5 Alasan buat Kamu untuk Gak Lagi-lagi Melewatkan Sarapan Setiap Pagi

Merasa capek atau mengantuk pada siang atau sore hari, emosi kurang terkontrol, atau bahkan sakit kepala saat terlambat makan? Ini mungkin tanda kurangnya kemampuan tubuh dalam mengelola kadar gula.

Biasanya, pengelolaan gula darah dikendalikan oleh hati dan pankreas. Namun, ketika kedua organ tersebut bekerja terlalu keras, maka akan memicu kelenjar adrenalin untuk melepaskan hormon stres akibat kadar gula dalam tubuh yang terlalu rendah.

Menurut sebuah studi dalam "Journal of Physiology" tahun 2017, sarapan sehat setiap pagi memengaruhi fungsi sel lemak dalam tubuh dalam mengubah aktivitas gen yang terlibat dalam metabolisme lemak dan resistansi insulin.

Sederhananya, sarapan sehat setiap hari bisa menurunkan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular. Bahkan, bila menu makan pagi meningkatkan asupan kalori, kalori tersebut bisa diimbangi dengan manfaat pembakaran energi, sehingga membantu menjaga berat badan.

Mengutip dari laman Sydney Morning Herald (SMH), tidak sarapan akan bikin kamu lapar hingga waktu makan siang tiba. Nah, itu bisa bikin cranky.

"Tidak sarapan memengaruhi kadar serotonin dan dopamin: senyawa kimia yang diproduksi di otak yang bekerja dalam mengatur perasaan dan suasana hati. Kalau kamu hangry (merasa kesal karena lapar), ini bikin kamu gampang tersinggung, kelelahan, dan memunculkan sakit kepala," kata Sandra Brasetein, ahli gizi asal Australia kepada SMH.

Kalau sudah begitu, produktivitas kamu pasti akan terganggu.

Peran sarapan sangat penting bagi tubuh dalam menghasilkan energi, yang merupakan "bahan bakar" untuk beraktivitas. Kalau kamu sampai tidak sarapan, apa pun alasannya, tubuh akan terasa lemah, baik dalam melakukan aktivitas fisik maupun dalam berpikir.

Untuk memaksimalkan energi, kamu disarankan sarapan dengan menu yang kaya akan serat, protein, dan karbohidrat kompleks.

Menurut American Heart Association, melewatkan sarapan dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan hipertensi. Ini pun didukung beberapa studi ilmiah.

Pada sebuah studi dalam "The International Journal of Environmental Research and Public Health" tahun 2019, dikatakan bahwa orang-orang yang sarapan setidaknya sekali seminggu risikonya lebih rendah untuk mengalami penyakit kardiovaskular. 

Sering melewatkan sarapan juga dikaitkan dengan faktor risiko jantung seperti obesitas, diabetes, dan kolesterol tinggi. Hal ini juga dikaitkan dengan perilaku lainnya yang bisa menyebabkan penyakit jantung, seperti merokok, asupan kalori dan gula yang terlalu tinggi, serta jarang olahraga.

Dalam sebuah studi dalam "Journal of the American College of Cardiology" tahun 2019, tidak sarapan berhubungan dengan peningkatan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular, yaitu hingga 87 persen!

Masih banyak orang di luar sana yang menganggap bahwa tidak sarapan bisa membantu menurunkan berat badan. Ini salah!

Dilansir dari laman British Dietetic Association, sarapan adalah bagian tak terpisahkan dari pola makan seimbang. Berat badan seseorang yang rutin sarapan biasanya lebih terjaga dan tidak mudah naik bila dibandingkan orang-orang yang suka melewatkan sarapan.

Sarapan punya fungsi penting buat kesehatan kamu. Ingat, tubuh butuh gula darah dan energi untuk menjalani hari. Kalau kamu melewatkan sarapan, kondisi perut kosong setelah tidur semalaman jadi tak terisi.

Belum lagi ada kecenderungan kamu akan makan dalam porsi berlebihan saat makan siang, serta peningkatkan risiko berbagai penyakit seperti yang disebutkan di atas. Maka dari itu, sempatkan waktu untuk sarapan setiap hari, ya!

Nggak perlu menu repot. Kamu bisa sarapan smoothie buah (dan sayur), telur orak-arik dan sayur, roti gandum dan alpukat, oatmeal dan pisang, atau campuran sereal, susu, dan potongan buah. Mudah, kan?