Liburan ke Korea, enggak akan lengkap kalau kamu belum pernah mencicipi kimchi. Untuk kamu yang belum tahu, kimchi adalah salah satu makanan tradisional ala Korea bukan hanya Korea Selatan tapi juga Korea Utara.
Salah satu ciri khas dari makanan ini adalah rasanya yang asam.Uniknya meski rasanya super asam, namun orang Korea tidak pernah bisa lepas dari makanan satu ini. Selain itu, kimchi ternyata juga menyimpan sejarah tersendiri bagi orang Korea. Sejarah seperti apa sih?
Seperti yang kita ketahui, Korea adalah negara dengan empat musim. Di saat musim tertentu, terutama musim dingin tanaman tidak akan tumbuh dan orang-orang akan kekurangan pasokan makanan terutama makanan yang terbuat dari sayur-sayuran. Agar tidak kelaparan, orang Korea kemudian menyediakan makanan cadangan yang mereka simpan untuk dimakan di musim dingin.
Kimchi sendiri pertama kali muncul di masa tiga kerajaan besar di Korea pada tahun 37 SM - 7 M. Dulu kimchi tidak berwarna merah, dan hanya terbuat dari lobak yang diasinkan dengan kecap asin. Penambahan aneka sayuran baru pada abad ke 9 hingga tahun 1392, berbagai sayuran ditambahkan.
Kimchi merah baru muncul di tahun 1952, ketika tentara Amerika datang membantu warga Korea bebas dari pendudukan Jepang. Para tentara Amerika itu membawa bubuk cabe yang kemudian jadi bahan utama dalam membuat kimchi.
Sama seperti tempe, kimchi adalah makanan fermentasi. Karena zaman dulu tidak ada lemari es yang digunakan untuk menyimpan kimchi, orang Korea memasukkan kimchi ke dalam pot tanah liat dan menguburnya di dalam tanah. Meski terdengar aneh, tapi tanah akan menjaga agar suhu kimchi tetap konsisten dan membuat makanan ini tetap enak. Tanah Baru digali ketika musim dingin tiba agar kimchi bisa dimakan bersama keluarga.
Orang Korea sangat menyukai kimchi. Saking sukanya, dalam satu tahun Korea Selatan bisa mengkonsumsi 1,5 milyar ton kimchi lho! Ketika musim dingin sudah dekat, orang Korea akan membuat kimchi dalam jumlah banyak dan mengerjakannya bersama seluruh anggota keluarga. Awalnya kimchi dimakan untuk musim dingin tapi sekarang semua orang menyantap kimchi setiap hari.
Uniknya saat musim berganti, kimchi yang dimakan juga berbeda. Di musim semi, kimchi yang dimakan adalah pa kimchi atau kimchi bawang. Di musim panas, orang Korea menyantap oi sobagi atau kimchi mentimun. Musim gugur dan dingin, ada kimchi dongchimi atau kimchi lobak.
Meski semua bahannya adalah sayuran yang dipotong-potong, tapi kimchi bukanlah makanan untuk para vegetarian. Ini karena selain ditambahkan dengan bubuk cabai, kimchi juga diberi kaldu ikan bahkan juga diberi tambahan udang dan ikan teri agar rasa kimchi jadi lebih enak dan gurih.
Hampir semua orang Korea memiliki dua kulkas di rumahnya. Kulkas pertama adalah kimchi biasa digunakan untuk menyimpan semua makanan dan minuman. Kulkas kedua adalah kulkas yang khusus digunakan untuk menyimpan kimchi. Selain karena biasanya kimchi dibuat dalam jumlah banyak tapi juga karena bau kimchi yang cukup menyengat dan akan mempengaruhi makanan lain jika disimpan dalam kulkas yang sama.
Bagi sebagian orang, kimchi memiliki rasa yang terlalu asam. Tapi dibalik rasanya yang asam dan aromanya yang menyengat, kimchi memiliki segudang manfaat. Kimchi mengandung vitamin A dan C yang bagus untuk mata dan kulit. Tidak sampai disitu, kimchi juga kaya akan serat yang sangat baik untuk sistem pencernaan.
Sama seperti orang Indonesia yang tidak bisa hidup tanpa sambal, orang Korea tidak bisa makan jika tidak ada kimchi di sisinya. Saat tentara Korea berperang di Vietnam, pemerintah Korea bukan hanya mengirim senjata tapi juga persediaan kimchi untuk tentara.
Tidak heran ketika Korea Selatan pertama kali melakukan misi pertama ke luar angkasa, mereka membawa kimchi dalam pesawat yang akan diterbangkan. Para ilmuwan Korea Selatan penasaran bagaimana bakteri yang ada dalam kimchi bereaksi saat terkena sinar kosmik dan radiasi.
Unik ya, kamu sudah pernah makan kimchi belum?