10 Tips Bikin Kue Putri Salju Renyah dan Lumer tapi Gak Gampang Remuk
Jika berbicara tentang Lebaran, kue putri salju menjadi salah yang populer untuk disajikan di meja. Kue kering berbentuk bulan sabit ini memang jadi salah satu kue klasik yang disukai masyarakat Indonesia. Rasanya yang manis dari taburan gula halus, teksturnya yang renyah, dan lembut membuat kue putri salju jadi rebutan saat Idulfitri.
Sayangnya, tak sedikit kesalahan dalam pembuatannya menjadikannya cenderung keras hingga mudah remuk. Agar hal-hal itu tidak terjadi, kamu bisa mengikuti beberapa tips membuat kue putri salju renyah dan lumer di mulut seperti berikut!
1. Memakai protein rendah dan tepung maizena
Memakan maizena menjadi salah satu trik agar kue jadi lebih renyah dan gak keras. Menambahkan sedikit tepung maizena pada adonan kue putri salju tentu dapat mengikis jumlah protein yang ada dalam adonan.
FYI, protein tinggi pada tepung cenderung membuat hasil adonan jadi susah digigit. Protein tinggi digunakan untuk pembuatan mie atau roti karena menghasilkan gluten, sedangkan untuk kue justru membuatnya jadi keras. Alhasil, untuk membuat kue putri salju jadi lebih renyah, penggunaan tepung protein rendah adalah hal wajib!
2. Ayak tepung dan gula halus
Langkah yang gak kalah penting ialah mengayak tepung serta gula halus sebelum nantinya dicampur dalam adonan. Pengayakan ini dilakukan untuk mencegah adanya penggumpalan tepung serta gula sehingga hasil kue jadi lebih halus.
Tak jarang, karena kelalaian dalam pengayakan membuat tingkat kelembutan kue cenderung tidak merata. Di samping itu, pengayakan juga membuat kotoran yang ada di dalam gula dan tepung ikut tersaring.
3. Hindari penggunaan telur
Kue putri salju adalah salah satu jenis kue kering yang gak memerlukan telur sama sekali. Terlalu banyak telur pada adonan justru membuat hasilnya cenderung seperti karet dan mudah hancur.
Kalau memang ingin menambahkan telur, gunakan saja sedikit putih telur untuk mengikat adonan. Namun akan lebih aman jika tidak menggunakan telur sama sekali.
4. Teknik pengadukan dengan tangan
Kue putri salju merupakan salah satu jenis kue kering yang menggunakan teknik pengadukan dengan tangan. Meski dengan tangan, kamu hanya bisa menggunakan jari tangan saja untuk mengaduknya.
Ini dilakukan untuk mencegah telapak tangan mengeluarkan panas yang dapat melelehkan minyak dalam adonan. Jika benar mengaduknya, kue jadi tidak mudah hancur dan tetap lembut.
5. Tambahkan kacang mede
Rasa gurih pada putri salju bisa dihasilkan dari kacang mede yang dihaluskan. Tak hanya semakin enak, kacang yang satu ini juga menambah kerenyahan kue, nih.
Oh iya, penting untuk mengingat tidak menghaluskan kacang mede hingga jadi bubuk agar sensasi tekstur kue putri salju yang kres-kres gak hilang. Jadi, atur tingkat kehalusan kacang mede pada level sedang saja, ya.
6. Jangan overmixing (mengaduk terlalu lama)
Adukan yang terlalu lama (overmixing) dapat membuat kue jadi terlalu mengembang. Jika dibiarkan, adonan jadi sulit dicetak. Yang terpenting, semua bahan tercampur rata maka adonan sudah jadi. Itulah mengapa tidak disarankan memakai mixer karena dikhawatirkan terlalu overmixing dan membuat adonan juga cenderung pucat.
Sebenarnya, membuat adonan kue putri salju terbilang cukup sederhana karena hanya berisi mentega, tepung terigu protein rendah dan tepung maizena, gula halus, dan kacang mete yang semuanya mudah diaduk. Biasanya pengadukan jadi lama karena adanya telur untuk memastikannya benar-benar tercampur baik dalam adonan.
7. Masukkan adonan yang belum dicetak ke dalam lemari es
Gak jarang kamu membuat adonan kue kering dalam jumlah yang banyak. Jadi, ada baiknya membaginya dalam dua adonan, ya. Satu bagian untuk adonan yang akan dicetak, sedangkan yang belum digunakan kita masukkan ke dalam lemari es.
Nah, sebelum dimasukkan ke dalam lemari es sebaiknya ditutup dengan lap bersih atau plastic wrap untuk mencegah air menetes. Hal ini perlu dilakukan agar adonan yang belum digunakan gak terlalu lama ada di suhu ruang yang dapat menimbulkan adonan jadi berminyak ada keras.
Sebagai langkah preventif, kamu juga bisa menutup adonan yang akan dicetak dengan lap bersih untuk meminimalisir bersentuhan dengan suhu ruang.
8. Cetak adonan tidak terlalu tipis atau tebal
Setelah adonan jadi, kamu perlu mencetaknya dalam cetakan bulan sabit. Ketika meratakan adonan, perhatikanlah ketebalan adonan tidak terlalu tebal atau tipis.
Kalau adonan terlalu tipis, kue putri salju jadi jadi mudah hancur. Sedangkan, cetakan adonan yang terlalu tebal, kue jadi sulit matang sampai dalam. Jadi cetak adonan dengan ukuran yang sedang-sedang saja ya.
9. Suhu pemanggangan rendah
Proses pembakaran juga mempunyai peran penting, lho. Ada baiknya gunakan suhu pemanggangan rendah agar kue matang sempurna dan tidak gosong di bagian luarnya.
Untuk oven convection, suhu yang dibutuhkan sekitar 150 derajat celcius. Sedangkan oven deck menggunakan suhu 160 derajat celcius.
10. Taburi gula ketika kue sudah dingin
Selesai proses pemanggangan, segera keluarkan kue dari oven dan loyang agar uap panas cepat hilang. Setelah benar-benar dingin, kamu baru bisa menaburkan atau mengayak gula halus pada kue putri salju.
Jangan sesekali menaruh taburan gula halus pada kue putri salju yang masih panas. Hal ini justru membuat tampilan kue jadi kurang cantik dan mengeras.
Dengan mengikuti beberapa tips di atas, kue putri salju yang dibuat jadi enak, renyah, dan lumer di mulut. Cita rasa manis dan gurih tentu membuat siapa pun jadi ketagihan memakannya. Wah, bukan hal mustahil jika kue putri salju buatanmu dijual untuk mendapatkan cuan, nih!
