Usai jalan-jalan di sekitar The Bund, atau mengambil foto kece dengan latar belakang Menara Oriental Pearl, hal seru selanjutnya yang wajib kamu lakukan di Shanghai adalah kulineran.
Stinky tofu, guo tie, qiang bing, chai pan wonton, dan mungbean pie, beberapa kulineran khas Shanghai yang lezatnya bisa menghibur lidahmu. Ingin menikmatinya? Temukan kuliner tersebut beserta teman-temannya di tujuh tempat berikut ini.
Spot pertama ini hiburan sepaket di Shanghai, di sini kamu bisa kulineran sekaligus menyusuri Kuil Dewa Kota Tua Shanghai yang telah ada sejak pemerintahan Kaisar Yongle dari Dinasti Ming sekitar tahun 1368-1644. Restoran Lu Bo Lang, Restoran Vegetarian Songyue, dan Shanghai De Xing Guan, tiga nama restoran yang cukup terkenal di area kuliner Kuil Dewa Kota Tua.
Menjangkau Taman Hongqiao, Museum Seni Modern Shanghai Hongqiao, dan Taman Shuixia, di Xianxia Road banyak restoran dan kafe berdiri yang di mana, kamu tidak hanya bisa mencicipi kuliner khas Shanghai saja.
Makanan khas Jepang, Korea Selatan, Asia Tenggara, dan Western, bisa kamu jumpai di jalan ini. Kalau kamu lagi pelesiran di sini dan bosan dengan masakan hotel, atau sedang rindu dengan kuliner ala lidah Asia Tenggara, kunjungi saja restoran atau kafe di Xianxia Road.
Banyak yang bilang, jalanan ini surganya street food di Shanghai. Kawasan ini ramai bila malam hari tiba. Dengan berhiaskan kilauan cahaya lampu, di Shouning Road kamu dapat cicipi lezatnya shao bing, ciang pi, dan beraneka ragam jajanan seafood yang bikin kalap mata dan gak berhenti untuk menikmatinya.
Gak cuma di Chenghuamiao saja, kamu bisa kuliner sembari jalan-jalan. Ada lagi nih tempat yang gak kalah menarik untuk dikunjungi yaitu Qibao Old Street. Qiabao ini bisa dibilang Venesia-nya Shanghai. Ko bisa? Kota tua ini dikepung oleh sungai, yang di mana banyak wisatawan memanfaatkannya untuk berlayar menggunakan kapal atau perahu.
Usai berlayar atau jalan-jalan menyusuri setiap sudut kota tua Qibao yang kental nuansa Cina di masa lalu. Jangan lupa nikmati xiaolongbao, hai tang gao, atau buat kalian yang mengonsumsi daging babi, di sini ada menu yaitu pigs trotters, yang tak lain ialah kaki babi panggang dengan rasa campuran bumbu lima rempah Cina.
Berada di arah berlawanan dengan Shouning Road, kamu bisa mampir juga ke Yunnan South Road. Disinggahi oleh deretan ruko-ruko, cicipi beraneka ragam street food yang cukup populer di wilayah ini seperi Uyghur grilled lamb skewers, scallion pancakes, jian bing, ci gan tuan, dan masih banyak lainnya yang bikin gak mau berhenti makan. Tidak terlalu banyak kendaraan melintas, Yunnan South Road ramah bagi pejalan kaki.
Tempat ramah pejalan kaki berikutnya yang punya banyak kuliner lezat ada di Wujiang Road. Sama seperti Shouning Road, di spot kuliner ini kalian tidak hanya dapati makanan khas Cina saja. Banyak restoran western yang berdiri di sini. Pan fried bun stuffed with pork, camilan sejenis roti kukus dengan isian daging babi yang cukup populer di kawasan Wujiang Road.
Kota Shanghai hangat bagi wisatawan Muslim. Meski hanya buka pada hari Jumat, di persimpangan Aomen Lu dan Changde Lu, kamu dapat menikmati kuliner khas Cina khususnya hidangan ala Uyghur yang tidak mengandung unsur daging babi seperti kawaplar, hui banmian, kebab domba, roti Uyghur, dan masih banyak lainnya.
Pastikan kalian datang setelah sholat Jumat, ya! Karena Shanghai Muslim Market punya waktu operasional mulai dari usai sholat Jumat hingga malam hari.
Nah, sudah tahukan mau kuliner di mana saja sai jalan-jalan? Jangan lupa siapkan uang tunai yang banyak biar puas kulineran. Happy eating, guys!