Sebagai makanan ringan, keberadaan gorengan seolah tak bisa dilepaskan dari kebiasaan makan mayoritas orang di Indonesia. Mulai dari bakwan, ote-ote, atau bala-bala, tempe mendoan, tahu isi, hingga pisang goreng.
Tak hanya yang bercita rasa gurih, gorengan dengan rasa manis juga banyak dicari pembeli seperti enam gorengan manis khas Jawa ini. Cita rasa manisnya cocok disantap dalam keadaan hangat sebagai pendamping minum teh atau kopi di sore hari.
Penasaran apa saja? Simak yuk!
Bahan dasar pembuatan gemblong adalah tepung beras ketan putih. Mula-mula tepung ketan dicampur dengan tepung kanji, kelapa parut, santan kental, garam dan sedikit margarin. Kemudian adonan tersebut diuleni hingga kalis dan dibentuk kepal kecil-kecil. Setelahnya baru digoreng hingga kuning keemasan.
Sesudah gemblong dingin, baru dilapisi dengan gula cair dan dibiarkan mengeras menjadi karamel. Uniknya, di Jawa Timur gemblong disebut dengan getas. Bedanya, getas tidak memakai tepung ketan putih, melainkan ketan hitam.
Getuk goreng merupakan salah satu jajanan khas dari Sokaraja, Banyumas, Jawa Tengah. Terbuat dari singkong rebus yang dihaluskan kemudian dicampur dengan gula merah cair.
Konon pada zaman dahulu, getuk goreng ini tercipta tanpa sengaja, lho. Awal mulanya seorang pedagang getuk, menggoreng sisa dagangannya yang tidak habis terjual. Siapa sangka, justru getuk goreng jadi laris manis karena disukai pembeli.
Sebelum digoreng, getuk akan dilumuri dengan adonan tepung terigu, tepung beras, garam, dan air. Sehingga bagian luarnya terasa renyah saat digigit, sementara di dalamnya lembut dan manis.
Timus dibuat dari bahan dasar ubi, baik ubi jalar maupun ungu. Mula-mula ubi dikukus hingga lunak, kemudian dihaluskan dan dicampur dengan tepung terigu, tapioka, gula dan garam. Uleni adonan hingga kalis dan bentuk lonjong. Lalu goreng hingga kuning keemasan.
Seiring perkembangan zaman, timus mulai tampil beda dan dimodifikasi dengan ditambahkan isian seperti cokelat, keju, selai stroberi, hingga durian.
Klenyem merupakan gorengan yang berasal dari Jepara, Jawa Tengah. Di beberapa wilayah di kota ini, juga menyebutnya dengan nama lempok.
Pembuatannya hanya terdiri dari tiga bahan saja yakni singkong, kelapa, dan gula merah. Pertama, parut singkong dan kelapa lalu campur dan beri sedikit garam. Kemudian ambil adonan, isi dengan gula merah yang telah disisir, bulatkan. Lalu, goreng di dalam minyak panas hingga matang dan siap disajikan.
Sekilas penampakan samarinda mirip dengan pisang goreng. Adonan tepung yang membalutnya pun terbuat dari bahan yang sama. Hanya saja isiannya bukan pisang, melainkan potongan nangka dan daging buah kelapa. Semua bahan tadi dicampur kemudian digoreng hingga matang.
Aroma harum nangka langsung tercium setelah gorengan ini diangkat. Enak banget, deh.
Kamu tentu sudah gak asing lagi dengan gorengan manis yang satu ini. Ya, molen bisa dibilang masih bersaudara dengan pisang goreng karena sama-sama menggunakan bahan baku buah pisang.
Bedanya, molen dibalut dengan adonan tepung yang dibentuk lembaran baru kemudian digoreng. Saat ini, isian molen tak hanya berupa pisang saja, lho. Di beberapa daerah di Jawa juga ditemukan molen dengan isi ketan hitam, ubi, dan selai nanas.
Nah, itu tadi enam gorengan manis dari Jawa yang menggugah selera. Kalau harus memilih, kita-kira mana nih yang bakal kamu coba lebih dulu?