5 Tips Membedakan Telur Segar dan Telur Lama dari Cangkangnya

Telur adalah salah satu bahan yang rasanya hampir selalu ada di dapur setiap orang. Telur paling sering digunakan sebagai menu makanan, mulai dari sarapan simpel sampai menu rumit, semuanya butuh telur. Namun, pernah gak sih kamu mikir telur yang ada di dapur atau dijual itu masih segar atau sudah lama?
Kadang dari luar terlihat bagus, padahal isinya bisa jadi sudah gak layak konsumsi. Masalahnya, kalau sampai salah pilih, hasil masakan bisa gagal, bahkan bikin sakit perut. Berikut lima tips membedakan telur segar dan telur lama cukup dari cangkangnya saja.
1. Perhatikan warna dan kilau cangkang

Cangkang telur segar biasanya punya warna yang lebih cerah dan alami, tergantung dari jenis ayamnya. Untuk telur ayam kampung, warnanya cenderung agak krem pucat, sementara telur ras umumnya lebih putih atau cokelat muda.
Telur segar biasanya tampak sedikit kusam dan gak terlalu mengilap. Sebaliknya, telur yang sudah lama sering terlihat lebih mengilap karena lapisan pelindung alami di permukaan telur (cuticle) mulai hilang. Lapisan ini yang sebenarnya melindungi isi telur dari udara luar dan bakteri. Ketika kilau licinnya berlebihan, itu bisa jadi tanda telur sudah lama disimpan.
2. Lihat dari tekstur cangkang

Coba pegang telur dengan lembut dan rasakan permukaannya. Telur segar biasanya punya tekstur yang sedikit kasar dan terasa kering. Kalau kamu gosok perlahan, ada sensasi seperti butiran halus di permukaannya. Itu tanda lapisan alami pelindungnya masih utuh.
Telur lama cangkangnya lebih halus, bahkan agak lembap di tangan. Hal ini karena selama penyimpanan, telur kehilangan kelembapan dari dalam dan menyerap udara dari luar. Kadang, telur lama juga terasa lebih ringan saat dipegang.
3. Perhatikan bercak atau noda di permukaan telur

Bercak di permukaan telur bukan selalu berarti kotor, tapi bisa jadi tanda penting. Telur segar biasanya masih punya sedikit noda seperti bekas jerami, debu, atau bintik kecil. Itu hal wajar dan justru bisa jadi tanda bahwa telur belum terlalu lama diproses atau dicuci.
Namun, kalau kamu melihat bercak keabu-abuan, titik hitam kecil yang mirip jamur, atau warna kemerahan yang gak biasa di kulit telur, sebaiknya jangan digunakan. Bercak seperti itu bisa menandakan telur sudah terkontaminasi atau mulai rusak.
4. Perhatikan bentuk dan ketebalan cangkang

Telur segar umumnya punya bentuk bulat lonjong yang proporsional, dengan ujung tumpul di satu sisi dan ujung runcing di sisi lainnya. Cangkangnya terasa kokoh dan gak gampang retak meskipun ditekan perlahan. Kalau kamu perhatikan telur lama, kadang bentuknya sedikit berbeda, bisa terlalu lonjong, atau cangkangnya tipis dan rapuh.
Cangkang yang menipis adalah tanda bahwa kalsium di dalamnya mulai menurun karena proses penyimpanan yang terlalu lama. Akibatnya, telur bisa mudah pecah atau retak. Selain itu, jika kamu melihat garis halus seperti retakan kecil di cangkang, itu juga bisa tanda telur sudah disimpan lama dan strukturnya melemah.
5. Tes dengan cahaya sederhana

Kalau kamu masih ragu, ada cara klasik yang sering dipakai peternak ayam, yaitu candling test. Caranya gampang banget, cukup arahkan senter atau lampu ke arah telur di ruangan agak gelap. Telur segar akan tampak agak buram dengan kuning telur yang posisinya stabil di tengah dan gak banyak ruang kosong di bagian atas.
Sebaliknya, kalau telur sudah lama, kamu akan melihat ada ruang udara yang lebih besar di ujung tumpulnya, dan kuning telurnya tampak bergoyang-goyang. Ini karena seiring waktu, cairan dalam telur menyusut dan membuat kantung udara di dalamnya membesar.
Mengetahui cara membedakan telur segar dan telur lama penting buat menjaga cita rasa masakan, dan juga menjaga kesehatan. Dengan memperhatikan lima hal di atas, kamu bisa lebih yakin telur yang kamu pakai masih dalam kondisi terbaik.


















