TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Penderita Artritis, Hindari 8 Makanan dan Minuman Ini!

Sendi sehat, aktivitas lancar

freepik.com/freepik

Kebanyakan dari kita berusaha mencegah penyakit terminal seperti penyakit jantung, kanker, atau diabetes. Akan tetapi, apa yang sudah kita lakukan untuk tulang dan sendi? Sering kali, di masa tua, kita "kecolongan" dan menderita artritis atau yang sering disebut sebagai radang sendi.

Radang sendi membuat sendi mengalami inflamasi dan juga bisa menyerang tulang di sekitar sendi tersebut, tergantung dari jenisnya. Terdapat tiga jenis radang sendi yang paling sering terjadi:

  • Osteoartritis (non inflamasi)
  • Artritis reumatoid (inflamasi dan autoimun)
  • Asam urat (inflamasi)

Apa yang dapat kita lakukan untuk mencegah artritis di kemudian hari? Mudah saja, selain pola hidup, ubahlah pola makan juga. Berbagai riset pun membuktikan bahwa mengubah pola makan dapat mengurangi gejala arthritis sekaligus meningkatkan kualitas hidup!

Siap untuk mengubah pola makan? Kalau iya, singkirkan delapan makanan dan minuman ini agar artritis menjauh dari tulang dan persendianmu.

1. Gula dalam penganan dan minuman manis

pixabay.com/designfoto

Sering makan dan minum permen, es krim, atau minuman manis seperti soda atau es teh manis? Segera buang jauh-jauh! Bukan cuma diabetes, makanan dan minuman manis dapat meningkatkan risikomu terkena artritis di kemudian hari.

Sebuah survei berjudul "Diet and Rheumatoid Arthritis Symptoms: Survey Results From a Rheumatoid Arthritis Registry" dalam jurnal Arthritis Care & Research tahun 2018, menyatakan, dari 20 jenis makanan dan minuman, yang berbasis gula adalah yang paling berbahaya untuk artritis reumatoid.

Hal tersebut sebelumnya juga dibuktikan dalam sebuah studi di Amerika Serikat (AS) berjudul "Intake of high-fructose corn syrup sweetened soft drinks, fruit drinks and apple juice is associated with prevalent arthritis in US adults, aged 20–30 years" di jurnal Nutrition & Diabetes tahun 2016, bahwa mereka yang minum minuman dengan fruktosa lebih dari 5 kali seminggu tiga kali lebih berisiko terkena artritis di kemudian hari!

Baca Juga: 5 Kesalahan Olahraga Ini Harus Ditinggalkan, Bikin Sendi Bahaya!

2. Daging merah dan daging olahan

www.tasteofhome.com

Daging merah memang nikmat, apalagi dijadikan steak. Namun, jika kamu berpotensi mengidap artritis, lebih kurangi atau batasi konsumsinya, karena daging merah dan daging olahan lainnya dapat meningkatkan risiko radang sendi, terutama yang berbasis inflamasi seperti RA, PA, dan asam urat.

Mengutip studi gabungan AS, Malaysia, dan Italia pada 2019, "Nutrition Interventions in Rheumatoid Arthritis", daging merah dan olahan mengandung zat pemicu inflamasi pada tubuh seperti interleukin-6 (IL-6), C-reactive protein (CRP), dan homocysteine. Oleh karena itu, penelitian gabungan tersebut menyarankan pola makan berbasis nabati saja.

3. Makanan berbasis gluten

medicalnewstoday.com

Gluten adalah kelompok protein yang terkandung di dalam makanan berbasis gandum dan jelai. Terlihat sehat, ternyata beberapa penelitian tidak menyarankan makanan berbasis gandum untuk mencegah radang sendi di kemudian hari. Pola makan vegan dan bebas gluten dikatakan dapat mencegah peradangan tubuh, terutama sendi.

Terlebih lagi, menurut sebuah penelitian di Dubai berjudul "Role of Diet in Influencing Rheumatoid Arthritis Disease Activity" dalam Open Rheumatology Journal tahun 2018, terdapat koneksi reumatoid artritis dan penyakit celiac, penyakit autoimun yang dipicu pola makan kaya gluten.

Saling berhubungan, orang-orang dengan penyakit celiac lebih besar kemungkinannya terkena artritis reumatoid, dan sebaliknya, orang-orang dengan artritis reumatoid menunjukkan intoleransi terhadap gluten layaknya pada penyakit celiac.

4. Makanan olahan

getbetter.io

Makanan olahan seperti makanan cepat saji, sereal, atau makanan kemasan yang mengandung refined grain, gula, dan pengawet dapat memicu peradangan pada sendi. Hal tersebut dikarenakan selain inflamasi, makanan olahan dapat menyebabkan obesitas yang juga menjadi salah satu faktor penyebab inflamasi pada persendian dan tulang.

Selain radang sendi, tentu saja makanan tersebut berpotensi mendatangkan penyakit lainnya seperti penyakit kardiovaskular.

Menurut sebuah penelitian berjudul "Ultra-processed food consumption associates with higher cardiovascular risk in rheumatoid arthritis" dalam jurnal Clinical Rheumatology tahun 2010, pengidap artritis reumatoid yang mengonsumsi makanan olahan juga berpotensi terkena penyakit jantung dan diabetes.

5. Alkohol

unsplash.com/Kelsey Knight

Selain membahayakan ginjal dan hati, konsumsi alkohol yang tinggi dapat memicu inflamasi pada persendian. Terutama bagi para penderita asam urat, sebaiknya hindari konsumsi alkohol karena dapat memperparah nyeri dan gejala asam urat!

Sebuah penelitian di Korea berjudul "Alcohol consumption as a predictor of the progression of spinal structural damage in axial spondyloarthritis" dalam jurnal BMC tahun 2019 menemukan, alkohol dapat menggerus kualitas struktur tulang belakang pada pengidap axial spondyloarthritis, radang sendi yang menyerang sumsum tulang belakang dan sendi sacroiliac, sendi terbawah pada rangka tulang belakang manusia.

6. Minyak sayur

Pexels/Pixabay

Jika kamu membaca kandungan gizi pada beberapa minyak sayur, ternyata kandungan omega-6-nya jauh lebih tinggi dari omega-3. Hal tersebut cukup berisiko bagi penderita osteoartritis dan artritis reumatoid. Minyak sayur memang sehat, akan tetapi, akan lebih baik jika diseimbangkan kandungan omega-3-nya dengan mengonsumsi makanan bahari seperti ikan dan kerang, serta biji-bijian.

Jangan salah, omega-6 tetap menyehatkan. Namun, menurut penelitian di AS berjudul "Omega-6:Omega-3 PUFA Ratio, Pain, Functioning, and Distress in Adults with Knee Pain" dalam Clinical Journal of Pain tahun 2018, rasio omega-6 yang lebih banyak dibandingkan omega-3 dapat menyebabkan inflamasi pada persendian.

7. Makanan berkadar garam tinggi

pexels.com/Castorly

Selain pengidap hipertensi, ternyata pengidap radang sendi juga amat disarankan untuk mengurangi makanan dengan kadar garam tinggi seperti makanan cepat saji, makanan olahan, keju, dan udang. Jadi, kurang-kurangi garamnya, ya!

Menurut sebuah penelitian oleh peneliti Italia tahun 2017, kadar sodium pada garam yang terlalu tinggi dapat meningkatkan risiko artritis berbasis inflamasi. Sementara, penelitian 2 tahun sebelumnya yang melibatkan 18.555 orang yang dilakukan oleh peneliti Spanyol menyatakan bahwa konsumsi sodium tinggi berhubungan dengan risiko reumatoid artritis.

Baca Juga: 6 Kebiasaan Sehari-hari yang Tanpa Disadari Dapat Memicu Artritis

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya