Penjelasan Tentang Artisan, Istilah yang Populer di Dunia Kuliner

Istilah artisan belakangan ini seolah menjadi tren tersendiri yang hadir di tengah-tengah maraknya pertumbuhan bisnis kuliner. Contohnya artisan bakery, artisan coffee, dan sejenisnya. Hal tersebut menimbulkan pertanyaan mengenai apa itu artisan dan mengapa banyak bisnis kuliner menggunakan nama tersebut.
Rupanya istilah ini tidak cuma kerap digunakan dalam ranah kuliner, tetapi cakupannya juga cukup luas pada mulanya. Untuk mengetahui informasi mengenai istilah artisan yang sering dijumpai di sekitar kita, mari simak pengertian artisan di dunia kuliner berikut ini.
1. Asal-usul kata artisan

Kata artisan atau artisanal merupakan bahasa Prancis yang berasal dari bahasa Latin artitus, artinya 'kerajinan, keterampilan, atau seni'. Dilansir Oxford Learner's Dictionaries, artisan merujuk pada seseorang yang memiliki keterampilan khusus dalam membuat sesuatu yang berbau seni dan kerajinan dengan menggunakan tangan.
Seiring berjalannya waktu, istilah artisan mulai digunakan pada konteks lain, salah satunya sangat populer di dunia kuliner. Menurut CulinaryLore, penggunaan kata artisan pada dunia kuliner menggambarkan orang-orang yang terampil dalam pembuatan makanan dan minuman dengan menggunakan metode tradisional dan keterampilan tangan yang cermat.
2. Artisan di dunia kuliner

Di dalam dunia kuliner, kata artisan mengacu pada proses pembuatan makanan ataupun minuman yang dibuat dengan cara-cara tradisional, natural, ataupun turun-temurun. Selain itu, berdasarkan catatan Miz en Place, arti dari kata artisan adalah dibuat secara tradisional atau secara non-mekanis dengan menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi.
Seorang artisan menjadi pengrajin yang mahir dalam menciptakan makanan atau minuman dengan menggunakan metode tradisional yang melibatkan penggunaan bahan-bahan berkualitas tinggi dan proses pembuatan yang teliti. Mereka sering kali menghargai aspek keaslian, keunikan, dan keindahan dalam setiap pembuatan produk tersebut.
Meski terdengar begitu eksklusif, istilah ini nyatanya dapat digunakan oleh siapa saja untuk menggambarkan makanan yang mereka jajakan tanpa memperhatikan apakah persyaratan dipenuhi atau tidak. Menurut Miz en Place, mencari tahu tentang makanan artisan menjadi sulit karena istilah tersebut telah menjadi semacam "strategi pemasaran" yang digunakan oleh beberapa perusahaan atau bisnis makanan untuk memberikan kesan yang khas pada produk mereka.
3. Kriteria bisnis yang terkait dengan istilah artisan

Terdapat beberapa kriteria khusus yang dipaparkan oleh Adams + Russell Coffee Roasters dan Miz en Place, di antaranya sebagai berikut:
- Dibuat dengan metode dan peralatan tradisional, sering kali menggunakan tangan. Bahkan beberapa di antaranya mengikuti resep tradisional yang telah ada selama bertahun-tahun, dengan sedikit atau tanpa tambahan bahan modern.
- Diproduksi dalam jumlah terbatas. Pembuatan makanan biasanya diolah dalam skala kecil dan tidak diproduksi secara massal atau dalam skala industri.
- Diproduksi secara lokal. Maknanya tidak diimpor dari negara lain, tergantung pada lokasi distributor atau toko yang menjual produk tersebut.
- Terakhir, memiliki jejak atau sumber bahan yang dapat ditelusuri. Produk artisan mampu menyebutkan asal-usul bahan dan hal ini merupakan aspek penting dalam makanan artisan.
4. Macam-macam produk kuliner yang menggunakan kata artisan

Saat ini ada beberapa jenis toko atau bisnis makanan yang seringkali menggunakan istilah artisan untuk menjelaskan produk atau layanan yang mereka tawarkan. Misalnya adalah toko roti dan kue. Banyak toko roti dan kue memanfaatkan istilah artisan untuk menekankan kualitas, keaslian, dan proses tradisional dalam pembuatan roti, kue, dan produk bakery mereka.
Selain itu, terdapat kedai kopi yang sering menggunakan kata artisan untuk menggambarkan kopi spesialis yang mereka sajikan. Mereka kerap menekankan kualitas biji kopi, metode seduh manual, dan ketelitian dalam penyajiannya.
Lalu, ada pula toko es krim hingga toko cokelat yang memakai artisan. Hal ini biasanya dipakai untuk menunjukan bahwa produk dibuat secara tradisional, menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi, dan bisa saja menawarkan rasa-rasa yang unik dan inovatif yang cukup jarang ditemukan.
5. Perbedaan artisan dan handmade

Baik artisan maupun handmade memiliki sedikit persamaan, terutama karena keduanya memiliki maksud buatan tangan. Namun, dalam konteks industri kuliner, istilah artisan dan handmade sering kali digunakan bersama untuk menyoroti kualitas dan keaslian produk.
Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua produk handmade dapat dianggap sebagai produk artisan, tergantung pada tingkat keahlian, metode pembuatan, dan kriteria yang disebutkan sebelumnya.
Secara umum, perbedaan utama antara artisan dan handmade adalah bahwa artisan menggambarkan keahlian dan keterampilan khusus dalam pembuatan produk. Sementara handmade menekankan proses pembuatan yang dilakukan dengan tangan tanpa melibatkan mesin.
Istilah artisan food menjadi nama yang terngiang-ngiang saat ini. Ternyata kata tersebut menyoroti pentingnya keahlian, keaslian, dan kualitas dalam proses pembuatan makanan. Hal ini sering kali menjadi daya tarik bagi customer yang ingin mencari hidangan eksklusif dan autentik.