TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Suka Ngidam Makan Makanan Pedas? Ini 5 Penyebabnya

Salah satunya adalah kondisi kehamilan

ilustrasi cabai (freepik.com/jcomp)

Banyak orang yang menggemari makanan pedas. Tidak mengherankan bila varian produk makanan pedas pun makin banyak di pasaran. Ini menunjukkan bahwa makin bertambah orang yang menyukai makanan pedas.

Namun, tahukah kamu kalau ada sebagian orang yang suka mengidam makanan pedas?Ternyata fenomena ini bisa dijelaskan secara ilmiah. Berikut ini adalah beberapa penyebab seseorang sering mengidam makanan pedas.

1. Kehamilan

ilustrasi hamil (pixabay.com/DanEvans)

Mengidam identik dengan kehamilan. Ada banyak jenis makanan yang diidamkan oleh ibu hamil, misalnya makanan pedas. Berdasarkan laporan berjudul "Nutritional and clinical associations of food cravings in pregnancy" dalam Journal of Human Nutrition and Dietetics tahun 2016, diadakan pengamatan terhadap 635 ibu hamil. Hasilnya, sebanyak 3,3 persen ibu hamil melaporkan mengidam makanan pedas seperti kari, cabai, dan rempah-rempah.

Menurut sebuah studi berjudul "Pickles and ice cream! Food cravings in pregnancy: hypotheses, preliminary evidence, and directions for future research" dalam jurnal Frontiers in Psychology tahun 2014, dikatakan kalau sebenarnya masih belum sepenuhnya jelas apa yang menyebabkan mengidam makanan selama kehamilan.

Para peneliti percaya bahwa itu mungkin kombinasi dari perubahan hormonal, kekurangan nutrisi, dan bahan atau senyawa tertentu pada makanan yang diinginkan.

Baca Juga: 7 Tanda Kamu Harus Berhenti Makan Makanan Pedas, Bisa Bikin Break Out

2. Depresi

ilustrasi depresi (pexels.com/Andrew Neel)

Jika pernah merasa sedih atau mengalami episode depresi dalam hidup, menambahkan beberapa makanan pedas ke piring mungkin bisa mendatangkan manfaat.

Dilansir Healthline, ini karena adanya kandungan kapsaisin dalam makanan pedas, seperti cabai. Telah diketahui bahwa zat ini dapat memberikan sedikit sensasi kesenangan.

Menurut buku terbitan StatPearls Publishing berjudul "Biochemistry, Endorphin" tahun 2021, tubuh bisa merespons rasa sakit (termasuk sensasi terbakar pada makanan pedas) dengan melepaskan endorfin, yang mengaktifkan reseptor opiat tubuh dan inilah yang menyebabkan perasaan bahagia.

Studi berjudul "Posttraumatic and depressive symptoms in β-endorphin dynamics" dalam Journal of Affective Disorders tahun 2015 melakukan pengamatan terhadap 392 partisipan. Hasilnya menunjukkan bahwa gangguan pada kadar endorfin berpotensi terkait dengan depresi dan kondisi lain seperti gangguan stres pascatrauma (PTSD).

3. Mengalami overheat

ilustrasi kepanasan dan berkeringat (unsplash.com/hansreniers)

Meskipun kedengarannya aneh, tetapi ternyata menginginkan makanan pedas saat suhu tubuh tinggi atau overheat merupakan hal yang wajar. Dilansir Healthline, itu terjadi karena makanan pedas tertentu dapat bekerja untuk mendinginkan tubuh. Makanan pedas seperti cabai rawit mengandung kapsaisin, senyawa yang memberi cabai rasa pedas khasnya.

Sebuah studi dalam jurnal Temperature (Austin) tahun 2015 berjudul "Effect of capsaicin on thermoregulation: an update with new aspects" menunjukkan bahwa kapsaisin berpotensi memainkan peran kunci dalam termoregulasi, sebuah proses yang membantu menjaga suhu internal tubuh. Kapsaisin menimbulkan sensasi hangat saat dikonsumsi, yang dapat memicu keringat untuk membantu mendinginkan.

4. Pola makan

ilustrasi diet (unsplash.com/totalshape)

Jika sedang mencoba untuk mengurangi konsumsi makanan pedas dari pola makanmu, bukan tidak mungkin kamu mengalami craving. Menurut laporan dalam jurnal Current Nutrition Reports tahun 2020 berjudul "The Psychology of Food Cravings: the Role of Food Deprivation", mengurangi makanan tertentu dalam jangka waktu pendek dapat meningkatan keinginan atau mengidam akan makanan yang dihindari.

Selain itu, menurut laporan "The psychology of food craving" dalam jurnal Proceedings of the Nutrition Society tahun 2007 menyatakan bahwa mencoba membatasi atau menghilangkan makanan tertentu berpotensi menyebabkan mengidam. Ini karena beberapa proses mental dan emosional yang mendasarinya.

Baca Juga: Apa yang Terjadi saat Kita Makan Pedas Tiap Hari? Ini Gambarannya!

Verified Writer

bocah bandung99

I will write an amazing researched article

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya