5 Tips Memilih Keju untuk Pizza, Bisa Renyah dan Melted

- Gunakan keju yang mudah meleleh untuk hasil pizza yang menggoda dan elastis
- Perhatikan kadar air pada keju agar pizza tidak berair dan crust tetap renyah
- Sesuaikan rasa keju dengan topping, gunakan campuran beberapa jenis keju, hindari keju olahan berlebihan
Pizza dengan keju yang meleleh sempurna memang selalu berhasil bikin ngiler. Tapi kenyataannya, tidak semua keju cocok digunakan untuk pizza. Salah pilih keju justru bisa membuat pizza jadi lembek atau kurang gurih.
Padahal, pemilihan keju sangat berpengaruh pada hasil akhir pizza. Faktor seperti kemampuan meleleh dan kadar air keju sering kali diabaikan, padahal efeknya besar pada tekstur. Supaya hasilnya bisa renyah sekaligus melted, ada beberapa tips dalam memilih keju untuk pizza. Selengkapnya bisa kamu cek di bawah ini!
1. Gunakan keju yang mudah meleleh

Keju yang mudah meleleh berperan besar dalam menciptakan pizza yang terlihat dan terasa menggoda. Ketika masuk oven, keju akan melebur sempurna bersama saus dan topping tanpa pecah atau mengering. Tak heran jika mozzarella sering jadi andalan karena lelehannya rata dan warnanya tetap cantik saat dipanggang.
Teksturnya juga elastis sehingga memberi efek stretchy saat ditarik. Keju yang sulit meleleh justru bisa membuat pizza terasa kering. Karena itu, pastikan kamu memilih keju yang memang dirancang untuk dipanggang.
2. Perhatikan kadar air pada keju

Kadar air dalam keju sangat memengaruhi hasil akhir pizza. Keju dengan air terlalu tinggi bisa mengeluarkan cairan saat dipanggang. Hal ini membuat bagian atas pizza basah dan bagian bawah jadi lembek.
Mozzarella low-moisture lebih disarankan karena leleh tanpa membuat pizza berair. Tekstur crust pun tetap renyah meski topping melimpah. Detail kecil ini sering diabaikan, padahal efeknya besar.
3. Sesuaikan rasa keju dengan topping

Setiap keju punya karakter rasa yang berbeda. Jika topping pizza sudah kaya rasa, keju dengan rasa ringan akan lebih seimbang. Mozzarella cocok untuk pizza dengan banyak topping gurih.
Sebaliknya, keju dengan karakter rasa lebih tajam seperti cheddar atau parmesan justru pas untuk pizza dengan topping minimal. Rasa kejunya bisa jadi bintang utama tanpa harus bersaing dengan bahan lain. Alhasil, setiap gigitan terasa seimbang dan tidak saling mendominasi.
4. Gunakan campuran beberapa jenis keju

Mengombinasikan lebih dari satu jenis keju bisa membuat rasa pizza jadi lebih kaya. Mozzarella berperan sebagai pemberi lelehan lembut yang khas. Sementara itu, cheddar menghadirkan sensasi gurih yang lebih kuat dan berkarakter.
Parmesan berperan sebagai penambah aroma gurih yang khas. Cara ini banyak dipakai oleh gerai pizza profesional untuk memperkaya rasa. Hasilnya, pizza terasa lebih berlapis dan tidak membosankan di setiap gigitan.
5. Hindari memakai keju olahan yang berlebihan

Keju olahan sering jadi pilihan karena praktis dan gampang didapat. Sayangnya, rasa yang dihasilkan saat dipanggang cenderung kurang autentik. Selain itu, teksturnya mudah berubah dan bisa meninggalkan kesan terlalu berminyak di pizza.
Keju alami memberikan lelehan yang lebih stabil dan rasa yang seimbang. Aroma yang dihasilkan pun lebih menggoda saat pizza keluar dari oven. Kalau ingin pizza rumahan naik level, pilihan keju ini layak diprioritaskan.
Walau keju sering meninggalkan kesan terlalu berminyak pada pizza, namun topping yang satu ini tetap andalan. Dengan memilih jenis keju untuk pizza yang tepat, sajian buatanmu bakal terasa lebih istimewa.

















