Perbedaan Galbi dan Bulgogi Khas Korea, Kamu Sudah Tahu?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pencinta makanan Korea pasti sudah tidak asing lagi dengan galbi dan bulgogi. Tak perlu jauh-jauh terbang ke Negeri Ginseng, kedua makanan tersebut dapat dijumpai dengan mudah di restoran-restoran Korea yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Namun, apakah kamu sudah tahu perbedaan antara galbi dan bulgogi? Jangan-jangan selama ini kamu menganggap keduanya sama saja, ya? Supaya gak bingung lagi dan punya pengetahuan baru, simak beberapa perbedaan galbi dan bulgogi di bawah ini, yuk!
1. Potongan daging yang digunakan
Galbi dan bulgogi memang sama-sama terbuat dari daging sapi. Perbedaannya terletak pada potongan atau bagian yang digunakan. Galbi (juga sering ditulis kalbi) dalam Bahasa Korea berarti "tulang rusuk" yang merujuk pada tulang rusuk atau iga sapi (short ribs).
Melansir dari The Spruce Eats, galbi ini panjangnya sekitar 7-10 cm. Karena cukup tebal, biasanya dagingnya diiris lagi agak tipis atau tulangnya dibelah menjadi. Tujuannya agar galbi bisa cepat matang saat dipanggang nanti.
Sementara itu, bulgogi menggunakan daging sapi bagian sirloin, tenderloin, ribeye, atau brisket yang teksturnya lembut serta juicy. Daging tersebut kemudian diiris dengan ketebalan 2-5 milimeter atau bisa disesuaikan dengan selera. Proses pengirisannya bisa dilakukan secara manual atau menggunakan mesin khusus.
2. Proses dan bumbu marinasi
Sebelum dimasak, baik galbi maupun bulgogi, akan sama-sama dimarinasi, agar bumbunya bisa meresap sempurna dan rasanya enak setelah dipanggang nanti. Galbi dimarinasi dengan bumbu yang terdiri dari campuran buah pir, bawang putih, bawang bombai, jahe, kecap asin, gula, daun bawang, lada bubuk, garam, dan minyak wijen.
Bumbu tersebut dibalurkan ke setiap bagian galbi sampai merata. Selanjutnya, daging disimpan di dalam wadah tertutup dan dimasukkan ke dalam kulkas. Ada pun durasi marinasinya sekitar 1-12 jam.
Bumbu marinasi untuk bulgogi tidak jauh berbeda dengan galbi. Yang membedakan hanya durasinya dikarenakan ketebalan dagingnya berbeda. Setelah bumbu dibalurkan secara merata, daging bisa dimarinasi selama 30-60 menit saja.
3. Cara memasak
Setelah dimarinasi, galbi dimasak dengan cara dipanggang di atas arang atau bara api dan sesekali dibolak-balik hingga matang di semua sisinya. Dalam proses memasak ini, aroma daging akan keluar dan tidak perlu dicelupkan pada bumbu lagi.
Editor’s picks
Karena dagingnya agak tebal dan panjang, pihak restoran biasanya menyiapkan gunting khusus untuk menggunting daging tersebut. Ukuran potongannya disesuaikan dengan satu kali suapan. Setelah digunting, daging biasanya kembali diletakkan di atas pemanggang dan nantinya bisa diambil sendiri saat hendak disantap.
Sama seperti galbi, bulgogi juga diolah dengan cara dipanggang dengan wajan khusus atau grill pan. Wajan biasanya memiliki "jalur" air yang bisa menampung lemak-lemak yang luruh dalam proses memasak, sehingga tidak mengendap dan membuat daging gosong. Selain dipanggang, daging bulgogi juga bisa ditumis.
Baca Juga: 7 Tips Masak Galbi, Iga Panggang ala Korea yang Mantap dan Nagih
4. Tekstur dan rasa
Setelah dimasak sampai matang, tekstur daging galbi umumnya kenyal dan empuk. Hal ini juga dipengaruhi ketebalan dagingnya. Rasa gurih dan manisnya bisa seimbang dan menyatu dengan setiap potongan daging tersebut.
Sementara itu, daging bulgogi lebih lembut dan juicy, jika dibandingkan dengan galbi. Sebab, potongan dagingnya juga lebih tipis. Selain itu, rasa manisnya akan lebih dominan daripada gurih atau asinnya.
5. Cara penyajian
Galbi biasanya disajikan sebagai hidangan utama saat makan malam keluarga atau acara makan bersama yang mengundang beberapa orang. Orang-orang yang makan bersama akan bertugas secara bergantian memanggang daging dan memotongnya menggunakan gunting.
Saat sudah matang, daging diambil dan diletakkan di atas daun perilla atau daun selada. Orang Korea menyebut hal ini sebagai "ssam." Kemudian, galbi diberi tambahan saus khusus bernama ssamjang, kimchi, atau banchan (makanan pendamping). Sebelum disantap, daun perilla atau selada biasanya dilipat terlebih dahulu.
Sementara itu, bulgogi sering diolah dan disajikan sebagai hidangan sehari-hari. Baik untuk sarapan, makan siang, atau makan malam. Hal ini dikarenakan dagingnya cukup tipis dan sudah dimarinasi, sehingga dianggap lebih praktis.
Ada beragam cara menikmati bulgogi. Mulai dari dibuat ssam seperti galbi, disantap dengan nasi putih langsung, jadi tambahan sup, atau dijadikan campuran bibimbap (nasi campur khas Korea Selatan).
Itu dia perbedaan galbi dan bulgogi yang barangkali belum kamu ketahui. Dari penjelasan di atas, mana yang paling kamu suka? Tulis di kolom komentar, ya!
Baca Juga: Resep Bulgogi ala Rumahan dari Sisa Daging Kurban, Sedap!