[CEK FAKTA] Tes Swab COVID-19 Bisa Picu Kanker Mulut?

Bukti kesadaran tentang kanker mulut masih rendah

Sejak pandemi COVID-19, kita tidak hanya berhadapan dengan wabah penyakit, tetapi juga infodemik, yaitu hoaks dan misinformasi kesehatan yang tak kalah berbahaya dibanding COVID-19 itu sendiri.

Beredar secara masif, hoaks ini bisa membahayakan, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi terkena gejala parah dan meninggal dunia akibat COVID-19. Salah satu hoaks tersebut adalah bahwa tes usap atau swab test COVID-19 bisa memicu kanker mulut. Benarkah? Yuk, kita cek faktanya bareng-bareng!

Ini hoaksnya!

Dilansir Reuters, beredar sebuah postingan di Twitter pada 23 November 2022 mengenai kanker mulut yang mencapai angka tertinggi. Namun, masalahnya bukan hanya itu.

"Hanya sekadar mengingatkan. Kalau kamu menyisipkan tes usap ke tenggorokan selama 3 tahun, tongkat tersebut dilumuri etilen oksida, salah satu penyebab kanker paling umum," tutur akun ˈlīənəs Стейси (@TheLioness82) tersebut.

Sementara misinformasi tersebut beredar di Facebook, terlihat bahwa sebenarnya klaim tersebut dibuat lewat cuitan Twitter. Di Facebook, informasi ini juga telah dilabeli "misinformasi" yang menandakan kalau informasi ini tidak valid.

Kanker mulut sudah ada sebelum COVID-19

Pernyataan tersebut diduga berasal dari data Oral Health Foundation (OHF) pada awal November 2022. OHF adalah sebuah lembaga amal Britania Raya yang memperhatikan laju kasus kanker mulut sejak tahun 2000. OHF mencatat bahwa kasus kanker mulut pada 2021 menyentuh angka tertinggi dalam sejarah, yaitu 8.846 kasus.

"[Angka] ini meningkat 34 persen dibanding 10 tahun lalu dan telah naik lebih dari dua kali lipat (103 persen) dibanding generasi sebelumnya," tulis OHF.

Apakah ini disebabkan oleh tes usap COVID-19? Data dari OHF tidak membenarkan klaim swab test COVID-19 sebagai penyebab kenaikan kasus kanker mulut tersebut. Toh, kanker mulut sudah diteliti OHF dari tahun 2000, sementara COVID-19 baru muncul pada akhir 2019 di China.

Baca Juga: [CEK FAKTA] Pandemik COVID-19 Dinyatakan Berakhir, Benarkah?

Bukti kesadaran tentang kanker mulut masih rendah

[CEK FAKTA] Tes Swab COVID-19 Bisa Picu Kanker Mulut?ilustrasi kanker mulut (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Menurut Medicines and Products Regulatory Authority (MHRA), badan yang memantau dan mengatur perizinan peralatan medis, termasuk tes COVID-19, menyatakan bahwa klaim swab test penyebab kanker mulut tidak benar.

"Tak ada bukti kredibel bahwa tes usap untuk COVID-19 terkait dengan kanker mulut," tutur jubir MHRA.

Mendukung data OHF, manajer informasi kesehatan senior Cancer Research UK, Claire Knight, menuturkan bahwa ini bukan kali pertama kenaikan kasus kanker mulut. Bahkan, sebelum COVID-19 ada, kanker mulut juga sudah ada.

Ia mengatakan bahwa faktor seperti merokok dan alkohol adalah penyebab kanker mulut terbesar. OHF sendiri menyatakan bahwa ada tiga faktor terbesar dari kanker mulut, yaitu rokok, konsumsi alkohol, dan infeksi human papillomavirus (HPV).

"Kesadaran faktor risiko penyebab kanker mulut serendah 9 persen. Oleh sebab itu, mudah melihat mengapa angkanya naik. Jika orang-orang tidak sadar apa yang menyebabkannya, mereka tak akan mengubah gaya hidup untuk mencegahnya," tutur spesialis konten kesehatan OHF, Karen Coates.

Etilen oksida memang karsinogenik, tetapi...

Baik, jika tes usap memang tak menyebabkan kanker mulut, bagaimana dengan etilen oksida? Faktanya, Reuters menjabarkan bahwa ini bukanlah pertama kali hoaks mengenai swab test dan etilen oksida beredar.

Etilen oksida adalah komponen gas yang digunakan untuk mensterilisasi peralatan medis, dan komponen ini terdapat di tes usap COVID-19. Memang, bahan ini karsinogenik (menyebabkan kanker) jika dalam kadar tinggi. Akan tetapi, etilen oksida memang digunakan untuk membersihkan peralatan medis dan aman digunakan.

Jadi, kabar bahwa tes swab COVID-19 menyebabkan kanker mulut tidak benar alias hoaks. Kanker mulut sudah ada bahkan sebelum COVID-19, dan umumnya disebabkan oleh faktor gaya hidup yang tak sehat. Meski etilen oksida karsinogenik, tetapi tes swab dijaga tetap steril olehnya dan tidak berbahaya.

Baca Juga: [CEK FAKTA] Vaksin COVID-19 Tingkatkan Risiko Miokarditis 5x Lipat?

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya