Waspada, Ini 8 Ciri-ciri Buah yang Mengandung Zat Berbahaya!

Ciri yang paling kentara ketika kamu membeli buah-buahan berbahaya adalah permukaan bagian kulitnya terlihat kencang dan segar. Yup, wajar jika memang buah tersebut masih segar ketika baru dipanen, tapi apa jadinya jika buah tersebut masih segar meski sudah dipanen dan dipajang di supermarket sejak berbulan-bulan lalu?

Yup, kamu layak curiga. Sebaiknya hindari membeli buah yang kulitnya terlihat terlalu kencang dan segar, apalagi jika kamu memegang buahnya dan terasa keras. Bisa jadi buah tersebut mengandung formalin dalam jumlah tertentu yang sengaja ditambahkan oleh penjual atau distributornya.

Jeruk, anggur, dan apel adalah beberapa buah-buahan yang paling banyak diminati. Sayangnya, ketiga buah tersebut juga yang paling sering ditambahkan zat-zat berhaya oleh penjual atau distributor buah. Selain membuat kulitnya lebih segar, buah-buahan tersebut bisa lebih awet disimpan. Makanya, sebaiknya kamu berhati-hati ya ketika membeli ketiga jenis buah tersebut ya!

Formalin dan bahan pengawet juga bisa ditemukan pada buah-buahan bertangkai, misalnya pada buah kelengkeng dan anggur. Jika tangkai buah-buahan tersebut sudah terlihat layu, sementara buahnya justru masih sangat segar dengan bau menyengat yang bukan tercium seperti bau buah, kemungkinan buah tersebut mengandung zat kimia berbahaya.

Penyuntikan menggunakan zat pewarna juga sering ditemukan pada buah-buahan, seringnya pada buah impor. Biasanya terdapat bekas lubang kecil agak dalam pada kulit buah atau batangnya.

Hal ini tentu sangat berbahaya karena konsumsi buah impor yang mengandung formalin dan pestisida dalam jumlah berlebih dan jangka panjang dapat menyebabkan berbagai penyakit. Sebut saja kanker, mutasi genetik, dan keracunan pada alat-alat reproduksi. Apabila zat tersebut masuk ke tubuh ibu yang sedang mengandung dan menyusui, maka zat ini akan bisa mempengaruhi perkembangan perilaku pada bayi, gangguan hormonal, dan bahkan cacat lahir.

Ketika memilih buah-buahan, periksalah bagian-bagian buah yang akan kamu beli. Periksa kemungkinan terdapat bekas suntikan zat pewarna atau formalin yang biasanya terdapat di bagian ujung tangkai buahnya.

Zat pewarna tekstil juga sering digunakan dalam industri buah-buahan lho. Pasalnya, zat pewarna bisa membuat warna buah lokal maupun impor menjadi lebih terang sehingga menarik minat pembeli.

Namun, buah-buahan dengan tambahan zat pewarna ini akan terlihat berbeda. Selain warnanya yang berubah menjadi sangat terang daripada buah pada umumnya, buah dengan pewarna juga akan meninggalkan bekas warnanya di mulut. Beberapa buah yang sering disuntikan pewarna tekstil adalah buah pir, mangga, belimbing, pisang, jeruk dan semangka.

Selain formalin atau zat pewarna, zat berbahaya lain yang sering digunakan pada buah-buahan adalah lilin. Lilin ini digunakan untuk membuat kulit buah terlihat lebih segar mengkilat.

Kamu bisa mencoba mengerik bagian kulit buah yang kamu curigai menggunakan pisau, maka serbuk-serbuk putih akan berjatuhan. Serbuk putih tersebut juga dapat dipastikan melekat dan meleleh pada buah apabila buah coba dibakar. Kamu juga bisa mencoba memanaskan buah, sehingga kulit buah akan menjadi basah seperti terkena minyak.

Isi daging buah yang dilapisi lilin biasanya sudah tidak segar meski kulit buahnya masih tampak segar. Hal itu wajar karena buah tersebut mungkin sudah sejak lama dipanen dan lapisan lilinlah yang membuat buah tetap tampak segar. Karena itu, selektiflah memilih buah-buahan yang akan kamu beli.  

Jangan sampai keinginan untuk menjalani hidup sehat dengan mengkonsumsi buah-buahan justru berakibat fatal. Terlebih, jangan sampai membahayakan anak-anak dan orang-orang yang kamu sayangi, ya!