Kayanna, Restoran Unik di Surabaya Ala Kolonial Belanda dan Jawa Kuno

Serasa jadi orang kaya di zaman penjajahan Belanda

Wisata kuliner di Surabaya bisa dikatakan sangat mudah. Selain banyak makanan enak, kamu mudah menjumpai tempat-tempat menarik. Kafe-kafe dan resto kekinian terus berkembang. Berbagai tema disuguhkan untuk warga lokal, pengunjung dari luar  kota, hingga para ekspatriat.

Dari makanan khas Surabaya, Jawa Timur, beberapa daerah di Indonesia, hingga Western bisa ditemui dengan sangat mudah. Salah satunya yang sedang hits banget di Surabaya adalah Kayanna Restaurant yang terletak di Jalan Dr. Soetomo Nomor 50-52.

Kali ini IDN Times berkesempatan untuk meliput restoran unik di Surabaya tentu yang lagi hits ini nih, penasaran jadinya, seperti apa ya tempat dan menu makanannya?

1. Restoran perpaduan konsep Jawa kuno dengan kolonial Belanda.

Kayanna, Restoran Unik di Surabaya Ala Kolonial Belanda dan Jawa KunoIDN Times/Reza Iqbal

Dari luar, kamu akan melihat Restoran Kayanna tampak seperti rumah kompeni tajir zaman penjajahan Belanda. Restoran yang terlihat megah ini merupakan salah satu bangunan cagar budaya. 

Kayanna, Restoran Unik di Surabaya Ala Kolonial Belanda dan Jawa KunoIDN Times/Reza Iqbal

"Restoran Kayanna didesain dengan nuansa kolonial. Beruntungnya, kami mendapat tempat yang memang bangunan kuno. Agar nampak lebih eye catching, kami renovasi sedikit tanpa merusak bangunan utama. Kami juga memadukan dekorasi interiornya dengan konsep Jawa kuno," kata owner Kayanna Restaurant Ellen Sulistyo kepada IDN Times.

Tak hanya itu, kamu akan melihat ornamen Delft Blue atau keramik khas Belanda. Ada pula foto-foto dan furniture Indonesia zaman dahulu kala.  Potret Surabaya tempo dulu juga dipajang di beberapa sudut ruangan.

2. Tempatnya nyaman dan Instagramable untuk berkumpul, ada fasilitas baru lho.

Kayanna, Restoran Unik di Surabaya Ala Kolonial Belanda dan Jawa KunoIDN Times/Reza Iqbal

Pertama kali masuk ke Kayanna, kamu akan disambut seperti di hotel berbintang. Sebelum masuk ke ruang utama, kamu bakal menyusuri lorong tematik. Kece banget untuk foto-foto!

Menurut Ellen, konsep Kayanna sangat cocok untuk reuni, arisan, menjamu kolega, meeting bisnis, dan sebagainya. "Yang ke sini kebanyakan para pejabat, sosialita lagi arisan atau sekedar hangout, sampai para ekspatriat," ujarnya.

Kayanna, Restoran Unik di Surabaya Ala Kolonial Belanda dan Jawa KunoIDN Times/Reza Iqbal
Kayanna, Restoran Unik di Surabaya Ala Kolonial Belanda dan Jawa KunoIDN Times/Reza Iqbal

Kayanna dikonsep menjadi sebuah restoran dan kafe bergaya fine dinning. Bergaya kolonial Jawa-Belanda, Kayanna menawarkan sesuatu yang terbaik dan berkelas. 

Ada pula private room untuk meeting atau acara spesial lainnya. Kayanna juga mempunyai ruang outdoor yang dilengkapi mini playground. Sehingga tak perlu pusing saat membawa anak kecil.

Ellen menyatakan akan menerapkan fasilitas jasa shuttle car untuk penjemputan tamu yang berada dalam radius 2-3 kilometer dari Kayanna. Terutama untuk tamu-tamu hotel yang berlokasi di sekitar sana. "Sehingga, tidak perlu bingung ke sini naik apa. Kami akan mengantar dan menjemputnya," tuturnya.

Baca juga: Terkuak! Ini Alasan Kenapa Makanan Panas Lebih Enak

3. Beragam sajian lezat berasal dari resep turun temurun keluarga.

Kayanna, Restoran Unik di Surabaya Ala Kolonial Belanda dan Jawa KunoIDN Times/Reza Iqbal

Ellen menjelaskan ia tak mau main-main dalam menyajikan menunya. Semua menu dikreasi secara homemade, dengan pengawasanya langsung. Tak sekedar bumbu, resepnya diperoleh secara turun menurun keluarga besarnya. 

Meski tak ada keturunan Belanda, kata Ellen, keluarganya sering berwisata kuliner ke Negeri Kincir Angin tersebut. Sehingga, masakan khas Belanda sudah sangat akrab dengan keluarganya. 

"Resepnya saya dapat dari mama mertua, yang memang diwariskan secara turun menurun dari keturunan sebelumnya," katanya. "Saya sudah bergerak di dunia kuliner selama 10 tahun. Sebelum merintis Kayanna, saya sudah mempunyai pengalaman saat menjalankan Pandan Village dan Taste Van Java." 

Kayanna, Restoran Unik di Surabaya Ala Kolonial Belanda dan Jawa KunoIDN Times/Reza Iqbal

Tak hanya menunya, konsep Indonesia-Belanda juga diterapkan saat menyajikan makanan. Ornamen piring, mangkuk, gelas, dan lainnya bisa dikatakan unik. Bahkan, ada beberapa ornamen yang ia pesan khusus alias custom. "Makanya unik-unik kan ini bentuknya," ujar Ellen.

Saking banyaknya menu, mungkin kamu akan merasa kebingungan. Semua ada mulai entree, main course, dessert, hingga appetizer. Harganya dipatok mulai Rp 30 ribu hingga Rp 300 ribu (belum pajak service 5 persen dan PPN 10 persen).

Kayanna, Restoran Unik di Surabaya Ala Kolonial Belanda dan Jawa KunoIDN Times/Reza Iqbal
Kayanna, Restoran Unik di Surabaya Ala Kolonial Belanda dan Jawa KunoIDN Times/Reza Iqbal

Ada beberapa menu recommended.  Untuk makanan khas Indonesia, ada gurame bakar Jimbaran, rujak cingur, tahu campur, udang karamel mentega, dan tahu kipas udang. Sedangkan, menu Western-nya, ada riijstafel (nasi campur spesial) dan bistik khas Belanda. 

Kayanna, Restoran Unik di Surabaya Ala Kolonial Belanda dan Jawa KunoIDN Times/Reza Iqbal
Kayanna, Restoran Unik di Surabaya Ala Kolonial Belanda dan Jawa KunoIDN Times/Reza Iqbal

Salah satu menu andalan yang IDN Times coba adalah goerami bakar Djimbaran seharga Rp 108 ribu. Keistimewaan dari gurami bakar ini terletak pada sausnya, yakni menggunakan saus lezat jimbaran,  spesial dari Bali. Kami juga mencoba menu andalan lainnya, yakni oglio olio, garang asem, dan udang karamel mentega.

Kayanna, Restoran Unik di Surabaya Ala Kolonial Belanda dan Jawa KunoIDN Times/Reza Iqbal
Kayanna, Restoran Unik di Surabaya Ala Kolonial Belanda dan Jawa KunoIDN Times/Reza Iqbal

Lalu, ada godiva chocolate lava cake seharga Rp 55 ribu. Tekstur kuenya moist diimbangi saus coklat yang enak. Es krimnya pun sangat lembut dan creamy. 

Semua makanannya terlihat tertata sangat apik dan cantik, kan? 

Kayanna, Restoran Unik di Surabaya Ala Kolonial Belanda dan Jawa KunoIDN Times/Reza Iqbal

Lalu untuk menyegarkan dahaga, kami mencoba es campoer rasa sayange seharga Rp 38 ribu. Es campur ini isinya sangat melimpah dengan sirup leci yang menyegarkan.

Soal rasa dari beberapa menu yang kami coba, sebenarnya tak ada yang menonjol. Salah satu pengunjung pun berpendapat sama. "Kalau dibandingkan dengan restoran lain, rasanya B (biasa) aja sih. Padahal harganya berkali-kali lipat lebih mahal, dibandingkan dengan restoran yang lebih enak rasanya," kata seorang pengunjung, Ayu Wulandari. "Menurut saya, Kayanna hanya menjual suasana sih. Karena memang enak buat nongkrong, reuni, kesannya itu wah gitu, mewah."

Kayanna, Restoran Unik di Surabaya Ala Kolonial Belanda dan Jawa KunoIDN Times/Reza Iqbal

Sayang pula, saat kami ke sana, ada beberapa makanan yang sold out. Beberapa pengunjung pun mengungkapkan kekecewaannya. Marike Indrayanti, pengusaha asal Surabaya, salah satunya. Dia menyatakan, "Saya pesan beberapa jajanan pasar, katanya habis. Pesan yang lain, habis juga. Katanya belum ready. Kecewa sih, kan niatnya pengen makan yang itu," kata Marike. "Yaa, jangan sampai cuma jual suasana aja sih." 

Meski demikian, ia merasa Kayanna sangat nyaman untuk berkumpul bareng teman-teman dan keluarganya. "Nyaman sih di sini. Instagramable juga buat foto-foto."

Bagaimana, asyik kan? Jika tak ingin kecewa karena makanannya sold out, kamu bisa mereservasinya terlebih dahulu. Yuk, ke sana!

Baca juga: 10 Surganya Kuliner Keju di Surabaya, Sudah Pernah Coba?

yummy-banner

Topik:

Berita Terkini Lainnya