Sering Dianggap Sama, Ini Perbedaan Squash dan Sirup
Minuman manis sangat digemari ketika bulan puasa. Kolak dan dawet menjadi minuman populer yang paling dicari sebagai menu berbuka. Keduanya menjadi primadona karena bisa sebagai penghilang dahaga dan memberi efek kenyang secara instan.
Meski demikian, bagi sebagian orang lebih memilih minuman yang simpel. Es sirup atau squash misalnya yang sering menjadi campuran es buah. Namun, kebanyakan orang salah kaprah karena menganggap es sirup dan squash adalah sama. Faktanya, mereka berbeda lho. Apa saja sih bedanya?
1. Komposisi sari buah di sirup hanya minor.
Squash merupakan sari buah asli yang ditambahkan soda. Sedangkan, sirup biasanya terbuat dari larutan gula yang ditambahi perasa dan pewarna buatan. Beberapa sirup menggunakan sari buah asli sebagai perasanya. Tapi, proporsinya lebih sedikit dibandingkan gulanya. Sirup berbagai rasa biasa digunakan sebagai campuran es buah.
2.Tekstur squash lebih cair.
Dilihat dari segi tekstur, squash lebih cair dibandingkan sirup yang lebih kental. Hal ini dikarenakan kandungan gula dalam sirup lebih banyak. Sedangkan, tekstur cair squash dipengaruhi dari komposisi sodanya.
3.Rasa squash lebih segar karena ada asamnya.
Sirup dan squash sama-sama memiliki rasa dominan manis. Bedanya, squash memiliki rasa yang lebih segar dan asam karena campuran sari buah dan soda. Sedangkan sirup, rasanya sangat manis dan kental karena dominan kandungan gula. Ada rasa mawar, melon, vanila, mocca, dan sebagianya.
4. Berbeda cara penyajian dan konsumsi.
Squash seringkali dikonsumsi dengan cara diencerkan ke dalam air, lalu diberi tambahan es batu. Kamu juga bisa menambahkan buah leci atau strawberry, dan es krim. Sirup juga bisa dikonsumsi seperti itu. Tapi, biasanya sirup dijadikan bahan pemanis dan pewarna es buah, pisang ijo, atau minuman lainnya. Bagi kamu yang memiliki maag, harus berhati-hati saat mengkonsumsi squash. Kandungan sodanya bisa memicu asam lambungmu meningkat. Sebaiknya kamu mengkonsumsi squash setelah makan.
