TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Pro dan Kontra Daging Merah, Jangan Makan Berlebihan Saat Idul Adha

Selama bisa mengaturnya porsinya, seharusnya tidak masalah

ilustrasi daging merah (pexels.com/Isaac Taylor)

Idul Adha adalah berkat bagi banyak orang. Bagi beberapa individu, ini bisa jadi momen untuk makan masakan lezat dari daging kurban, bahkan secara cuma-cuma. Sayangnya, sering kali momen ini malah dijadikan ajang untuk makan sepuasnya alias berlebihan.

Daging merah bukanlah sesuatu yang jahat. Namun, bila dikonsumsi secara berlebihan, itu bisa menyebabkan gangguan pada tubuh.

Berikut ini adalah plus minus dari menyantap daging merah seperti daging sapi dan daging kambing. Informasi ini bisa berguna agar kamu bisa mengonsumsinya secara bijak saat perayaan Idul Adha nanti.

1. Pro: meningkatkan energi

Ilustrasi steak (vecteezy.com/thuthuy086177129)

Ketika kecil, biasanya orang tua menyuruh kamu makan yang banyak, termasuk daging. Itu ada alasannya. Menurut sebuah laporan dalam Journal of Dietitians Australia tahun 2007, daging merah banyak mengandung banyak protein, lemak, hingga vitamin dan mineral.

Komponen-komponen itu sangat penting dalam pertumbuhan anak karena menyuplai banyak energi. Belum lagi terdapat kandungan zat besi yang baik untuk menjaga tingkat energi.

2. Kontra: dapat memicu pertumbuhan kanker

ilustrasi daging merah (pexels.com/Los Muertos Crew)

Ada studi berjudul “Red Meat and Colorectal Cancer” yang dirilis dalam jurnal Oncology Reviews tahun 2015. Studi tersebut menguak hubungan antara daging merah dengan pertumbuhan kanker kolorektal atau kanker usus besar.

Dikatakan bahwa banyak mengonsumsi daging merah mampu meningkatkan risiko terkena kanker tersebut sebanyak 20–30 persen. Lebih dari itu, daging merah juga dikaitkan dengan pertumbuhan kanker lainnya karena dapat memproduksi zat yang bersifat karsinogenik (penyebab kanker).

3. Pro: meningkatkan daya tahan tubuh

llustrasi daging sapi (pexels.com/Markus Spiske)

Meski terdapat dampak buruk, tapi kamu tetap disarankan untuk mengonsumsi daging merah. Salah satu alasannya adalah karena daging merah punya kemampuan meningkatkan sistem imun. 

Menurut sebuah artikel di Runner's World, kemampuan itu datang dari kandungan zink dalam daging. Selain itu, konsumsi daging merah juga dapat membantu memperbaiki robekan kecil di jaringan otot.

Baca Juga: Kandungan Gizi Daging Unta,  Salah Satu Hewan Kurban di Timur Tengah

4. Kontra: menyebabkan diabetes

ilustrasi toko daging (unsplash.com/Leonardo Carvalho)

Kita mungkin tahunya diabetes diakibatkan oleh konsumsi makanan manis dan gula yang berlebihan. Kenyataannya, risiko diabetes juga bisa datang dari daging merah.

Riset dari Harvard School of Public Health menunjukkan adanya kemungkinan peningkatan hingga 50 persen jika mengonsumsi daging merah lebih banyak dari biasanya, selama kurang lebih empat tahun.

Kabar baiknya, peneliti juga menemukan bahwa mengurangi konsumsi daging merah bisa menurunkan risiko hingga 14 persen dalam kurun waktu 10 tahun.

5. Pro: meningkatkan metabolisme

ilustrasi sajian daging saat Iduladha (pexels.com/Olga Lioncat)

Daging merah punya kandungan vitamin B12. Dilansir dari laman National Institutes of Health Inggris, vitamin B12 terikat dengan protein di dalam makanan. Bila kamu kekurangan vitamin ini, bisa terjadi anemia, kelelahan, lemas, hingga turunnya berat badan.

Melihat dari fungsinya itu, vitamin B12 erat kaitannya dengan metabolisme tubuh. Nah, dengan mengonsumsi daging merah secara cukup, maka metabolisme tubuh bisa lebih terjaga.

6. Kontra: dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke

ilustrasi daging merah (unsplash.com/Usman Yousaf)

Walau mendatangkan banyak manfaat sehat, tapi kamu juga harus tahu bahwa kandungan kolesterol daging merah cukup tinggi. Konsumsi terlalu banyak bisa mengakibatkan penumpukan kolesterol, yang lama-lama bisa memicu penyakit jantung dan stroke. Risiko pun makin tinggi jika daging merah diolah dengan banyak santan dan minyak.

7. Pro: meningkatkan kinerja otak

ilustrasi sate klathak (commons.wikimedia.org/Danangtrihartanto)

Seperti halnya ikan, daging merah juga mengandung asam lemak omega-3. Kandungan tersebut sangat baik untuk kinerja otak.

Dilansir dari CNN, kandungan omega-3 pada daging merah lebih banyak terdapat pada daging organik (hewan tidak disuntik antibiotik ataupun hormon, atau diberi makan bahan makanan organik) ketimbang yang nonorganik. Perbedaannya hingga 47 persen!

Baca Juga: Apakah Aman Mengonsumsi Daging Merah bagi Pengidap Hipertensi?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya