3 Alasan Truffle Jadi Salah Satu Bumbu Dapur Termahal di Dunia

Bagi pencinta masakan Eropa, pasti sudah tidak asing lagi dengan truffle. Salah satu jenis jamur, sekaligus bumbu dapur ini kerap digunakan untuk mengolah aneka masakan. Di antaranya seperti pasta, burger, hingga steik.
Truffle kerap digolongkan sebagai bumbu mewah dan harganya sangat mahal. Melansir dari laman Tartufo, harga black autumn truffle dari Italia sekitar €768.85 atau setara Rp13 juta per buah (ukurannya 8-20 gram). Mahal banget, kan?
Kira-kira apa yang membuat truffle jadi salah satu bumbu dapur termahal di dunia, ya? Cari tahu alasannya di bawah ini, yuk!
1. Tidak bisa dibudidayakan

Berbeda dengan jamur kuping, jamur kancing, atau jamur tiram yang bisa dibudidayakan dengan mudah, truffle hanya bisa tumbuh secara alami atau liar di alam bebas. Sarana tumbuhnya jamur ini biasanya di bawah pohok ek, poplar, beech, atau hazel.
Kondisi alam, cuaca, dan tanah juga berpengaruh terhadap kesuburan truffle. Meski pohonnya bagus, tetapi kondisi cuaca kurang baik, maka jamur tidak bisa tumbuh subur. Hal inilah yang menjadi penyebab budidaya truffle terbilang sangat rumit dan harganya mahal.
2. Hanya bisa tumbuh di wilayah tertentu

Jika truffle sering ditemukan di masakan-masakan Eropa, khususnya Italia dan Prancis, hal ini dikarenakan dua wilayah tersebut merupakan habitat terbaiknya. Tempat tumbuh truffle ini rupanya cukup spesifik, tergantung jenis truffle-nya.
Salah satu contohnya adalah white alba truffle atau Tuber magnatum. Truffle ini tumbuh hanya bisa tumbuh subur di Piedmont, sebuah wilayah di bagian utara Italia, dan biasanya dipanen saat awal musim gugur.
3. Masa panen yang sangat lama

Selain tidak bisa dibudidayakan dan hanya bisa tumbuh di wilayah tertentu, faktor lain yang membuat harga truffle mahal adalah masa penantian panennya sangat lama. Jamur Hal ini cenderung memiliki pola pertumbuhan yang sangat lambat. Setelah tunas muncul, setidaknya perlu waktu 4-7 tahun untuk bisa memanennya.
Dalam jangka waktu tersebut, kondisi alam pun kerap tidak mendukung dan membuat truffle jadi rusak. Di sisi lain, saat truffle tumbuh dengan baik, proses pencariannya pun tidak dapat dikatakan mudah.
Petani truffle harus melatih anjing secara khusus untuk menemukannya. Biasanya, mereka melakukan pencarian pada malam hari saat suhu cenderung sejuk aroma truffle lebih "keluar."
Kesulitannya tidak berhenti sampai di situ. Para petani rupanya juga harus bersaing dengan hewan-hewan liar yang kerap menjadikan truffle sebagai makanannya. Misalnya seperti rusa, kelinci hutan, hingga babi hutan.
Nah, sekarang kamu sudah tahu alasan truffle jadi salah satu bumbu dapur termahal di dunia. Ternyata jamur ini memang cukup "random" tumbuhnya dan proses pemanenannya pun cukup lama.
Apakah kamu rela merogoh kocek dalam-dalam untuk bisa menikmati truffle ini?