Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Resep Petulo Gula Merah, Kue Tradisional Khas Jawa Timur

petulo gula merah (YouTube.com/desmawati kuretangin)

Jika di Jakarta ada putu mayang, maka di Jawa Timur ada kue petulo. Kue basah ini terbuat dari tepung beras, santan, dan gula pasir sehingga memiliki tekstur kenyal serta rasa manis gurih. Tampilannya warna-warni dan bentuknya yang unik merupakan ciri khas kue petulo.

Meski begitu, kue petulo juga bisa dibuat dengan satu warna, misalnya cokelat dari gula merah. Petulo gula merah bisa menjadi opsi kalau kamu ingin membuatnya dengan cara simpel tanpa harus membagi adonan jadi beberapa warna. Berikut ini resep petulo gula merah yang bisa kamu praktikkan di rumah.

Bahan Petulo Gula Merah

ilustrasi gula merah untuk bahan membuat petulo (freepik.com/freepik)

  1. 200 gram gula merah
  2. 250 gram tepung beras
  3. 250 gram tepung sagu
  4. 700 gram santan kekentalan sedang
  5. 1 lembar daun pandan
  6. 1/4 sdt garam
  7. Kelapa parut setengah tua secukupnya
  8. 1 lembar daun pandan
  9. 1/2 sdt garam

Cara Membuat Petulo Gula Merah

ilustrasi mengukus petulo gula merah (YouTube.com/desmawati kuretangin)

  1. Tuang santan kekentalan sedang ke dalam panci. Tambahkan gula merah, garam, dan daun pandan lalu masak santan di api sedang sambil terus diaduk sampai larut serta mendidih.
  2. Bila larut dan mendidih, kemudian matikan api. Biarkan santan di suhu ruang sampai menghangat.
  3. Setelah santan hangat, kemudian tambahkan tepung beras lalu aduk sampai tercampur rata.
  4. Selanjutnya masak adonan petulo gula merah di api sedang sambil terus diaduk sampai kalis.
  5. Sesudah adonan kalis, lalu matikan api. Masukkan tepung sagu kemudian aduk rata. Lalu lanjut diuleni hingga adonan kalis.
  6. Jika sudah kalis kemudian ambil secukupnya adonan lalu cetak menggunakan cetakan petulo. Lakukan proses mencetak adonan petulo gula merah sampai selesai.
  7. Tata adonan petulo di panci kukusan yang sudah dipanaskan. Kukus petulo gula merah selama 10 menit hingga matang. Tiriskan.
  8. Terakhir, campurkan kelapa parut dan garam lalu aduk rata. Jika sudah, kukus kelapa parut bersama daun pandan selama 5 menit. Sisihkan.
  9. Petulo gula merah siap disajikan.

Tips Membuat Petulo Gula Merah

ilustrasi mencetak petulo gula merah (YouTube.com/desmawati kuretangin)

  1. Saring santan yang sudah dimasak dengan gula merah dan garam. Hal ini untuk mencegah kotoran ikut masuk ke dalam adonan.
  2. Masak adonan petulo gula merah di api sedang supaya tidak cepat gosong. Jangan lupa aduk menggunakan spatula kayu agar lebih mudah.
  3. Kukus adonan petulo gula merah dengan dialasi daun pisang supaya tidak lengket. Jangan lupa pula alasi tutup panci kukusan menggunakan kain bersih supaya hasil kue petulo gak lembap berlebih.
  4. Sembari mencetak, tutup hasil kue petulo yang sudah tercetak dengan kain bersih supaya tidak kering. Selain ditutup kain bersih, adonan petulo juga bisa dimasukkan ke dalam wadah kedap udara.
  5. Saat proses mengukus kue petulo gula merah jangan lupa untuk sesekali membuka tutup panci kukusan. Hal ini untuk mencegah hasil kue petulo terlalu mengembang ataupun melebar.
  6. Alasi tangan menggunakan sarung plastik tebal. Langkah ini dapat mengurangi sensasi panas saat menguleni adonan petulo.
  7. Olesi cetakan petulo dengan sedikit minyak goreng untuk mencegah adonan lengket.
  8. Tekan cetakan perlahan sembari tahan adonan yang keluar menggunakan tangan. Teknik ini agar menghasilkan bentuk kue petulo gula merah yang cantik.

Petulo gula merah cocok dijadikan opsi kalau kamu pengin membuat petulo versi simpel. Sebab, kamu tak perlu repot membagi adonan petulo untuk diberi warna. Meski simpel, rasa kreasi petulo ini dijamin gak kalah lezat dari kue petulo biasanya, deh.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us