Croissant berasal dari Prancis, sementara cornetto berasal dari Italia dengan variasi isian yang berbeda.
Bahan pembuatan croissant dan cornetto memiliki perbedaan dalam penggunaan telur, gula, dan jenis starter.
Metode preparasi adonan, tekstur, rasa, dan cara penyajian croissant dan cornetto juga berbeda sesuai dengan budaya negara asalnya.
Kalau cuma melihat sekilas, croissant dan cornetto memang sangat mirip. Sama-sama berbentuk bulan sabit, teksturnya berlapis, dan juga sering menjadi menu sarapan. Tapi meskipun serupa, keduanya ternyata punya banyak perbedaan yang menarik, lho.
Nah, biar nggak salah pesan saat kamu lagi traveling ke negara-negara Eropa, kamu bisa mencari perbedaan antara kedua hidangan dalam artikel ini. Yuk, kenali enam perbedaan utama antara croissant dan cornetto di bawah ini ya!
Jika hanya dilihat sekilas, kedua jenis pastry ini akan terlihat sangat mirip, namun sebenarnya baik croissant dan cornetto berasal dari negara yang berbeda. Croissant berasal dari Prancis dengan bentuk khasnya yang terlihat seperti bulan sabit. Sajian ini juga menjadi menu sarapan ikonik di negara tersebut.
Sementara itu, cornetto merupakan jenis pastry khas Italia yang sangat populer di wilayah negara bagian selatan seperti Roma. Di Italia bagian utara, sajian ini juga dikenal luas dengan sebutan brioche.
Adanya perbedaan dalam bahan pembuatan antara croissant dan cornetto juga memberi pengaruh besar pada cita rasa akhir keduanya. Croissant dibuat dengan mencampurkan bahan-bahan seperti tepung terigu, mentega, susu, garam, sedikit gula, dan tanpa telur.
Sementara itu, cornetto juga memakai bahan serupa namun dengan penambahan gula yang lebih banyak serta telur. Beberapa versi adonan cornetto juga bisa ditambahkan dengan vanila atau parutan kulit lemon, yang memberi sentuhan khas pada cita rasa hidangan.
Pemakaian jenis starter dalam pembuatan adonan croissant dan cornetto juga turut membentuk perbedaan cita rasa dan aroma di antara keduanya. Croissant umumnya menggunakan ragi instan atau ragi segar sebagai bahan pengembang dalam adonan.
Sebaliknya, cornetto sering kali menggunakan starter berupa sourdough. Starter alami ini akan memberikan hasil akhir yang lebih kompleks, dengan aroma khas dan kehadiran sedikit rasa asam dalam tiap gigitan.
Metode preparasi adonan juga menjadi salah satu faktor kunci yang membedakan hasil akhir croissant dan cornetto dari segi tekstur. Croissant dibuat melalui teknik laminasi mentega yang lebih banyak dan lebih intens daripada cornetto.
Sama dengan croissant, cornetto juga melalui proses laminasi, namun bedanya, hidangan ini memakai jumlah lipatan yang lebih sedikit atau minim sehingga tidak menghasilkan lapisan sebanyak croissant.
Selain berbeda dari segi asal usul, bahan pembuatan, jenis starter, dan metode preparasi, kedua jenis pastry ini juga berbeda dalam hal tekstur dan cita rasa. Croissant dikenal dengan teksturnya yang ringan, renyah, dan flaky. Selain itu, sajian ini juga didominasi dengan cita rasa gurih karena keberadaan mentega.
Sebaliknya, cornetto memiliki tekstur yang lebih empuk dan lembut. Ini dikarenakan saat proses laminasi jumlah lipatannya lebih sedikit. Selain itu, cita rasa yang dihasilkan juga lebih manis karena penggunaan gula yang lebih banyak dari adonan croissant.
Cara penyajian croissant dan cornetto juga mencerminkan budaya sarapan dari masing-masing negara asalnya. Croissant umumnya dinikmati dengan secangkir kopi hitam sebagai bagian dari menu sarapan ala Prancis.
Sementara itu, cornetto biasanya disantap dengan secangkir cappuccino panas dan juga sering dijadikan menu sarapan di Italia. Cornetto juga memiliki banyak variasi isian custard, coklat, atau apricot.
Dengan beberapa perbedaan di atas, menjadi semakin jelas bahwa croissant dan cornetto memiliki karakter unik yang mencerminkan budaya negara asal masing-masing.