Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pemimpin Industri Jagung Manis Asal Thailand Siap Saingi Pasar Global

Potret Produk Sunsweet, Chiang Mai, Thailand (IDN Times/Dewi Suci)
Intinya sih...
  • Sunsweet Public Company Limited memimpin industri jagung manis Thailand selama lebih dari dua dekade.
  • Perusahaan ini bekerja sama dengan lebih dari 20.000 petani kontrak di Thailand utara, mengelola lahan sekitar 16 hektare, dan menargetkan hasil panen hingga 200.000 ton per tahunnya.
  • Produk-produk Sunsweet tersedia di Eropa, Jepang, Korea Selatan, Timur Tengah, dan negara-negara ASEAN. Pasar Indonesia memiliki pangsa kecil karena preferensi masyarakat yang lebih menyukai jagung segar tanpa pengolahan.

Di balik setiap butir jagung manis yang empuk dan siap santap (ready to eat), ada sebuah perjalanan panjang dari ladang hingga ke tangan konsumen. Di sinilah Sunsweet Public Company Limited berperan. Perusahaan asal Chiang Mai, Thailand, itu berhasil menjadikan jagung manis Thailand sebagai komoditas unggulan di pasar global.

Lebih dari dua dekade, Sunsweet Public Company Limited memimpin industri jagung manis asal Thailand. Sunsweet memproduksi dan mendistribusikan berbagai produk pertanian olahan berkualitas tinggi, baik di pasar domestik maupun internasional.

Dengan merek andalannya, KC, Sunsweet bukan hanya menjual produk, mereka juga menghadirkan solusi pangan sehat, praktis, dan berkualitas tinggi. Ada jagung kaleng, jagung beku, hingga camilan siap saji seperti ubi panggang, nasi ketan pisang, hingga kacang lima warna. Semuanya dikembangkan dengan rasa lokal dan standar internasional.

Director Sales and Marketing Sunsweet, Adisai Samnian, menjelaskan jagung manis menjadi produk andalannya sejak awal, karena jagung manis dapat tumbuh subur di tanah Thailand. Jagung manis pun menjadi salah satu komoditas terbesar di Thailand. 

Mengontrak para petani lokal

Potret produk Sunsweet, Chiang Mai, Thailand (IDN Times/Dewi Suci)

Sunsweet bekerja sama dengan lebih dari 20.000 petani kontrak di Thailand utara, mengelola lahan sekitar 16 hektare, dan menargetkan hasil panen hingga 200.000 ton per tahunnya. Mereka memanfaatkan teknologi smart farming, seperti sistem irigasi nirkabel, stasiun cuaca digital untuk menentukan dosis pupuk, pendeteksi hama otomatis, dan rumah pembibitan modern.

Semuanya dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan menjaga kualitas hasil pertanian. Alhasil, produksi jagungnya efisien, berkualitas, sekaligus ramah lingkungan.

Produk-produk Sunsweet tersedia dalam berbagai ukuran dan bentuk, disesuaikan dengan preferensi pasar di Eropa, Jepang, Korea Selatan, Timur Tengah, dan negara-negara ASEAN.

Ditanya soal pasar Indonesia, mereka menjelaskan bahwa pangsa pasarnya cukup kecil. Sebab, Indonesia juga memiliki komoditas jagung manis yang sama dengan Thailand. Terlebih, masyarakat Indonesia lebih menyukai menikmati jagung manis segar secara langsung, tanpa diolah melalui berbagai proses dan dikemas. 

Pabrik masa depan, energi bersih

Pabrik Sunsweet di Chiang Mai, Thailand (IDN Times/Dewi Suci)

Tak hanya canggih, fasilitas produksi Sunsweet juga mengedepankan sistem keberlanjutan. Mereka memanfaatkan sistem energi bersih, seperti tenaga surya (solar panel), biogas dari limbah organik, dan bahan bakar biomassa untuk mengurangi jejak karbon. Bahkan, mereka berhasil menekan biaya listrik hingga 30 persen dan mengurangi emisi CO₂ lebih dari 1.200 ton per tahun.

Potret pabrik Sunsweet, Chiang Mai, Thailand (IDN Times/Dewi Suci)

Meski mengalami penurunan pendapatan pada 2024 akibat fluktuasi permintaan global, Sunsweet tetap mencatatkan laba bersih sebesar 293,9 juta Baht atau sekitar Rp147 miliar. Meski tantangan ekonomi global sempat memengaruhi penjualan, Sunsweet tetap melaju dengan ekspansi lini produk siap saji, pembangunan pabrik baru, dan pengembangan kemasan inovatif.

Mereka juga aktif mengikuti pameran internasional, terutama di pasar Jepang, Eropa, dan Amerika. Yang terbaru, mereka akan menjadi peserta pameran Fi Asia Thailand 2025 dan Vitafoods Asia 2025 di Queen Sirikit National Convention Center (QSNCC), Bangkok, Thailand, pada 17–19 September 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ernia Karina
Dewi Suci Rahayu
Ernia Karina
EditorErnia Karina
Follow Us