Keju memiliki banyak jenis yang memiliki karakteristik berbeda-beda. Rasa dan teksturnya beragam, ada yang cocok disajikan dengan makanan manis atau asin.
Penggunaan keju di Indonesia pun beragam. Ada martabak manis, leker, roti, pizza, es krim, ice blend, pisang goreng, mie instan, bahkan ayam geprek. Semuanya serba berkeju. Berasal dari berbagai penjuru dunia, yuk kita kenalan dulu sama keju-keju di bawah ini.
Warnanya kuning kebiruan, blue cheese memiliki tampilan yang eye-catching. Warna birunya berasal dari bakteri-bakteri pada saat pembuatannya. Asalnya dari Denmark yang terbuat dari susu sapi. Rasanya unik dan kuat, banyak negara di Amerika Utara menyukai jenis ini.
Lebih lembut, tekstur blue cheese memang sedikit lembab dan basah. Kamu bisa menggunakannya untuk berbagai salad dan sandwich. Saking khasnya, banyak yang bilang keju ini bau kaki, lho. Pernah coba?
Dibaca howda, keju ini berasal dari Belanda. Terbuat dari susu sapi, keju ini memiliki rasa yang kaya dan teksturnya cenderung keras. Tapi, ada beberapa perusahaan yang menggunakan susu kambing atau domba supaya lebih tahan lama.
Berdasarkan usianya, gouda yang masih baru cocok dinikmati bersama bir. Kalau yang medium, cocok dengan wine buah, sedangkan yang tua cocok disandingkan dengan wine rasa tajam. Cara penyajiannya beragam, ada yang diiris tipis, dipotong dadu, atau dicairkan.
Berasal dari Swiss, keju emmental terbuat dari susu sapi yang belum dipasteurisasi. Teksturnya padat, lapisan terluarnya cukup tipis, dan ada lubang-lubang udara di tengahnya. Lubang-lubang ini muncul saat proses fermentasi. Mirip di serial kartun Tom & Jerry ya.
Kamu bisa menikmatinya dengan wine dan buah-buahan. Aromanya manis, benar-benar bikin nagih, nih!
Keju asal Italia yang satu ini terbuat dari susu sapi yang telah dipasteurisasi, ditambah dengan citric acid. Hasilnya, keju mascarpone memiliki tekstur yang creamy seperti mentega.
Cocok dengan hidangan manis dan gurih, keju ini sering dijadikan bahan dasar dessert, seperti tiramisu dan cheesecake. Biasanya juga digunakan untuk mengentalkan puding dan cocolan buah. Yummy!
Masih dari daratan Eropa, asalnya dari Yunani. Saking berharganya, Uni Eropa melindungi keju feta yang hanya diproduksi di beberapa wilayah saja, seperti Macedonia, Thrace, Lesvos, Thessaly, dan wilayah pusat Yunani.
Terbuat dari susu domba dan kambing yang dirawat di berbagai wilayah di atasnya. Teksturnya beragam, tidak sama, tergantung masing-masing wilayah.
Rasanya cendurung asin, tapi kamu bisa menguranginya dengan cara mencucinya di air. Biasanya sih keju ini dinikmati dengan salad atau kacang-kacangan. Bisa juga jadi campuran pie dan pizza. Jadi teman minum bir juga gak kalah mantap!
Keju parmesan cukup terkenal di berbagai penjuru dunia. Teksturnya keras, tapi sedikit rapuh. Terinspirasi dari keju parmigiano-reggiano asal kota Parma di Italia, parmesan memiliki rasa yang mirip kacang dan sedikit ada rasa buahnya.
Terbuat dari susu sapi yang belum terpasteurisasi, keju ini berwarna kuning pucat. Kamu bisa langsung menyantapnya. Supaya lebih mantap, kamu bisa memarut dan menaburkannya di atas sup, pizza, pasta, risotto, dan jajanan lainnya.
Keju yang terkenal ini asli dari Italia. Awalnya, mozzarella terbuat dari susu kerbau, tapi sekarang banyak yang terbuat dari susu sapi.
Mozzarella dianjurkan untuk langsung dikonsumsi setelah jadi. Setelah dipanaskan, keju ini akan melar dan tampilannya memang bikin ngiler. Bisa diolah menjadi makanan apapun, seperti salad, pizza, steak, martabak, bahkan ayam geprek.
Terbuat dari susu sapi yang dipasteurisasi, keju cheddar masuk dalam kategori keras. Aslinya dari Inggris, perlahan keju ini menyebar ke seluruh dunia.
Teksturnya lembut, tapi semakin lama akan berubah lebih sedikit mengeras. Warnanya beragam, mulai dari putih hingga kuning sedikit oranye. Kamu bisa menikmati dengan beragam hidangan manis atau gurih.
Dari beragam keju di atas, mana nih yang paling sering kamu temui? Dan mana favoritmu?