Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Perubahan Kesehatan yang Dialami Perempuan saat Memasuki Kepala Dua

ilustrasi perempuan (pexels.com/mentatdgt)

Banyak hal berubah ketika kita beranjak dewasa. Beban dan tanggung jawab meningkat, permasalahan datang hilir berganti, kehidupan juga akan terasa lebih berat. Tak heran kita lebih mudah mengalami burnout atau kelelahan mental.

Tak hanya itu, kesehatan tubuh juga mengalami perubahan. Beberapa bagian tubuh mencapai tingkat kematangan paripurna, namun yang lainnya justru mengalami penurunan. Lantas, apa saja perubahan yang dialami para perempuan ketika berkepala dua? Cari tahu jawabannya berikut ini, ya!

1. Kekuatan tulang meningkat

ilustrasi perempuan berolahraga (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dilansir Cosmpolitan, usia 20-an menjadi periode yang tepat untuk mengonsumsi vitamin D dan kalsium. Sebab, metabolisme tulang, seperti mineralisasi, berjalan secara optimal di masa ini. Selain didukung dari pola makan, kamu juga bisa melakukan olahraga beban untuk mendorong pertumbuhan sel-sel tulang serta mempertahankan massa otot.

Ini menjadi sedemikian penting karena saat mencapai masa menopause, massa tulang akan perlahan berkurang sehingga risiko mengalami osteoporosis meningkat. Namun jika kita fokus membangun deposit mineral sejak usia 20-an, risiko penurunan massa tulang akan berkurang sehingga kekuatannya akan tetap terjaga.

2. Metabolisme melambat

ilustrasi menimbang berat badan (pexels.com/SHVETS Production)

Barangkali kamu merasa berat badanmu gampak naik belakangan ini. Sebenarnya, ini merupakan hal yang wajar dan akan dialami hampir semua perempuan. Dikutip dari Science Daily, laju metabolisme seseorang akan melambat seiring pertambahan usia. Akibatnya, pembakaran energi akan menurun dan cadangan lemak pun meningkat. 

Oleh karenanya, pengaturan pola makan dan aktivitas fisik menjadi perhatian utama yang harus mulai dibiasakan sejak dini. Penuhi asupan energi dan nutrisi sesuai kebutuhan dengan prinsip gizi seimbang. Untuk memaksimalkan pembakaran, lakukan aktivitas fisik setidaknya 30 menit setiap hari.

3. Perubahan kondisi kulit

ilustrasi perempuan bercermin (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Memasuki 20-an, kamu akan lebih jarang mengalami breakout lantaran fluktuasi hormon berjalan lebih stabil. Namun permasalahan lain akan menanti di depan mata, salah satunya adalah penuaan. Saat ini kemampuan regenerasi kulit akan perlahan menurun, menjadikan kita harus lebih ekstra untuk merawatnya.

Salah satu cara untuk mencegah timbulnya kerusakan kulit ialah rajin mengaplikasikan sunscreen untuk menghalau sinar UV matahari. Jangan lupa juga melakukan double cleansing, khususnya di malam hari guna membersihkan wajah dengan menyeluruh. Jika perlu, kamu bisa menggunakan produk anti-aging untuk mengoptimalkan kesehatan kulit.

4. Periode menstruasi lebih teratur

ilustrasi menulis kalender (pexels.com/Aneta Lusina)

Saat masih remaja, jadwal menstruasi mungkin berjalan berantakan dan tak teratur. Beberapa orang mengalami menstruasi setiap bulan, namun ada juga yang periodenya hanya berjalan tiap 3 hingga 6 bulan sekali. Dilansir Healthline, ini merupakan fenomena wajar karena tubuh masih berada pada fase transisi.

Kabar baiknya, periode menstruasi akan lebih teratur setelah menginjak usia 20-an. Di masa ini, sistem reproduksi juga akan mengalami kematangan untuk mempersiapkan kehamilan. Namun jika menstruasi masih belum teratur, ini bisa menjadi pertanda permasalahan serius, seperti polycystic ovarium syndrome (PCOS) sehingga harus segera dikonsultasikan dengan dokter.

5. PMS terasa lebih menyakitkan

ilustrasi perempuan sakit perut (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sayangnya, meski menstruasi berjalan lancar dan teratur, namun gejala-gejala yang dialami sebelum menstruasi atau dikenal dengan istilah PMS akan lebih teras menyiksa di usia ini. Dilansir Bustle, ini disinyalir lantaran usia 20-an menjadi puncak produksi hormon prostaglandin sehingga menimbulkan gejala-gejala, seperti kram yang menyakitkan.

Untuk mengurangi rasa sakit yang ditimbulkan, kamu bisa menggunakan heating pad atau bantalan hangat di area perut dan punggung bawah. Selain itu, jangan lupa berolahraga ringan dan istirahat yang cukup. Jika nyerinya melebihi toleransi, segera konsultasi dengan dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.

Menjaga kesehatan tubuh sudah sepatutnya menjadi perhatian utama, khususnya ketika menginjak kepala dua. Karenanya, jadikan pola hidup sehat, seperti mengatur asupan makanan, olahraga, tidur berkualitas, dan manajemen stres sebagai investasi untuk kesehatan yang lebih baik di masa mendatang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us