Di dalam segala misteri yang ada di dunia ini, beberapa misteri yang sulit terkuak terdapat di dalam tubuh kita. Sampai sekarang belum ada yang pernah bisa menjawab secara jelas apakah yang terjadi dalam kondisi koma.
Bahkan dalam penelitian lanjutan yang lebih mendalam, masih banyak fenomena unik nan berbeda yang didapatkan tentang kondisi koma itu. Berikut ini adalah beberapa penjelasan tentang kondisi tak hidup serta tak mati tersebut.
Sepintas kondisi koma terlihat seperti seseorang yang tidur pulas dalam waktu lama. Namun menurut pakar medis, situasi yang terjadi, berbeda dengan tidur.
Kamu dapat membangunkan seseorang yang tidur, tapi kamu tidak dapat membangunkan yang berada dalam koma. Itu karena otak mereka berfungsi dalam titik terendah kesiagaan, membuat mereka tidak bisa merespon suara dan segala aktivitas di sekitarnya.
Umumnya koma didapatkan oleh mereka yang mengalami luka di kepala. Entah itu gegar otak, pendarahan otak, kurangnya oksigen hingga merusak otak, overdosis obat-obatan, hingga keracunan. Intinya, kamu bisa mendapatkan koma jika tubuhmu mengalami trauma.
Dalam otak, ada dua fungsi yang berjalan. Yang pertama adalah untuk mengontrol kesadaran kita, seperti kemampuan untuk bercanda atau waspada, dan yang kedua adalah mengontrol fungsi organ, seperti bernapas.
Kondisi koma mematikan fungsi otak yang pertama, membuat mereka masuk dalam kondisi tidak sadar terus menerus. Namun ada pula kondisi koma yang turut membuat fungsi otak yang kedua turut tidak berfungsi.
Ketidaksadaran dalam koma memiliki beberapa variasi. Kondisi tersebut dilihat dari bagaimana otak beraktivitas.
Kondisi koma yang masih bisa memberikan sedikit gerakan pada tubuh masuk dalam kondisi vegetatif, sedangkan kondisi otak yang masih ada aktivitas tapi tidak ada gerakan sama sekali digolongkan dalam kondisi katatonia. Yang terakhir dan masuk dalam kondisi tidak dapat ditolong adalah mati otak, situasi di mana otak benar-benar tidak berfungsi, namun kondisi tubuh masih normal.
Memang dalam kondisi vegetatif atau katatonia, orang masih bisa bernapas dan jantungnya masih berdetak. Yang menjadi permasalahan adalah mereka sama sekali tidak bergerak dan itu memunculkan atrofi otot, kondisi mengecilnya otot akibat tidak ada kegiatan yang melatihnya. Jika orang tersebut bangun dari komanya, dapat dipastikan orang tersebut akan mengalami kesusahan dalam bergerak.
Mereka yang dalam kondisi koma umumnya akan dimasukkan dalam intensive care unit (ICU). Di sana, mereka akan mendapatkan perhatian khusus dari dokter dan perawat. Asupan gizi dan cairan, pelatihan otot, semua itu akan diberikan di sana. Dalam kondisi mati otak, sang penderita koma akan diberikan mesin-mesin yang membantu berjalannya organ pernapasan.
Para pakar sudah mengetahui jika dalam kondisi koma, otak pasien akan berada dalam kondisi pasif. Namun menariknya dalam satu kasus terdapat aktivitas otak yang terjadi, tetapi berada di lokasi yang berbeda, yaitu di hipokampus.
Penemuan ini serupa dengan riset yang dilakukan kepada kucing yang mendapat pembiusan. Peneliti berpendapat jika itu adalah usaha untuk melindungi diri, namun melindungi dari apa, itu yang masih belum bisa dijawab.
Itulah penjelasan tentang kondisi koma. Ada kalanya melihat mereka yang mengalami kondisi ini sangat memuakkan dan membuat frustrasi, tetapi selalu ada kemungkinan bagi mereka untuk selalu tersadar.