Bisa Jadi Oleh-Oleh, 8 Jajanan Khas Madiun Ini Enaknya Pol!

Kue manco umumnya terdiri dari tiga macam, yaitu kue manco beras, manco kacang dan manco wijen. Kue tradisional yang terbuat dari beras ketan ini konon memiliki mitos bahwa tidak bisa dibuat di daerah lain kecuali di Madiun, khususnya di daerah Grogol, Desa Tambakmas Kecamatan Kebonsari.

Tekstur adonan gurih dan lumuran gula merah yang manis akan terasa legkap untuk menjadikan manco sebagai camilan. Untuk harga per bungkusnya kue manco banyak dijual di took pusat oleh-oleh mulai dari kisaran harga Rp10.000-20.000.

Roti bluder menjadi makanan ikonik lain dari Madiun yang patut kamu coba. Lezatnya roti yang melalui proses pembuatan secara tradisional menghasilkan tekstur yang sangat lembut, aroma yang khas dan rasa yang berbeda dari jenis roti lainnya. Variasi rasa dari roti bluder yang populer antara lain, rasa original, cokelat, keju dan kismis. Untuk harga satuannya kamu harus merogoh kocek dari Rp8.000-10.000.

Lempeng puli ini merupakan sebuah makanan khas dari Madiun yang terbuat dari beras yang digepengkan. Lempeng dalam bahasa Jawa memiliki arti kerupuk. Kepopuleran kerupuk ini juga sudah dikenal luas masyarakat, terlebih kerupuk puli merupakan menu pendamping yang wajib ada dalam hidangan pecel.

Rasanya gak lengkap kalau gak ada lempeng puli saat makan pecel. Rasa gurih dari kerupuk memang selalu bikin kita ketagihan dan nafsu makan ya guys!

Madumongso adalah makanan khas Madiun yang bercita rasa sangat manis. Terbuat dari ketan hitam yang difermentasi dengan bantuan ragi, madumongso kerap disebut sebagai dodolnya orang Madiun. Biasanya madumongso dibungkus ke dalam kertas minyak warna-warni lalu diikat hingga menjadi bungkusan-bungkusan kecil yang sangat menarik.

Rasa manis dan lengket hasil perpaduan ketan hitam dan ragi dijamin akan membuat pecinta manis ketagihan dengan jajanan Madiun yang satu ini. Untuk harga madumongso, kamu bisa membeli di pusat oleh-oleh seharga Rp30.000-40.000  per 500 gram.

Mungkin kamu udah sering banget nih mendengar makanan yang satu ini, yaitu brem. Brem juga gak kalah terkenal di kalangan wisatawan saat berburu makanan khas atau oleh-oleh khas Madiun.

Brem terbuat dari beras ketan yang ditanak berkali-kali lalu difermentasi dengan cara didiamkan selama beberapa hari. Setelah itu baru adonan beras ketan diperas dan dikumpulkan sarinya. Bagian sari itulah yang lalu diolah dan dicetak menjadi brem.

Dengan kisaran harga mulai dari Rp10.000 kamu sudah bisa menikmati satu kotak brem yang unik ini. Kamu belum afdol rasanya kalo gak cobain brem saat berkunjung ke Madiun.

Lentho terbuat dari parutan singkong yang dicampur dengan tempe yang biasa dimakan bersamaan dengan pecel. Namun tempe yang digunakan bukanlah tempe biasa, melainkan tempe yang sudah basi.

Meskipun begitu banyak orang yang menyukai kelezatan lentho, rasa pedas yang bercampur dengan rempah seperti daun jeruk dan lengkuas menjadi alasan para penikmat lentho. Kamu bisa dengan mudah menemukan lentho di pedagang pecel dengan harga mulai dari Rp500-1.000 per buah.

Selanjutnya ada wedang cemoe yang jadi santapan favorit masyarakat Madiun saat malam hari. Wedang cemoe dihidangkan dalam keadaan hangat sehingga sangat pas diminum saat udara dingin, isiannya berupa santan kelapa, kacang goreng dan juga roti tawar. Kamu akan mudah menemukan wedang ini ketika malam hari dan hanya perlu merogoh kocek Rp3000 per mangkuknya.

Dawet khas Madiun ini punya isian yang unik, yaitu dari warna cendolnya yang bewarna pink. Dicampur dengan ketan, tape, bubur sumsum, santan, sirup gula merah, dan es batu dawet suronotan siap membuat panasnya harimu jadi adem pol! Kamu juga gak perlu khawatir sebab satu porsi dawet suronotan dihargai Rp8000.

Membeli makanan atau jajanan khas daerah bisa menjadi salah satu cara kita melestarikan budaya nusantara. Kamu juga jelas akan berperan dalam mensejahteraan ekonomi masyarakat lokal dengan mencicipi makanan di sana. 

Saat ke Madiun jangan lupa ya cobain 8 jajanan di atas!