersama sambar, semacam sup kental terbuat dari sayuran.
Menurut sejarawan setempat, idli merupakan kue yang dikenalkan oleh Indonesia, lho. Yap, bentuk serta pembuatannya mirip sekali dengan kue apem.
Selain itu, kue yang telah ada sejak ribuan tahun ini punya hari peringatan yang dirayakan setiap tanggal 30 Maret, lho. Namanya adalah World Idli Day.
Seperti idli, chongyang cake juga memiliki festival yang diberi nama seperti kue tersebut. Festival tersebut diselenggarakan sebagai simbol penghormatan kepada yang telah meninggal dunia.
Menariknya, kue sarat akan legenda ini sudah ada sejak zaman Dinasti Tang, lho. Wah, warisan budaya yang patut dilestarikan, nih!
Kue putu merupakan jenis kue bambu yang akrab banget di telinga dan di lidah. Cirinya mudah banget ditebak, mulai dari bentuk dan cara memasaknya dengan media berupa bambu.
Namun, sudah tahu belum kalau variasi kue putu di Indonesia cukup banyak? Gak cuma putu bambu saja, lho. Ada pula putu mayang, putu cangkir, putu palu, putu ayu, dan putu pesse. Pernah menjumpai varian putu tadi?
Kini, kamu telah mengetahui ragam jenis kue beras dari penjuru Asia. Dari tujuh kue beras yang telah disebutkan tadi, mana saja yang pernah kamu cicipi?