TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Diet Antiinflamasi yang Mesti Kamu Tahu

Bisa cegah banyak penyakit kronis!

ilustrasi menu diet antiinflamasi (thedo.osteopathic.org)

Saat ini kesadaran akan pola hidup sehat di tengah masyarakat makin meningkat. Ini karena informasi kesehatan pun bisa dengan mudah diakses ditambah dengan kesadaran akan menjalankan pola hidup sehat untuk melindungi diri dari COVID-19. Di antara pola hidup sehat, salah satu pendukungnya adalah pola makan atau diet.

Kebanyakan jenis diet memiliki dasar yang mirip, yaitu defisit kalori. Begitu juga dengan jenis diet yang dinamakan diet antiinflamasi. Selain menerapkan konsep defisit kalori, diet antiinflamasi memiliki tujuan utama mencegah inflamasi atau peradangan pada tubuh. Ingin mencobanya? Baca dulu ulasannya di bawah ini, ya!

1. Apa itu diet antiinflamasi?

ilustrasi inflamasi (cancercenter.com)

Dilansir Healthline, inflamasi adalah mekanisme perlindungan yang memungkinkan tubuh untuk mempertahankan diri terhadap infeksi, penyakit, atau cedera. Makan makanan yang tidak sehat, serta minum alkohol atau minuman berkalori tinggi adalah beberapa hal yang dapat memperparah inflamasi pada tubuh. Kondisi inflamasi parah inilah yang justru dapat menyebabkan berbagai penyakit. 

Diet antiinflamasi merupakan langkah yang efektif untuk mengatasi dan mencegah kondisi tersebut. Dasar dari diet ini adalah mengonsumsi makanan dan minuman padat nutrisi yang mengandung antioksidan, serta menghindari produk olahan.

Sebagaimana telah diketahui, antioksidan bekerja dengan cara mengurangi kadar radikal bebas. Radikal bebas ini dapat menyebabkan inflamasi jika tidak dikendalikan.

Baca Juga: Boleh Makan Ikan, Ini 8 Manfaat Diet Pescatarian untuk Kesehatan

2. Manfaat diet antiinflamasi

ilustrasi diabetes (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Tentunya ada beberapa manfaat kesehatan yang bisa kamu dapat dengan menjalankan diet antiinflamasi, antara lain:

  • Meredakan gejala radang sendi atau artritis, sindrom radang usus, lupus, dan gangguan autoimun lainnya
  • Menurunkan risiko obesitas, penyakit jantung, diabetes, depresi, kanker, dan penyakit lainnya
  • Pengurangan penanda inflamasi dalam darah
  • Kadar gula darah, kolesterol, dan trigliserida lebih terkontrol
  • Peningkatan energi dan suasana hati

3. Makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi

ilustrasi sayuran (pixabay.com/shutterbug75)

Ketika menjalani diet, tentu makanan adalah hal yang perlu diperhatikan. Dilansir Medical News Today, kriteria makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi antara lain:

  • Kaya akan nutrisi
  • Menyediakan berbagai antioksidan
  • Mengandung lemak sehat

Makanan yang dapat membantu mengontrol inflamasi tubuh meliputi:

  • Ikan berminyak, seperti tuna dan salmon
  • Buah-buahan, seperti bluberi, blackberry, stroberi, ceri, dan lain-lain
  • Sayuran, termasuk kangkung, bayam, dan brokoli
  • Polong-polongan
  • Kacang-kacangan dan biji-bijian
  • Zaitun dan minyak zaitun
  • Makanan yang mengandung serat tinggi
  • Rempah-rempah, seperti jahe dan kunyit
  • Probiotik dan prebiotik
  • Teh
  • Beberapa herbal

4. Makanan yang sebaiknya dijauhi

ilustrasi makanan cepat saji (pixabay.com/GuillermoVuljevas)

Bila menjalankan diet antiinflamasi, hindari jenis makanan ini:

  • Makanan yang diproses
  • Makanan dengan tambahan gula atau garam
  • Minyak yang tidak sehat
  • Karbohidrat olahan, yang terdapat dalam roti putih, pasta putih, dan banyak makanan yang dipanggang
  • Makanan ringan olahan, seperti keripik dan kerupuk
  • Makanan penutup yang sudah jadi, seperti kue kering, permen, dan es krim
    alkohol berlebih
  • Gluten
  • Karbohidrat

Baca Juga: 5 Fakta Diet Gen yang Bikin Berat Ayudia Bing Slamet Turun 8 Kilo

Verified Writer

bocah bandung99

I will write an amazing researched article

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya