7 Inspirasi Hidangan Sup khas Amerika Selatan, Isiannya Beragam!

Makanan khas Amerika Selatan umumnya nggak jauh dari olahan jagung dan dikenal dengan rasanya yang pedas. Meski begitu, seperti banyak kawasan lainnya, kuliner Amerika Selatan juga tak lepas dari hidangan berkuah jenis sup.
Kita akan melihat 7 jenis hidangan sup yang populer di kalangan masyarakat Amerika Selatan. Meski bumbu rempahnya tak jauh berbeda, setiap sup memiliki ciri khas pada bahan isiannya.
1. Fanesca

Hidangan untuk Hari Raya Paskah umumnya identik dengan telur, lamb ataupun roti. Di Ekuador, perayaan Paskah tidak lengkap tanpa semangkuk sup fanesca.
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat fanesca merupakan kombinasi sayuran dari dataran tinggi dan dataran rendah. Dalam semangkuk fanesca, kita bisa menemukan pipilan jagung, kacang tanah, lentil, buncis juga melloco atau sejenis umbi dari dataran tinggi.
2. Encebollado

Selain fanesca, Ekuador juga punya hidangan sup yang tak kalah lezatnya yaitu encebollado. Encebollado merupakan sup ikan tuna yang bisa ditemukan sebagai street-food maupun menu di restoran mewah.
Encebollado dibuat dari daging ikan tuna yang direbus bersama potongan singkong, tomat, bawang bombai, coriander dan aneka bumbu rempah. Sup ini biasa disajikan dengan pickled onion, jagung bakar, alpukat hingga keripik pisang.
3. Tacaca

Kalau dilihat dari tampilannya, hidangan asal Brazil ini memang tampak seperti tipikal sup udang pada umumnya. Walau begitu, tacacá dikenal dengan rasanya yang pedas dan sangat asam.
Rasa unik tacacá merupakan kombinasi dari penggunaan tanaman herbal jambú, lada, udang dan tucupi atau saus dari singkong. Meski sekarang sudah banyak disajikan dengan sendok, cara orisinal saat menyantap tacacá adalah dengan menyeruputnya langsung dari mangkuk.
4. Sopa de mondongo

Punya jeroan babat sapi tapi bingung gimana cara mengolahnya selain jadi soto babat atau gulai? Mungkin kamu bisa mencoba sup babat asal Kolombia yang disebut sopa de mondongo.
Sopa de mondongo dibuat dari rebusan potongan babat, kentang, singkong, jagung, kol, pisang tanduk, alpukat, juga bawang bombai. Rasa otentik hidangan ini terletak pada penggunaan jintan, coriander, dan achiote yang menjadi bumbu khas masakan Amerika Latin.
5. Chairo

Chairo adalah hidangan sup tradisional dari suku Aymara yang menghuni kawasan Pegunungan Andes di Bolivia dan sekitarnya. Sup ini memiliki tekstur kental karena penggunaan tepung chuño yang terbuat dari proses pengeringan kentang.
Daging sapi atau lamb, serta aneka sayuran seperti wortel, jagung, dan kacang kapri biasa digunakan sebagai isian sup chairo. Chairo lebih enak dinikmati saat masih panas dan ditaburi dengan Irisan daun mint.
6. Caldillo de congrio
Caldillo de congrio merupakan salah satu sup unik yang bisa kita temukan di Amerika Selatan, khususnya Chile. Bukan daging sapi, ayam, tuna, ataupun udang, caldillo de congrio dibuat dari rebusan kepala belut conger.
Pembuatan caldillo de congrio terbagi menjadi dua tahap yaitu merebus semua bahan sayuran dan membuat kaldu conger. Ketika kaldu sudah siap, seluruh sayuran yang telah direbus, kemudian dimasak dalam kaldu bersama dengan krim dan irisan belut.
7. Vori vori

Masyarakat Paraguay tidak akan melewatkan musim dingin tanpa menikmati hangatnya semangkuk vori vori. Vori adalah bola-bola dari tepung jagung dan keju yang menjadi salah satu isian utama hidangan ini.
Cita rasa khas vori vori terletak pada vori, irisan daging sapi atau ayam, dan warna kuning yang berasal dari safron. Vori vori biasa disantap dengan irisan daun parsley dan parutan keju parmesan sebagai kondimen.
Meski penggunaan protein hewani-nya bisa bervariasi, hidangan sup khas Amerika Selatan pada umumnya menyertakan jagung ataupun singkong sebagai bahan isian. Banyaknya ragam bahan isian dari ketujuh jenis sup tersebut, sekaligus membuktikan kekayaan alam Amerika Selatan.