5 Tips Menguleni Adonan Hotteok agar Teksturnya Kenyal dan Empuk

Hotteok adalah salah satu camilan manis khas Korea yang kini populer di banyak negara, termasuk Indonesia. Tekstur kulitnya yang empuk dengan isian gula cokelat, kacang, atau kayu manis membuat siapa saja tergoda untuk mencicipinya. Namun, rahasia utama kelezatan hotteok justru terletak pada cara menguleni adonannya.
Kalau adonan hotteok tidak diuleni dengan benar, hasilnya bisa keras atau jadi terlalu kering. Dengan teknik yang tepat, adonan akan menghasilkan tekstur kenyal dan lembut saat digigit. Yuk, simak lima tips menguleni adonan hotteok agar hasilnya empuk dan memuaskan.
1. Gunakan tepung dengan kandungan protein yang tepat

Jenis tepung sangat mempengaruhi hasil adonan hotteok. Gunakan tepung terigu protein sedang atau campuran tepung protein sedang dan rendah agar adonan lebih mudah diuleni. Tepung dengan kadar protein tepat akan menghasilkan gluten yang pas sehingga teksturnya empuk, bukan keras.
Jika hanya menggunakan tepung protein tinggi, adonan bisa jadi terlalu kenyal dan sulit digigit. Sebaliknya, kalau terlalu rendah, adonan akan mudah rapuh. Perpaduan yang seimbang akan membantu hotteok tetap lembut namun tetap punya kekenyalan yang pas.
2. Tambahkan ragi dan biarkan adonan mengembang

Ragi adalah kunci agar adonan hotteok bisa mengembang sempurna. Setelah dicampurkan, diamkan adonan hingga ragi bekerja dan membentuk gelembung udara di dalamnya. Gelembung inilah yang akan membuat hotteok empuk saat digoreng.
Jangan terburu-buru menguleni adonan sebelum ragi aktif bekerja. Tunggu sekitar 30–60 menit sampai adonan terlihat naik dua kali lipat. Proses ini membuat tekstur hotteok jadi lebih lembut dan tidak bantat.
3. Olesi tangan dengan minyak saat menguleni

Adonan hotteok biasanya cukup lengket karena mengandung gula dan ragi. Untuk memudahkan, olesi tangan dengan sedikit minyak sebelum menguleni. Minyak membantu adonan tidak menempel di tangan sehingga proses menguleni lebih nyaman.
Selain itu, minyak juga membuat permukaan adonan lebih lembut dan halus. Kamu bisa menggunakan minyak sayur atau minyak canola yang tidak beraroma tajam. Dengan cara ini, menguleni hotteok jadi lebih mudah tanpa perlu tambahan tepung berlebih.
4. Uleni dengan teknik lipat dan tekan

Menguleni adonan tidak boleh asal diremas. Gunakan teknik lipat dan tekan dengan telapak tangan agar gluten terbentuk secara merata. Dengan cara ini, adonan menjadi lebih elastis dan tidak mudah sobek.
Hindari menguleni terlalu lama karena bisa membuat adonan over kneaded dan teksturnya keras. Uleni secukupnya sampai adonan terasa halus dan lentur. Sentuhan ringan tapi konsisten akan membuat adonan hotteok ideal untuk digoreng.
5. Beri waktu istirahat setelah adonan dibentuk

Setelah diuleni dan dibagi sesuai ukuran, biarkan adonan hotteok beristirahat sebentar. Waktu istirahat ini membantu gluten dalam adonan rileks sehingga teksturnya tidak terlalu kaku saat digoreng. Hasilnya, hotteok jadi lebih empuk dan mudah mengembang.
Tutupi adonan dengan kain lembap atau plastik wrap agar tidak kering di permukaan. Istirahat sekitar 10–15 menit sudah cukup untuk mendapatkan tekstur yang lebih lentur. Dengan langkah ini, hotteok buatanmu akan terasa lebih profesional.
Siap mencoba hotteok buatan sendiri dengan tekstur kenyal dan empuk? Mulailah dari cara menguleni yang benar dan rasakan bedanya saat gigitan pertama langsung bikin nagih.