Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

MLA Hadirkan Fiesta del Cordero, Sajikan Kreasi Unik Domba Australia

Potret Lamb Penne Pasta (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Jika kamu bosan dengan olahan ayam atau sapi, saatnya mencicipi sajian yang berbeda, seperti daging domba misalnya. Teksturnya lembut, rasanya khas, dan bakal jadi pengalaman kuliner yang berkesan.

Nah, bagi kamu pencinta makanan antimainstream, ada kabar menarik, nih! Meat and Livestock Australia (MLA), organisasi nirlaba yang mendukung industri daging merah Australia, bersama Pemerintah Victoria menghadirkan Fiesta del Cordero. Festival kuliner spesial ini berlangsung selama 27 Mei-27 Juni 2025 di Jakarta.

Kolaborasi dua koki ternama, Chef Victor Taborda dari Sudestada dan Chef Silverio Martinez dari CasaLena, akan menyajikan beragam kreasi daging domba Australia berkualitas. Berpadu dengan cita rasa yang kaya dan autentik khas Amerika Latin.

Penasaran seperti apa rasanya? Yuk, simak baik-baik informasinya di bawah ini! 

1. Menjadi wadah promosi domba Australia

Christian Haryanto, Chief Representative MLA Indonesia (Dok. IDN Times)

Fiesta del Cordero menjadi bukti nyata komitmen MLA untuk memperkenalkan daging domba Australia ke dunia, termasuk Indonesia. Lewat program Lambassador, para chef seperti Victor Taborda diajak langsung melihat cara beternak ala Australia yang modern dan berkelanjutan.

Dari sana, mereka membawa pulang ide-ide segar yang diterapkan ke dalam masakan. Jadi, festival ini bukan hanya soal makan enak, tetapi juga soal berbagi budaya, inovasi kuliner, dan keberlanjutan.

Menurut Chief Representative MLA Indonesia, Christian Haryanto, Fiesta del Cordero merupakan contoh bagaimana daging domba bisa jadi jembatan antara berbagai budaya lewat makanan. “Kami ingin para chef semakin berani bereksperimen dengan daging domba Australia, dan berharap sajian mereka bisa jadi pengalaman baru yang menggugah selera pencinta kuliner di Jakarta,” tuturnya. 

Hal serupa disampaikan Naïla Mazzucco, Commissioner for Victoria to Southeast Asia. Ia menjelaskan wilayah Victoria memang dikenal punya hasil pertanian unggulan, termasuk daging domba berkualitas tinggi yang sudah terkenal secara global.

Melalui program seperti Lambassador, hubungan antara Australia dan Indonesia juga menjadi semakin erat. “Kami sangat mendukung kolaborasi kreatif ini dan berharap akan ada lebih banyak inovasi kuliner ke depannya.”

2. Kreasi unik domba Australia

Potret Lamb Consome (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Sebagai bagian dari program global Lambassador 2025, Chef Victor Taborda dan Silverio Martinez menghadirkan menu spesial yang memadukan rasa tradisional, sekaligus sentuhan modern.

IDN Times berkesempatan menikmati beberapa sajian domba khas Australia dalam Press Conference Fiesta del Cordero, di Casalena, Jakarta Selatan, pada 27 Mei 2025. Salah satu yang wajib dicoba adalah Lamb Barbacoa Tacos. Ini merupakan taco dengan isian daging domba yang dimasak perlahan dalam oven bawah tanah (oven PIB), disajikan dengan tortilla homemade, daun ketumbar, bawang merah, dan salsa verde.

Rasa dombanya cukup kuat dan teksturnya lembut. Wajib tambahkan perasan jeruk nipis dan acar, sehingga rasanya lebih seimbang dan segar, supaya lebih nikmat. Harga satu porsinya adalah Rp180 ribuan.

Ada juga Lamb Consome, sup ringan yang dibuat dari kacang Arab dan cabai adobo kering. Disajikan dengan taburan bawang merah dan daun ketumbar cincang. Kuahnya gurih, sedikit pedas, dan dagingnya super empuk tanpa rasa prengus. Satu mangkuk dibanderol sekitar Rp200 ribuan.

Jika suka yang dipanggang, cobalah Lamb Skewers! Sate domba berbumbu dengan terong panggang, saus yoghurt, dan roti pipih. Dagingnya empuk dan rasa dombanya gak terlalu menyengat. Harganya juga Rp200 ribuan.

Untuk yang suka pasta, ada Lamb Penne Pasta dengan saus white butter garlic dan bola daging domba. Rasanya gurih, asin, dan agak oily. Bola dagingnya berserat tapi sedikit keras, jadi agak susah dikunyah. Harganya Rp200 ribuan per porsi.

Kalau mau yang porsinya lengkap, ada Lamb Parrillada. Menu utama berisi berbagai potongan daging domba, seperti lamb chop, sosis Merguez, sate, dan lainnya. Porsinya besar, cocok buat sharing. Harga satu piringnya sekitar Rp800 ribuan.

Terakhir, ada Lamb Pide, semacam roti pizza dengan topping daging domba berbumbu. Rotinya empuk dan sedikit chewy, cocok buat camilan atau makan ringan. Harganya Rp170 ribuan.

Kolaborasi dua chef ini berhasil menunjukkan bagaimana daging domba Australia bisa cocok banget dipadukan dengan cita rasa khas Latin. Teknik masak dari Argentina dan Meksiko ini berpadu dengan kualitas domba Australia, menciptakan sajian yang unik, berkarakter, serta tentunya lezat.

3. Mengajak pencinta kuliner untuk mencoba rasa baru

Potret Lamb Penne Pasta (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Executive Chef dari Sudestada, Chef Victor Taborda, menjelaskan daging domba Australia punya karakter rasa yang kuat dan tekstur lembut. Cocok banget untuk diolah menjadi hidangan khas Amerika Latin.

"Melalui Fiesta del Cordero, kami ingin mengajak para pencinta kuliner di Jakarta menjelajahi rasa baru, selain enak, tetapi juga bisa terasa dekat dan bikin kaget dengan cita rasanya," ungkapnya.

Chef Silverio Martinez dari CasaLena pun gak kalah semangat. Baginya, bergabung dalam festival ini menjadi momen spesial untuk menunjukkan bagaimana cita rasa Amerika Latin bisa bikin daging domba Australia naik level.

"Bekerja bareng Chef Victor bikin kami bisa menyatukan antara tradisi dan kreativitas, menghasilkan menu domba yang berani, berkarakter, dan penuh cerita," ujarnya. Semoga lewat acara ini, semakin banyak orang yang mulai jatuh cinta dengan daging domba.

Jadi, kalau kamu penasaran seperti apa rasanya daging domba Australia saat dipadukan dengan cita rasa Amerika Latin, wajib banget mengunjungi Fiesta del Cordero! Siapa tahu, daging domba bisa jadi menu favorit kamu yang baru!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhiya Awlia Azzahra
Dewi Suci Rahayu
Dhiya Awlia Azzahra
EditorDhiya Awlia Azzahra
Follow Us