ilustrasi hamil (pexels.com/freestocks)
Tidak perlu khawatir, sebagian besar perempuan yang didiagnosis ketuban rendah pada trimester ketiga tetap menjalani kehamilan normal. Meski demikian, apabila ketuban sangat rendah untuk bayi mengapung, pertumbuhan janin mungkin akan terhambat. Janin pun rentan mengalami penyempitan tali pusat selama kelahiran.
Jika tidak memungkinkan untuk persalinan normal, dokter akan menyaranakan melakukan operasi sesar. Dokter juga dapat melakukan amnioinfusi atau transfusi larutan garam ke dalam rongga rahim untuk menggantikan cairan ketuban yang hilang atau rendah selama persalinan.
Risiko lebih besar mungkin terjadi jika kurangnya cairan ketuban berlangsung pada trimester awal dan kedua kehamilan. Lebih detail, American Pregnancy Association menjelaskan kemungkinan yang terjadi sesuai usia kehamilan tersebut.
Apabila kurang ketuban terdeteksi pada trimester pertama, komplikasi serius dapat terjadi. Berikut hal yang mungkin kamu alami:
- Kompresi organ janin yang mengakibatkan cacat lahir
- Peningkatan kemungkinan keguguran atau lahir mati
Jika oligohidramnion terdeteksi pada paruh kedua kehamilan, komplikasinya dapat meliputi:
- Pembatasan Pertumbuhan Intrauterin (IUGR)
- Kelahiran prematur
- Komplikasi persalinan seperti kompresi tali pusat, cairan bernoda mekonium, dan persalinan sesar.