Ini Perbedaan Plastik Sosis yang Bisa Dimakan dan Tidak

Sosis merupakan salah satu bahan makanan yang sangat populer di masyarakat. Umumnya, sosis terbuat dari daging sapi, ayam, atau babi yang dihaluskan, lalu diolah dengan berbagai bumbu dan pengawet makanan. Selanjutnya, sosis dikemas dengan pembungkus yang memanjang atau lonjong.
Bungkus atau casing sosis ada yang bisa dimakan dan tidak. Hal ini tergantung bahan yang digunakan. Apakah kamu sudah tahu perbedaan keduanya? Jika belum tahu, simak ulasan di bawah ini, yuk!
1. Bahan

Secara tradisional, sosis dibungkus dengan menggunakan usus hewan, seperti sapi, domba, atau bahkan babi. Seiring dengan perkembangan teknologi pangan, pembungkus sosis dibuat dari bahan-bahan sintetis yang aman untuk dikonsumsi. Misalnya seperti kolagen hewan dan agar-agar. Warnanya putih buram dan tidak mengilap.
Sementara itu, plastik sosis yang tidak bisa dimakan umumnya terbuat dari selofan atau selulosa. Bahan tersebut cenderung bening, tipis, dan mengilap. Keamanannya sebagai pembungkus makanan juga sudah terjamin atau food grade.
2. Tekstur

Plastik sosis yang bisa dikonsumsi teksturnya kenyal, lunak, tipis, dan menempel erat pada sosis. Bagian ujung biasanya disisakan sedikit lapisan plastik ini. Jika ditarik atau dikupas, daging sosis akan ikut tertarik pada lapisan tersebut. Saat dimakan, plastik juga cenderung mudah dikunyah.
Sementara itu, plastik sosis yang tidak bisa dimakan teksturnya kaku dan lebih tebal, jika dibandingkan dengan plastik sosis yang bisa dimakan. Di bagian ujungnya juga disisakan sedikit lapisan yang dapat kamu tarik dan memudahkanmu untuk mengupasnya. Daging sosis pun tidak akan menempel pada plastik tersebut.
3. Rasa

Plastik sosis yang bisa dimakan memberikan rasa tambahan pada sosis tersebut, yakni gurih dan sedikit asin. Saat digoreng, direbus, atau dipanggang, kulit tersebut juga tidak akan rusak dan bentuknya akan mengikuti bentuk sosis yang telah dimasak. Jika sosis melengkung, plastiknya juga akan ikut melengkung.
Sedangkan, plastik sosis yang tidak bisa dimakan tidak memberikan rasa tambahan pada sosis. Sebab, fungsinya hanya sebagai pelindung selama proses produksi. Jika tidak sengaja ikut dimasak, plastik tersebut akan mengerut dan rusak.
4. Kemudahan saat pemotongan

Sosis dengan plastik yang bisa dimakan biasanya ukurannya cenderung besar. Jika hendak diolah dengan masakan lain, sosis biasanya akan dipotong terlebih dahulu dengan bentuk dan ketebalan yang diinginkan atau sesuai jenis masakan. Proses pemotongannya ini sangat mudah.
Sementara itu, plastik sosis yang tidak bisa dimakan cenderung sulit dipotong. Sebab, tujuannya memang untuk dikupas, bukan dipotong. Setelah plastik tersebut dilepas, sosis baru bisa dipotong sesuai selera.
5. Harga

Sosis dengan plastik bisa dimakan biasanya harganya lebih mahal jika dibandingkan dengan sosis yang plastiknya tidak bisa dimakan. Hal ini dipengaruhi bahan yang digunakan juga berbeda.
Contoh sosis "mahal" yang bisa kamu temui di pasaran, antara lain jenis salami, bratwurst, dan frankfurter. Harga sosis ini biasanya di atas Rp40 ribu dengan isian lima buah. Sementara, harga sosis yang plastiknya tidak bisa dimakan mulai dari Rp1.000.
Nah, itu dia perbedaan plastik sosis yang bisa dimakan dan tidak. Mudah banget membedakannya, kan? Buruan belanja sosis untuk stok lauk di kulkas!