Jeroan bisa dibilang adalah bahan makanan yang kontroversial. Ada yang doyan, ada juga yang anti banget. Buat kamu yang gemar makan jeroan, khususnya ampela ayam, gak perlu merasa sendiri karena ternyata banyak juga masyarakat di seluruh dunia yang mengonsumsi organ ini.
Ada tujuh negara selain Indonesia yang memiliki hidangan khas dengan bahan dasar ampela ayam. Apa saja hidangannya dan dari negara mana mereka berasal? Yuk, cari tahu!
Siapa bilang orang Amerika gak doyan jeroan? Buktinya mereka punya masakan tradisional yang berbahan dasar ampela ayam. Hidangan ini populer di wilayah selatan Amerika.
Cara membuatnya sangat sederhana, tidak jauh berbeda dengan memasak ayam goreng khas Amerika. Ampela ayam yang telah dicuci bersih direndam dalam campuran buttermilk dan hot sauce. Ampela kemudian dilapisi tepung dan digoreng hingga matang.
Lapisan tepungnya memiliki tekstur renyah dengan rasa gurih, sementara bagian ampelanya kenyal dan sedikit pedas.
Hidangan tradisional khas Prancis ini awalnya hanya menggunakan ampela bebek. Namun seiring berjalannya waktu, banyak yang menggantinya dengan ampela ayam. Untuk membuat salad ini, kamu bisa memilih sendiri sayuran apa saja yang ingin kamu sajikan. Tidak ada ketentuan khusus.
Kamu juga perlu menambahkan roti panggang yang dipotong dadu, dan telur rebus agar nutrisinya seimbang. Perpaduan sayuran aneka warna dan minyak zaitun rupanya bisa menyulap ampela menjadi hidangan sehat nan lezat.
Yakitori adalah hidangan semacam sate khas Jepang. Bedanya, mereka tidak menggunakan bumbu dengan rasa yang tajam sehingga cita rasa bahan utama yakitori masih terasa. Yakitori yang paling populer adalah yang menggunakan bahan daging ayam dan daun bawang.
Padahal, ada berbagai jenis yakitori, salah satunya adalah sunagimo, yaitu ampela ayam yang ditusuk dan dibakar. Bumbu yang digunakan hanya garam saja. Biasanya sunagimo yakitori dinikmati bersama segelas bir dingin.
Secara harfiah, dakttongjip berarti ampela ayam dan bokkeum berarti tumis. Dakttongjip-bokkeum merupakan hidangan khas Daegu yang kini banyak dinikmati di berbagai penjuru Korea Selatan.
Dakttongjib-bokkeum sangat populer sebagai kudapan pendamping soju atau bir. Cara membuatnya pun mudah, yaitu dengan menumis bawang bombay, bawang putih, cabai, dan minyak wijen. Setelah harum, masukkan ampela ayam yang telah direbus. Aduk rata.
Gizdodo adalah perpaduan antara ampela ayam, pisang tanduk, tomat, dan paprika. Rasanya sangat kaya berkat saus yang terbuat dari bawang bombay, daun thyme, bubuk kari, dan kaldu ayam.
Hidangan khas Nigeria ini paling cocok dimakan bersama nasi jollof, nasi berbumbu saus tomat tradisional yang banyak dikonsumsi di negara-negara Afrika Barat. Kedua masakan ini sangat sederhana, namun rasanya luar biasa.
Beralih ke Amerika Tengah, negara Trinidad dan Tobago memiliki hidangan khas bernama geera chicken. Masakan ini berbahan dasar ayam. Bukan hanya dagingnya, tetapi juga leher, dan jeroan, termasuk ampela. Ada juga yang lebih memilih menikmati geera chicken yang berbahan leher saja atau ampela saja, tanpa daging.
Cara membuatnya tidak sulit. Ayam dimasak dalam satu panci bersama dengan bawang putih, bawang bombay, cabai, daun thyme, dan jintan putih. Geera chicken biasa disajikan saat pesta. Kamu juga bisa menemukannya di berbagai bar karena sajian ini paling nikmat disantap bersama alkohol.
Masyarakat Nepal banyak mengonsumsi protein hewani untuk melawan hawa dingin. Bukan hanya daging, mereka juga menyukai jeroan seperti otak, usus, hati, dan ampela. Untuk ampela ayam, biasanya mereka mengolahnya menjadi pangra fry.
Pangra fry berisi ampela ayam, tomat, dan bawang bombay yang ditumis bersama bawang putih, daun ketumbar, jahe, cabai, jintan, kunyit, garam masala, dan ketumbar bubuk. Aneka rempah yang berpadu di masakan ini tidak cuma lezat di lidah, tetapi juga menguar aroma yang wangi menggoda.
Itu tadi tujuh olahan ampela ayam dari berbagai penjuru dunia. Biar nggak bosan makan ampela goreng terus, kamu bisa mencoba mengolahnya menjadi hidangan-hidangan di atas. Cara membuatnya gak susah, kan? Yuk, dicoba!