TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cegah Bradikardia atau Denyut Jantung Lemah dengan 5 Cara Jitu Ini

Segera cegah sebelum terlambat

pexels.com/Karolina Grabowska

Penyakit kardiovaskular merupakan penyakit yang terjadi akibat gangguan jantung dan pembuluh darah yang harus diwaspadai. Pasalnya, penyakit ini bisa menyerang kapan saja dan akibatnya bisa fatal.

Bradikardia adalah salah satu jenis penyakit kardiovaskular yang perlu kamu tahu. Kondisi ini menyebabkan denyut jantung melemah, yaitu di bawah 60 denyut per menit. Padahal, untuk orang dewasa, denyut jantung yang normal adalah 60-100 denyut per menit.

Bradikardia dianggap normal (misalnya pada atlet), tapi bisa juga membahayakan dan dapat mengancam nyawa. Bradikardia bisa menjadi serius jika membuat jantung tidak bisa memompa cukup oksigen ke tubuh.

Sebelum terlambat, kamu bisa, kok, dengan mudah mencegahnya dengan lima cara di bawah ini.

1. Olahraga rutin 3-5 kali setiap minggu

pexels.com/Kate Trifo

Untuk tubuh selalu dalam keadaan sehat, olahraga tak boleh dilewatkan. Untuk mencegah terjadinya gangguan kardiovaskular seperti denyut jantung yang lemah, kamu bisa melakukan langkah pencegahan dengan olahraga 3-5 kali dalam seminggu. 

Menurut sebuah laporan dalam jurnal "Frontiers in Cardiovascular Medicine" tahun 2018, olahraga rutin sebanyak 3-5 kali seminggu bisa menstabilkan tekanan darah serta mengurangi risiko terjadinya penyakit kardiovaskular.

Baca Juga: 7 Fakta Detak Jantung Normal, Faktor dan Cara Menghitungnya

2. Menjaga berat badan

unsplash.com/i yunmai

Kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular. Kamu bisa menghitung berapa berat badan normal dengan skala indeks massa tubuh (IMT).

Menurut informasi dari National Heart, Lung, and Blood Institute, seseorang dikatakan kelebihan berat badan (overweight) jika skala IMT-nya ada di kisaran angka 25-29,9, serta masuk dalam kategori obesitas kalau skalanya sudah mencapai 30 atau lebih.

3. Penuhi kebutuhan cairan

unsplash.com/Damir Spanic

Dalam tubuh, air memiliki peran yang sangat penting. Mulai dari melancarkan sistem pencernaan hingga membuang zat-zat yang tidak lagi dibutuhkan oleh tubuh melalui urine dan keringat. 

Menurut informasi dalam jurnal "Nutrition Review" tahun 2005, per harinya seorang laki-laki dewasa dianjurkan untuk minum air putih sebanyak 3,7 liter, sementara perempuan dewasa sebanyak 2,7 liter. Semakin tinggi aktivitas dan keringat yang dikeluarkan, maka otomatis kebutuhan cairan juga turut meningkat.

Melansir The Heart Foundation, jika tubuh mengalami dehidrasi atau kekurangan air, kondisi tersebut akan membuat jantung bekerja lebih keras. Hal ini dikarenakan kandungan natrium dalam darah akan meningkat, sehingga darah menjadi kental dan membuat jantung bekerja lebih ekstra untuk mengedarkan oksigen dan nutrisi ke seluruh sel tubuh.

4. Manajemen stres yang baik

unsplash.com/Patrick Malleret

Semua orang pasti pernah mengalami stres dalam hidupnya, entah masalah pekerjaan atau hal-hal dalam hidup lainnya. Namun, bagaimanapun juga kamu harus bisa mengelolanya dengan baik. Jangan sampai stres berlangsung terus-menerus dalam jangka lama, karena dapat berdampak buruk misalnya menyebabkan penyakit kardiovaskular. 

Berdasarkan laman University of Rochester Medical Center, Amerika Serikat, stres jangka panjang dapat mengakibatkan kadar kortisol dalam tubuh meningkat. Tingginya kortisol juga dapat meningkatkan kolesterol, trigliserida, gula darah, dan juga tekanan darah. Keempat hal tersebut bisa menyebabkan gangguan pada sistem kardiovaskular.

Baca Juga: 7 Fakta Fibrilasi Atrium, Detak Jantung Tak Teratur Penyebab Stroke

Verified Writer

Aisy

Hope you enjoy the article and find some helpful things alongside the reading <3

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya