Rendang tetapi Krispi? 5 Fakta Menarik Rendang Telur Khas Payakumbuh

Kalau kamu membayangkan rendang telur adalah telur bulat yang disajikan dengan bumbu rendang, kamu salah besar. Bagi masyarakat asli Minang, rendang telur atau rendang talua berbentuk seperti lempengan kotak-kotak tipis dan bertekstur seperti keripik dengan cita rasa pedas, asin, gurih khas rendang.

Rendang telur atau yang biasa disebut rendang talua oleh masyarakat Minang merupakan makanan khas dari Payakumbuh, Sumatera Barat. Makanan ini biasa dinikmati sebagai cemilan atau pelengkap makan nasi. Di Payakumbuh, kamu dapat menemukan banyak penjual anek rendang telur.

Sesuai dengan namanya, rendang telur memang terbuat dari telur. Namun, proses pembuatannya yang cukup pelik membuatnya tak tampak seperti makanan olahan dari telur.

Prosesnya diawali dengan membuat adonan dari telur yang dikocok dan dicampur tepung beserta bumbu lainnya. Setelah itu, adonan didadar tipis dan dipotong kecil-kecil.

Kemudian, bumbu rendang dan santan dimasak di atas kayu bakar, sehingga membuat aromanya lebih menggoda. Setelah santan berkurang, barulah potongan adonan telur tadi dimasukkan lalu diaduk di atas api kecil selama tiga jam hingga mengering.

Karena proses memasaknya yang cukup lama tadi, rendang telur ini menjadi kering dan krispi seperti keripik. Rendang telur ini bisa bertahan hingga enam bulan setelah diproduksi. Eits, tenang saja rendang telur ini bebas dari pengawet, lho.

Jika kamu pergi melancong ke Payakumbuh, tidak ada salahnya membeli rendang telur untuk dijadikan oleh-oleh. Tapi bagi kamu yang belum sempat pergi ke Payakumbuh, jangan khawatir.

Rendang telur ini sudah banyak dijual di outlet outlet oleh-oleh khas Minang. Jadi, kamu bisa menjadikannya sebagai pilihan oleh-oleh khas Minang buat keluarga, kerabat, atau sahabatmu.

Itulah tadi ulasan serta fakta menarik tentang rendang telur khas Payakumbuh ini. Ternyata, rendang tidak hanya dari daging saja ya, ada rendang telur juga. Tertarik untuk mencoba?