5 Cara Menyimpan Keju agar Tidak Mengering dan Berjamur

- Gunakan pembungkus yang tepat untuk menjaga kelembapan
- Simpan keju di wadah tertutup namun tetap berpori
- Atur suhu kulkas agar keju tetap stabil
Keju adalah salah satu bahan dapur yang cepat rusak jika tidak disimpan dengan benar. Teksturnya bisa mengering, aromanya berubah, bahkan muncul jamur hanya dalam beberapa hari. Supaya kualitasnya tetap terjaga, kamu perlu cara penyimpanan yang tepat dan sesuai jenis kejunya.
Dengan beberapa langkah sederhana, keju favoritmu bisa tetap lembap, fresh, dan aman dikonsumsi lebih lama. Penasaran bagaimana caranya? Yuk simak lima tips penting yang bisa langsung kamu terapkan di rumah!
1. Gunakan pembungkus yang tepat untuk menjaga kelembapan

Keju membutuhkan kelembapan yang stabil agar teksturnya tidak cepat kering. Karena itu, pembungkus seperti wax paper atau parchment paper lebih disarankan dibanding plastik rapat. Jenis pembungkus ini memungkinkan keju bernapas tanpa kehilangan kelembapan.
Setelah dibungkus dengan kertas, kamu bisa menambahkan lapisan plastik atau memasukkannya ke dalam wadah. Cara ini membuat keju tetap lembap tanpa membuatnya berair. Hasilnya, tekstur keju tetap lembut dan tidak mudah retak saat dipotong.
2. Simpan keju di wadah tertutup namun tetap berpori

Keju yang disimpan dalam wadah tertutup longgar cenderung lebih stabil kualitasnya. Wadah seperti cheese container atau kotak berlubang kecil membantu menjaga sirkulasi udara. Ini penting untuk mencegah jamur liar tumbuh akibat kelembapan berlebih.
Jika tidak punya wadah khusus, kamu bisa menggunakan kontainer biasa dengan sedikit celah. Tujuannya agar udara tetap bergerak tanpa membuat keju kering. Metode ini efektif terutama untuk keju semi-keras seperti cheddar atau gouda.
3. Atur suhu kulkas agar keju tetap stabil

Keju lebih tahan lama pada suhu dingin yang stabil, biasanya sekitar 1–4°C di bagian chiller. Suhu yang terlalu dingin dapat membuat keju mengering, sementara suhu yang fluktuatif bisa memicu jamur. Karena itu, hindari menyimpannya di pintu kulkas.
Pintu kulkas sering mengalami perubahan suhu setiap kali dibuka. Hal ini dapat merusak kualitas keju dan mempercepat pembusukan. Menempatkannya di rak tengah atau rak khusus dairy akan menjaga kondisinya tetap optimal.
4. Pisahkan keju dari bahan beraroma tajam

Keju mudah menyerap aroma dari makanan di sekitarnya. Jika disimpan berdekatan dengan bawang, ikan, atau sambal, aromanya bisa berubah. Akhirnya, cita rasa keju jadi tidak seimbang.
Menyimpannya secara terpisah dalam wadah tertutup akan mengurangi risiko tersebut. Selain itu, wadah khusus membantu menjaga kebersihan dan mencegah kontaminasi bakteri. Dengan cara ini, keju tetap mempertahankan aroma aslinya.
5. Potong sesuai kebutuhan untuk mencegah kontaminasi

Memotong keju sekaligus dalam jumlah besar bisa mempercepat proses pengeringan. Permukaan yang terbuka lebih mudah terpapar udara sehingga risiko munculnya jamur meningkat. Karena itu, lebih baik memotongnya saat akan dikonsumsi saja.
Gunakan pisau bersih dan kering untuk menghindari perpindahan bakteri. Jika pisau lembap, jamur bisa muncul lebih cepat. Dengan teknik yang tepat, keju tetap segar dan aman untuk disimpan lebih lama.
Menjaga kualitas keju sebenarnya tidak sulit selama kamu tahu cara penyimpanannya. Dengan langkah-langkah sederhana ini, keju bisa tetap lembut, segar, dan aman dikonsumsi lebih lama. Yuk terapkan tipsnya supaya stok keju di rumah selalu dalam kondisi terbaik!



















